Tahun demi tahun terus berganti, tidak terasa Jurusan (sekarang Program Studi) Informatika (IF) ITB tahun 2007 ini usianya sudah seperempat abad loh…., sudah 25 tahun bo!, usia yang sudah tidak bisa dibilang remaja lagi, sudah dewasa, ceunah….
Bagi yang belum tahu, Jurusan IF dibuka pertama kali tahun 1982. Inilah jurusan Informatika pertama (program Sarjana) di PTN (sebelumnya ITB sudah punya program Diploma, namanya PAT Komputer atau Pendidikan Ahli Teknik Komputer, sekarang sudah tidak ada lagi). Mahasiswa angkatan pertamanya adalah angkatan 1981. Mengapa bukan angkatan 1982? Karena pada tahun 1981 seluruh mahasiswa ITB Angkatan 1981 belum mempunyai jurusan, mereka masih berstatus sebagai mahasiswa TPB. Di akhir TPB mereka bersaing memperebutkan jurusan-jurusan favorit seperti Elektro, Sipil, dan sebagainya. Nah, tahun 1982 itu jurusan IF resmi dibuka dan langsung menjadi salah satu jurusan favorit mahasiswa angkatan 1981. Dua puluh lima orang mahasiswa 1981 akhirnya terpilih menjadi mahasiswa IF angkatan pertama (mirip dengan situasi sekarang dimana mahasiswa angkatan 2006 memilih program studi di fakultasnya setelah TPB). Salah seorang mahasiswa angkatan 1981 yang menjadi dosen di IF adalah rekan saya, Pak Afwarman.
IF zaman dulu (jadul kali) tentu berbeda dengan IF sekarang. IF sekarang gedung kuliahnya megah di LabTek V, fasilitasnya lumayan lengkap, laboratoriumnya banyak, komputernya ratusan dan semuanya terkoneksi ke jaringan dan internet. Apalagi mahasiswa IF sekarang makin bejibun jumlahnya, setiap angkatan lebih dari 100 orang, mana gaul lagi. Setiap mahasiswa well informed dengan perkembangan teknologi informasi terbaru, hampir setiap mahasiswa memiliki telepon genggam dan komputer laptop-nya si Tukul. Jangan ditanya soal film mutakhir, musik MP3, wah… mereka paling depan tuh tahunya.
Di bawah ini foto LabTek V, tempat jurusan IF sekarang berada:
Dulu? Oh, benar-benar mengenaskan, kondisinya tidak sebanding dengan statusnya sebagai jurusan favorit siswa SMA. Zaman saya kuliah di angkatan 1985, belum ada internet, belum ada telepon genggam, belum ada e-book, chatting, blog, DVD, dan sebagainya. Era komputer mania belum booming di Indonesia, teknologi komputer masih relatif baru, tetapi hebatnya jurusan IF langsung menyodok sebagai jurusan unggulan. Komputer di lab hanya belasan buah jumlahnya, layar komputernya masih banyak yang monokrom. Karena mahasiswa sudah mulai banyak (tiap angkatan mahasiswanya sekitar 50 orang), maka penggunaan komputer dijadwal. Kita sering rebutan komputer di lab jika membuat tugas. Jika kita mau menggunakan komputer, kita tunggu dulu kakak kelas atau teman yang menggunakannya, barulah giliran kita. Saya masih ingat, tugas kuliah grafika dulu yang diajar oleh Pak Iping, tugasnya persis sama seperti mahasiswa IF sekarang, yaitu mulai membuat titik, lalu membuat garis dengan algoritma bresenham, membuat lingkaran, membuat bangun dua dimensi, dan seterusnya hingga menjadi sebuah program paket grafik. Setiap minggu selalu ada tugas grafika yang diberikan di kelas. Makanya saya selalu senyum-senyum sendiri kalau melihat mahasiswa IF sekarang yang jumpalitan membuat tugas kuliah ini, persis seperti kerepotan kami zaman dulu.
Komputer PC jadul masih menggunakan sistem operasi DOS, prosesornya 16 bit, memorinya hanya 640 KB! (hah, 640 KB?). Hanya bisa jalan satu program setiap kali pakai komputer. Dulu hard disk belum populer, masih tergolong barang mewah. Media penyimpanan adalah disket floppy disk yang bentuknya seperti piringan hitam. Setiap kali mau booting komputer, kita harus memasukkan disket DOS. Selain disket DOS kita juga harus bawa kemana-mana disket Wordstar, Turbo Pascal, Lotus, dan seabreg disket program aplikasi lainnya. Selain komputer PC, jurusan juga memiliki beberapa work station komputer mainframe IBM 3031. Komputer ini, sering disebut komputer dinosaurus saking besarnya, sumbangan dari Pertamina yang tidak dipakai lagi di sana. Komputer host nya terletak di gedung Pusat Komputer ITB (sekarang sudah ‘almarhum’), tetapi beberapa terminalnya tersebar di beberapa unit di ITB, termasuk di IF. Praktikum algoritma dan pemrograman menggunakan komputer gede ini. Masing-masing kita mempunyai user-id dan password buat login. Uang praktikum ‘hanya’ Rp 27.500/semester. Dengan uang praktikum sebesar itu, kita dibatasi menggunakan komputer mainframe hanya boleh sekian jam per bulan. Memprihatinkan bukan? Jadi, jatah jamnya harus dihemat-hemat. Kita juga boleh mencetak source program lewat operator IBM 3031, dan print-out nya baru bisa diambil keesokan harinya. Salah satu operatornya adalah Bu Sri yang sekarang ditempatkan di TU IF. Sebenarnya kami masih lebih beruntung dibandingkan kakak-kakak kami angkatan 1981 dan 1982, mereka masih memprogram menggunakan punch card, teknologinya masih batch processing, komputernya PDP 11, lebih kuno daripada IBM 3031. Era komputer PC baru ramai sejak saya kuliah.
Bagaimana dengan gedung kuliah IF pada zaman dulu? Wahh… jauh dari layak, sampai-sampai tamu yang datang berkunjung sering heran melihat gedung ini, kok IF yang kesannya jurusan wah tetapi gedungnya butut begini? Kita menempati sebuah gedung bekas lab Teknik Kimia. Lokasinya persis di depan jurusan Teknik Lingkungan sekarang (makanya tidak heran kalau dulu ada anak IF yang jadian dengan anak Teknik Lingkungan, he..he). Ini gedung zaman Belanda yang dindingnya tebal, pencahayaan di dalamnya buram, dingin, lembab, dan banyak unsur bangunan dari kayu. Di langit-langit gedung masih terdapat sisa-sisa roda katrol, rantai, dan pipa-pipa gas. Di gedung inilah berdesakan ruangan dosen, ruanganTU, perpustakaan, dan lab. Sekarang gedung tersebut sudah tidak ada lagi, sudah berganti dengan bangunan LabTek VIII yang megah, tempat jurusan Teknik Elektro sekarang berada. Karena gedung IF tidak mempunyai ruang kuliah, maka kita kuliah di Gedung Kembar yang letaknya disamping kiri (sekarang sudah tidak ada lagi), di sana ada ruangan 9012, 9013, 9014, dan 9015. Oh ya, dosen-dosennya waktu itu belum banyak, masih ada yang di Perancis, tetapi kita sudah diajar oleh Pak Iping, Pak Krisno, Pak Munawar, Bu Christine, Pak Benhard, Pak Farid, Pak Husni, Pak Mary. Lalu ada dosen baru seperti Bu Ita, Bu Hira, Bu Harlili (sekarang mereka semua jadi kolega saya, he..he). Hmmm… kita juga diajar oleh pak Agus Samsi dari Teknik Fisika, mengajar mata kuliah Pemrograman dengan Bahasa Tingkat Tinggi (yang kita sebut ‘batingting’). Kalau kuliah Bahasa Tingkat Rendah kita diajar oleh Pak Mary. Ada juga kuliah dari jueusan Elektro, namanya Perancangan Rangkaian Digital yang diajar oleh Pak Sigit Hariyadi.
Di bawah ini saya tampilkan dua buah foto gedung IF yang lama (tahun 1981 – 1995). Gambar mahasiswa di foto itu adalah teman-teman saya, IF angkatan 1985. Waktu itu kami selesai kuliah di gedung kembar (9012 dan 9013) yang terletak di kanan gedung IF (saya tidak ada di dalam foto, gak tahu waktu difoto itu saya pergi kemana gitu) .
Foto 1:
Foto 2:
Coba kalian perhatikan gaya busana kami waktu itu, lain ya dengan mahasiswa zaman sekarang. Mahasiswinya masih banyak yang pakai rok.
Kalau yang di bawah ini adalah foto saat kami jadi mahasiswa baru pada tahun 1985. Zaman dulu masih ada Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila); setiap mahasiswa baru wajib ikut Penataran P4 selama 2 minggu dari pagi jam 7 hingga jam 6 sore teng (zaman saya dulu belum ada OSKM untuk mahasiswa baru seperti sekarang). Benar-benar zaman Orba yang represif.
Foto 3:
Kali ini saya terekam dalam foto di atas (yang mana ya?). Kalau lihat foto ini saya sering ketawa sendiri, benar-benar culun saya waktu itu (sekarang juga masih culun kata sebagian orang he..he).
Nah, di bawah ini teman-teman saya sedang berjalan di lapangan bola seusai upacara 17 Agustus saat masih menjadi mahasiswa baru (lagi-lagi saya tidak ada di foto itu, payah ya). Dulu di tengah kampus ITB masih terdapat lapangan bola yang cukup besar. Di sekeliling lapangan bola itu ada jalan. Di sebelah kanan lapangan bola itulah gedung jurusan IF berada:
Foto 4:
Setiap sore selalu ada yang bermain bola di sini. Pertandingan bola antar jurusan waktu itu sangat meriah karena lapangan bola terletak di tengah kampus, jadi setiap mahasiswa yang berlalu lalang pasti melihatnya. Sekarang lapangan bola itu sudah tidak ada lagi, di atasnya sekarang berdiri 4 Gedung Labtek yang megah dengan plaza Widya Nusantaranya (mahasiswa lebih suka menyebutnya Plaza Soekarno, mungkin karena ada prassasti yang ditandatangani Soekarno di sana):
Tahun 1993 saya menjadi dosen di IF. Tahun 1995 keluarga besar IF pindah ke gedung baru LabTek V yang sekarang kita tempati. Proses pindahan ini cukup unik. Belasan komputer yang ada di lab waktu itu adalah properti yang sangat berharga. Kita tidak mau memindahkannya dengan menggunakan truk, khawatir ada yang pecah atau goyang. Oleh karena itu, kita mengerahkan mahasiswa untuk secara estafet memindahkan komputer satu demi satu dari gedung lama ke gedung baru. Saya ingat waktu itu seluruh mahasiswa IF angkatan 1993 berbaris memanjang dari gedung lama ke gedung baru. Masing-masing unit komputer (monitor, CPU, dll) dipindahkan dari satu tangan ke tangan berikutnya, persis seperti orang kerja bakti mengangkut batu. Akhirnya seluruh komputer berhasil juga dipindahkan ke LabTek V dengan selamat. Trims IF ’93.
Membicarakan IF ITB maka tidak bisa dilupakan jasa para karyawan yang telah melayani dosen dan mahasiswa selama ini. Mereka sering terlupakan, padahal kalau tidak ada mereka maka mahasiswa IF tidak jadi sarjana tuh. Mereka adalah Pak Rasidi yang masih setia di TU IF, Bu Suti, lalu yang setia standby di dapur IF seperti Pak Ayi dan Pak Giri (bapak ini baru saja terkena penyakit tumor di rahang). Karyawan seperti Bu Nani dan Mbak Ana sudah tidak di IF lagi, sudah ditempatkan di Farmasi dan Arsitektur.
Sekarang jurusan IF sudah berkembang demikian pesatnya. Mahasiswanya banyak (saking banyaknya saya sudah tidak hafal lagi nama-nama mahasiswa), hebat-hebat, dan menikmati kuliah di sini dengan ceria. Padahal kalau diingat-ingat IF zaman dulu, duh, jauh sekali bedanya dengan sekarang.
Selamat ulang tahun ke-25 IF ITB.
Aku lulus sma 1986, dan ikut sipenmaru terus gagal. Gara-gara sudah berketetapan dalam hati kalau nggak kuliah di informatika itb, mending nggak kuliah maka kususun ulang kekuatan dan dengan izin 4JJI swt aku menjadi 7687031. Puas sekali rasanya. Begiut penting bagiku waktu itu untuk bisa masuk jurusan ini, gara-gara keracunan gelombang ketiganya Alvin Tofler. 20 tahun sudah aku melewati kenangan manis itu. Yang paling kukenang adalah kuiah disitu menguatkan keyakinanku. Jangan sampai tempat kita berada mempengaruhi apa yang sudah kita yakini. Sudah pasti IF sekarang berbeda sekali, tapi seperti apa itu ? Memang harus kesana ketemu Pak Rinaldi, Pak Iping yang sangat membelaku waktu aku kritis. Pak Rashidi…..
Banyak sekali kenangannya, karena disama ketemu sama orang puinter-puinter dan unik-unik. Tahun lalu dikompas aku baca IF masih jadi jurusan berpassing grade tertinggi di negeri ini. Kalau lihat gitu aku hanya beruntung bisa kesana. Andai disuruh mengulang untuk berkompetisi dengan anak-anak sekarang nggak yakin bisa keterima. Moga nanti kalau ulang thun yang ke-50 masih bisa bersilaturahmi dengan bapak rinaldi. Amin.
Nanung Nur Zula 7687031 13598055
Selamat buat informatika ITB. Maju teruss!!!
Pak Rinaldi, apa jurusan ada minat untuk ‘iseng-iseng’ men-survey komposisi alumni yg bekerja sesuai dg disiplin ilmunya, dan berapa yg ‘melenceng’. Jangan-jangan lebih banyak yg melenceng. Kalau melenceng karena pilihan sendiri sih, baik-baik aja, apalagi kalau ternyata mereka mendapat benefit lebih. Tapi, kalau melenceng karena posisi yg relevan dg jurusan sudah dipenuhi oleh alumni Gunadarma dan Binus, bagaimana tuh? Mudah-mudahan sih gak begitu.
Pak Buroqi, karena IT sudah merasuki semua sendi bisnis dan kehidupan, justru menurut saya sangat bagus bila lulusan IF “melenceng” dari disiplin ilmunya. Sesungguhnya background IF sangat dibutuhkan untuk semua jenis bisnis dan ini adalah real core bisnisnya, bukan IT Support. Alumni IF dapat memaksimalkan value dari sebuah bisnis krn bisnis skrg dipenuhi IT di semua value chain-nya. Tq
Hmm… Di foto 3 Pak Rin yang mana ya? 🙂
selamat ulang tahun deh buat IF ITB. maaf pak, telat ngucapin. 😀
-IT-
Selamat Ulang tahun,
Informatika ITB memang mak nyuss,..
Salam kenal mas,, saya seorang mahasiswa di STEI-ITB..
Dulu sih ngebet banget pengen masuk Informatika, tapi sekarang malah jatuh hati ke Elektro…
– Lahirnya IF di tahun 1982 sebagai Jurusan Informatika / Ilmu Komputer pertama di PTN, mungkin lebih tepat diperjelas sebagai program sarjana pertama di PTN, sebab untuk Diploma sudah ada PAT JTPK ITB sejak 1978, sedang untuk PTS sudah ada Institut Ilmu Komputer (IIK, sekarang STMIK Jakarta STI&K) sejak 1978 juga.
– Mengenai komputer mainframe yang digunakan di ITB, mana yang benar IBM 3031 (http://en.wikipedia.org/wiki/System/370) atau IBM 1401 ? (http://en.wikipedia.org/wiki/IBM_1401) atau dua – duanya (IBM 1401 lalu diganti IBM 3031) ?
– Ada baiknya tulisan tentang sejarah IF di website IF lebih dilengkapi dengan informasi infrastruktur yang digunakan.
(http://www.if.itb.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=116&Itemid=26)
@Nanung: mungkin begitulah salah satu episode dalam hidupmu, Nung, sempat mampir di IF dalam waktu yang lama.
@Buroqi: Belum pernah tuh, database alumni saja kita tidak punya, payah ya. Setiap kali mengundang alumni buat acara, yang datang hanya segelintir.
@Rizkan: apa akbar? Banyak alumni IF yang bilang begitu, meskipun tidak bekerja di bidang IF, tetapi mereka mengatakan banyak sekali manfaat kuliah di IF, antara lain mempunyai pola pikir yang sistematis, logis, dan terstruktur.
@Reisha: coba cari lagi, ada tuh…, kalau ketemu nanti saya kasih hadiah.
@Rizli: trims Li, kamu juga ikut mewarnai IF tho? Salam buat etman2 di Belanda
@Atmo4th: sayang nih kamu gak masuk IF, kamu gak tahu saja sih di dalamnya.
Baca tulisan Pak Rinaldi (ehm.. pak dosen, aku IF 87), mengingatkan masa lalu. thx God, aku bisa ikut mengalami apa yang Pak Rinaldi ceritakan. Memang kalau dibandingkan jaman sekarang, kok kuno banget. Tapi itulah the best yang bisa Indonesia miliki waktu itu. Dan kita adalah the best juga diantara ribuan orang yang ingin masuk ke IF ITB. bener nggak ?
Daaaaa… kok fotoku ndak ada siiihhhhhh …. ;-(
A.w.w
Pak Rinaldi. Lama tak bertemu. Kalau nggak salah terakhir waktu Pak Rinaldi menikah. Tahun berapa itu ya?
Pada Foto2 itu yang ada di belakang sendirian saya bukan?
Oh ya, IF sekarang sepertinya memang makin hebat. Tiga anak saya yang ada di TPB STEI nggak ada yang bisa masuk IF. Semua pilih Elektro. Alasannya? Karena Daspro-nya dapat C. Tolong bilang ke bu Inge, nilainya jangan mahal-mahal!
Terakhir salam untuk teman-teman 85 yang barang kali sempat kontak pak Rinaldi. Saya sendiri cuma punya kontak dengan Jaka, Sari, dan Hariyono.. Salam juga dari istri saya untuk pak Rinaldi.
W.w.w
@Made Timotius: iya tuh, kita bersyukur kuliah di IF ini, ketemu banayk orang-orang cerdas dari seluruh nusantara.
@Siti: mangga atuh fotonya, nanti saya muat.
@Kholil: lho, emang anakmu udah gede toh, udah masuk ITB? Jangan khawatir, angkatan kita punay milsi kok, nanti saya sampaikan ke moderatornya.
Pak Rinaldi 🙂
Terimakasih sudah menampilkan foto saya juga 😉
Made Timotius: anda sekarang di mana? Kontak saya dong: budyanto at csacomputer dot com.
Salam.
tahun lahir IF sama dengan rata2 mahasiswa angkatan 2000 ya
Selamat ulang tahun perak IF-ITB
‘… 25 tahun sudah banyak perubahan yang dialami IF ITB.. yang tidak banyak berubah adalah Pak Rinaldi… seorang teman saya bilang Pak Rinaldi kira-kira 10 tahun lebih muda dari saya…
Aww,
25 tahun if itb, lama juga ya? Pernah dulu (1993) saya bertanya waktu kuliah kepada pak ….(lupa lagi), kok spesifikasi dunia kerja berbeda dengan yang diajarkan di sini, misal waktu kemampuan menggunakan mesin AS 400, RPG dll. Apologizenya ya kita memberikan dasar berpikirnya kok, bukan skill praktis, jadi siap latih dan bukan siap kerja, akhirnya benar saja yang mengisi lowongan itu bukan dari kita…Demikian kata Mas Arif batman di Sudarpo.
Nggak tahu sekarang ini…? semoga lebih baik.
Pak Rinaldi, photo 3 rasanya campuran ya, ada Rasa IF 91 nya. Karena kurang jelas gambarnya or karena masih terngiang-2 di otak, kok di situ saya lihat wajah : Winner Hasudungan, Dade Nurjannah, Muchlis Yani, Dian Danisworo, Angela Dwi Pangestika. Dan sebagai latar Mas Munawar Cholis, misuanya Mbak Dian ….bukan danisworo.
Fatkhan, apa khabar ? boleh dunk mail ke moedj@yahoo.com.
Terimakasih n numpang lewat
wah.. plawid dulu itu lapangan sepak bola toh..
baru tau.. hehehe… ^_^;
btw, foto Pak Rin yang mana ya? 🙂
@Fatkhan: makanya kita butuh umpan balik dari alumni nih, apa yang perlu diberikan kepada mhs IF, mumpung lagi penyusunan kurikulum baru.
@Muji: foto-foto IF ’91 sudah dimuat di rubrik di atas.
Salut buat Pak Rinaldi atas tulisan dan foto-fotonya.
Yang paling menarik foto orang-orangnya. Jadul sekali hehehehe…
Salam/ww
Selamat ultah IF-ITB!
Untunglah Pak Rinaldi menjadi dosen di IF. IF tanpa Pak Rinaldi bagai sayur tanpa kuah dan garam.
@Monang: biasa saja Monang, sayur kan bisa dimakan tanpa kuah dan garam, misalnya ketimun. 🙂
Pak Rinaldi. Anak-anaku banyak dan sudah besar-besar. Bahkan ada yang baru saja lulus dari jurusan Pertambangan dan sekarang kerja di Aneka Tambang. Sekarang yang masih kuliah di ITB ada 18 orang. Heran?
Sebenarnya aku mendapat amanah dari beberapa rekan untuk menjadi pembina asrama mahasiswa muslim ITB. Isinya adalah mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan karena tingginya biaya kuliah di ITB dan biaya hidup di Bandung. Teman-teman sesama alumni ITB (alumni lho ya, bukan lulusan, wong saya nggak lulus)itu mengumpulkan uang untuk mengontrak rumah di dekat rumahku yang di Sadang Serang. Itulah yang dipakai asrama mahasiswa.
Meski sudah mendapat bantuan tempat tinggal, bahkan sebagian besar juga mendapatkan beasiswa dari berbagai pihak, namun anak-anak itu ada yang terpaksa masih harus bekerja untuk biaya hidup.
Oh ya, kalau pak Rinaldi mengetahui ada anak IF yang memang juga kesulitan ekonomi dan memerlukan tempat tinggal gratis, hubungi saya. Selama ini, saya “hunting” anak-anak asrama itu melalui GAMAIS ITB.
Bersama anak2 itulah duniaku saat ini.. Adapun anakku yang lahir dari istriku masih dua. Kelas 5 SD Al-Azhar dan kelas 1 SDN Banjarsari IV. Istriku sedang mendaftar S2 di Elektro. Belum pasti diterimanya.
pa, koq ga ada foto pohon duren sih. kami mah, if 90, selalu terkenang dengan pohon duren tersebut, tempat bernaung dan merumpi-rumpi (sekarang jadi apa ya?)
-a-
Pak, fotonya lucu-lucu:), ternyata begitu IF jaman dulu, sepertinya lebih humanis daripada hari-hari ini … atau hanya perasaan saya saja ya Pak? Selamat ulang tahun buat IF yang ke-25, semoga lebih banyak manfaat yang diberikan untuk negeri ini 🙂
@Agung: Bagian mana yang humanis, Gung? Setiap zaman mempunyai tipikalnya masing-masing.
salah satunya bagian yang ngangkut komputer rame-rame waktu pindahan itu pak 🙂 saking sayangnya sama komputer…
Ass.. wr.wb.
Selamat Ultah ke-25 tahun buat semua keluarga IF ITB.
Alhamdulillah, IF ITB telah melalui 25 tahun dengan cerita-cerita nan indah.
Terima kasih buat Pak Rinaldi yang sudah menceritakan sebuah nostalgia IF melalui tulisan ini.
Saat-saat yang paling indah dan bahagia adalah saat-saat bertemu dengan keluarga. Cerita ini telah membuat anggota-anggota keluarga IF bertemu satu sama lain berbagi cerita (walaupun hanya melalui komentar2 ini). Saya yang juga merasa sebagai anggota keluarga besar IF ITB turut terharu namun bahagia melihat keakraban ini walaupun saya tidak mengalaminya secara langsung dari momen-momen yang telah diceritakan oleh Pak Rinaldi ini. Sungguh, momen-momen tersebut merupakan sebuah kenangan terindah yang pernah dimiliki keluarga besar IF ITB.
Semoga keakraban ini tidak berhenti sampai di sini saja, dan insyaAllah terus berlanjut hingga di hari kemudian, di dunia maupun di akhirat nanti.
Semoga pula kami para penerus keluarga besar IF ITB turut meninggalkan cerita-cerita yang indah yang menjadi sumber inspirasi untuk “anak-anak penerus” IF ITB di kemudian hari.
Wass..wr.wb.
–Ghifar IF’05–
coba dulu ya saya masuk if itb bisa nambah cerita kenangan seru, suratan nasib memang gak ada yang tau.
Assalamualaikum,
Mungkin mas rinaldi atau siapapun yang sedang mengerjakan proyek dan butuh tambahan SDM java programmer, bisa dipertimbangkan saya di http://andriyanatresnawan.blogspot.com.
Nuhun
Selamat ultah untuk IF ITB, walaupun agak telat 🙂
Senang sekali lihat foto-fotonya. Terutama gedung IF lama yang sempat kami gunakan selama sekitar 2 tahun (soalnya sekarang sudah lenyap).
yw.
(13594022)
Ping balik: blog yudi wibisono » Blog Archive » Fasilitas Ilkom UPI
Ping balik: Fasilitas Ilkom UPI « Blog Yudi Wibisono
sayang, saya gak ingat lagi wajah Pak rinaldi di foto. Seingat saya si rinaldi dulu berkacamata anak IF dari Padang (?). saya merasa kenal karena sering ketemu di masjid salman. Kalo Iya, apa kabar. Saya Rizqon Fajar TK 85, inget gak? Selamat ultah IF itb dan selmat brtugas utk pak Rinaldi
Alhamdulillah..Selamat deh buat Informatika ITB. Semoga tambah maju dan canggih..BRAVO
Rin,
Kalo masih punya stock foto lainnya, tolong di share yach.
Salam
Yudiana Mustari IF’85
@Yudiana: masih banyak, tapi belum dipindai, ntarlah saya usahakan
Selamat buat IF, udah serempat abad yach. Semoga tambah maju dan berkualitas. Amiin..
Pak, fotonya lucu2..:D Tambah kangen ITB and bandung khususnya.
Makasih juga atas sharing cerita2nya..
@Ari: makanya Ri, pulang atuh dari Jerman, kembali ke Indo.
Bapak Rinaldi Munir dan Alumni ITB IF,
Kami sangat memahami kualitas lulusan / Mahasiswa IF ITB. Dengan Passing Grade SPMB tertinggi se Indonesia, maka kualitas bapak/ibu menjadi jaminan buat kami.
Oleh karena itu kami sangat-sangat mengharapkan bapak dan ibu atau saudara saudari bisa bergabung dengan kami PT Imocha untuk bekerja di Bogor sebagai programmer Java. Untuk lebih lengkapnya mohon klik :
http://imocha-java.blogspot.com
Salam Hangat
Andriyana
0859 2052 1972
Wah, informatika memang penuh sejarah… dan ternyata setiap kita berpeluang mengukir sejarah disana… ayo kita foto2 untuk diperlihatkan di tahun 2050 yg mungkin udah seperti apa ya??? hehehehe
Seperti lagu :
… seperempat abad, mata tlah melihat, smoga khusnul khotimah sampai di akhir hayat …
Assami’alaikum,,
Afwan pak q mu tanya kalo di ITB Jurusan Komputer Media (Animasi) da ndak?
Kalo ada, biaya kuliah/semester berapa?
End next, kalo jurusan antariksa, biologi, ‘n kimia bagaimana dan berapa, & persyaratannya apa pak?
Afwan. Wassalam. . .
Buat Dedy Syafwan; TOLONG UTANGNYA SEGERA DIBAYAR…
“Akan diampuni orang yang mati syahid semua dosanya, kecuali hutangnya.” (HR. Muslim III/1502 no.1886, dari Abdullah bin Amr bin Ash ).
@Dedy Syafwan, pesan yang sama :
Dedy Syafwan; TOLONG SEGERA DIBAYAR kompensasi honor kami sebagai TA Kajian Palapa Ring, pekerjaan progress sudah di serahkan dan sesuai perjanjian akan dibayarkan 1 bulan, janji hanya janji, tidak konsisten ucapan dengan tindakan, tidak ada itikad baik,
@hajar dan @agustav Hmm ini project tahun anggaran berapa ya oom? Sepertinya saya punya pengalaman yang sama nih…
Bang itu foto yang di lapangan bola latar belakangnya TVST bukan sih? saya mau coba bandingin itb dulu dan sekarang hehe
Teknik Informatika ITB dulu banyak juga mahasiswinya ya.
ini berarti seangkatan sm mas Anggoro IF 85 ya
Anggoro 86, saya 85