Pengadilan Tilang Karena Tidak Menyalakan Lampu Motor

Tiga minggu lalu saya kena tilang karena tidak menyalakan lampu depan sepeda motor. Lokasinya di depan Gedung Sate. Biasanya saya aman-aman saja berkendara, tidak pernah kena tilang. Lampu depan selalu saya nyalakan setiap kali jalan, tetapi nasib saya hari itu mungkin lagi apes, lampu depan dalam keadaan tidak menyala. Mungkin ini ulah anak bungsu saya yang suka mengutak-atik tombol di stang motor. Anak saya ini setiap kali saya antar ke sekolah TK selalu duduk di depan saya, dan kalau sudah di depan dia senang mengutak-atik tombol yang ada di stang, termasuk tombol lampu itu barangkali sehingga posisinya dalam keadaan off.

Seorang polisi menyetop motor saya dan mempersilakan saya duduk di dalam tendanya. Setelah basa-basi dia meminta saya mengeluarkan SIM dan STNK. Setelah itu dia menjelaskan bahwa saya melanggar Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, khususnya pasal 107 (tentang Penggunaan Lampu Utama). Saya mahfum, memang saya yang salah kok.

Bapak polisi itu menanyakan apakah saya ada waktu mengikuti sidang tanggal 4 Mei 2012 di Pengadilan Negeri (PN) Bandung di Jalan R.E Martadinata (Riau)? Hmmm… pertanyaan apa pula itu, seharusnya polisi tersebut tidak usah bertanya begitu ya, bukankah kalau kena tilang maka pelanggar wajib menjalani sidang? Ah, mungkin polisi itu menawarkan solusi lain? Saya sudah paham dan sudah tahu arah pertanyaan itu, tetapi karena saya anti suap maka saya jawab mantap: “ya, saya ada waktu, Pak”.

Lalu polisi itu membuat berita acara tilang dan saya wajib mengikuti sidang tilang di PN Bandung tanggal 4 Mei. Polisi menawarkan apakah STNK atau SIM saya yang akan ditahan. He..he, SIM saja deh, sebab kalau STNK yang ditahan nanti saya tidak bisa menjualnya (saya memang sudah berniat mau menjual motor itu, mau ganti yang matic saja).

Tanggal 4 Mei 2012 itu jatuh pada hari Jumat. Sidang tilang di PN Bandung memang selalu diadakan pada Hari Jumat, padahal hari Jumat itu hari yang pendek karena terpotong shalat Jumat. Saya sering mendengar cerita kalau sidang tilang di PN Bandung itu sangat ramai sebab yang kena tilang dan menunggu gilran disidang mencapai ratusan orang. Orang harus antri dari pagi sampai siang bahkan sampai sore menunggu giliran dipanggil. Maka, tidak heran bila banyak bermunculan para calo yang menjual jasa menggantikan peserta sidang tilang atau mungkin kongkalingkong dengan oknum Jaksa/Hakim agar sidang tilangnya cepat dan tidak perlu antri. Maklum orang zaman sekarang adalah orang-orang yang super sibuk dan tidak punya waktu untuk urusan demikian.

Empat hari sebelum sidang tilang saya mendapat pemberitahuan dari DIKTI bahwa tanggal 4 Mei itu ada lokakarya yang harus saya ikuti di Bandung. Bagaimana ini, padahal saya sudah berniat akan mengikuti sidang tilang. Setelah saya baca dengan teliti berita acara pelanggaran yang diberikan oleh polisi, saya sedikit lega. Di bagian belakang tertulis bahwa menurut Pasal sekian-sekian sidang tilang dapat diwakilkan kepada orang lain dan nama orang itu dituliskan pada bagian yang berupa titik-titik. Karena ada kebolehan itu maka saya meminta pramukantor (office boy) mewakili saya di sidang tilang. Saya jelaskan pada dia agar datang pagi-pagi supaya tidak antri lama.

Jam sepuluh siang pramukantor saya sudah kembali, katanya yang antri ada sekitar 50 orang. Katanya, di pengadilan itu tertulis bahwa sidang tilang dilarang menggunakan calo atau diwakilkan kepada orang lain. Lho, kok? Padahal di kertas berita acara tertulis bisa diwakilkan, kenapa bisa bertentangan? Ah, sudahlah, yang penting bisa diwakilkan tuh.

Cerita pramukantor saya, sidang tilang itu hanya berlangsung dua menit saja. Jaksa hanya bilang bahwa dia (atau saya, he..he) melanggar Pasal 107 karena tidak menyalakan lampu motor. Pramukantor saya hanya menjawab iya-iya saja. Hanya itu saja yang diomongkan jaksa, lalu jaksa menyuruh membayar denda sebeser Rp65.000. Selesai.

Waw, hanya untuk dua menit sidang tilang perlu antri berjam-jam waktunya. Sangat tidak sangkil (efektif) dan membuang-buang waktu. Mengapa tidak dilegalkan saja membayar langsung di TKP, tetapi pakai kwitansi pembayaran yang dicap resmi dan pelanggar diberi tembusannya. Kalau oknum polisi di TKP mengkorupsinya itu urusan lain, yang penting pelanggar sudah membayar kewajibannya. Atau pelanggar membayar langsung ke kas negara via ATM terdekat (yang ini katanya belum dimungkinkan, tapi sampai kapan?). Negara kita perlu lebih mangkus lagi dalam menyelesaikan perkara tilang yang sepele ini.

Pos ini dipublikasikan di Pengalamanku. Tandai permalink.

45 Balasan ke Pengadilan Tilang Karena Tidak Menyalakan Lampu Motor

  1. iwanbkusnanto berkata:

    Kalo males sidang, bisa ga dateng kok pak :).
    Nanti STNK/SIM bisa diambil di kejaksaan jln jakarta. Seinget saya sih cukup bayar 35ribu

    • rinaldimunir berkata:

      Wan, apakah yang kamu maksudkan itu legal? Ada tanda terimanya? Saya menghindari cara-cara yang ilegal.

      • Iwan BK berkata:

        Terus terang saya ga tau pak tentang legal atau tidaknya.
        Tapi bagi saya terlihat sama saja dengan yg di pengadilan karena di pengadilan saya juga ga dapat tanda terima.
        Sebetulnya saya ga sengaja mengalami hal ini, ketika itu saya ga sempat datang sidang pas hari yang ditentukan. Ketika saya datang ke pengadilan, saya disuruh ngambil ke kejaksaan.
        Jadi saya menganggap ini prosedur untuk orang yg telat.

  2. ady wicaksono berkata:

    salut sama bapak, kalau saya sih to the point aja gak akan buang2 waktu, bayar di tempat, hehehehe, sistemnya sudah kacau soalnya

  3. Ping balik: Dari Sup*a F*t ke Spa*y | Catatanku

  4. faims berkata:

    hari ini saya mengalami hal yg sama dgn bpk. kena tilang di Jln supratman karena tidak menyalakan lampu. saya mendapatkan surat tilang slip biru. Apakah surat tilang slip biru atau merah yg bpk dapatkan ?

  5. budi berkata:

    Sebenarnya ada yg legal dan bayar di tempat (info dari pak polisi langsung ni Pak [yg good cop dan hobi nge-blog]) . bisa dicek di sini Pak: http://pelayanmasyarakat.blogspot.com/2011/10/tilang.html

    ALTERNATIF III

    Pelanggar mengakui pelangggaran yang telah dilakukan, dan akan menitipkan denda kepada petugas Polri. Alternatif ini ditujukan bagi pelanggar dari luar kota yang tidak memiliki waktu untuk menyelesaikan sidang di Pengadilan maupun di bank BRI. pastikan petugasnya menulis identitas rekan-rekan di lembar tilang

  6. kori berkata:

    saya juga sering banget kena tilang gara-gara lampu. padahal biasanya selalu nyalain lampu, tapi pas ada operasi ya kok ndilalah lupa. betul kata bapak, lagi apes.
    lebih gondok lagi pas saya kena tilang gara-gara gak menyalakan lampu tanggal 19 Agustus (kalau gak 2010 ya 2011, lupa) dengan alasan SOSIALISASI MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI. saya protes malah dibentak. padahal saya tahu, uu tentang lampu itu baru diberlakukan mulai tanggal 23 Agustus di Malang. niat ingin protes di pengadilan pun lenyap ketika saya tahu bahwa saat sidang saya( dan ke 14 orang lain) tidak diberi kesempatan unjuk suara. ya sudahlah tak apa..
    yang saya heran, di sidang tersebut saya diwajibkan membayar Rp51000 padahal di kwitansi nya cuma tertulis Rp50000

    oiya, sekarang saya sedang menunggu sidang saya yang selanjutnya untuk kasus apes yang sama tanggal 13 Juli 2012 nanti. doakan ya.. 🙂

    • sundava berkata:

      semoga Bapak lulus dengan peringkat cumlaude… saya juga mau maju sidang apes
      tgl 10 agustus pak,, doakan juga!

    • n4n4n4n4 berkata:

      gondok guys, saya baru kali ini pilih di tilang aja di banding bayar ditempat, surat2 lengkap, semuanya lengkap, pas mau jalan sudah lihat lampu nyala, tapi pas dijalan ada razia, di stop sama polisi, gak tau nya lampu jarak deket mati, saya beri penjelasan baru mati tetep aja di tilang, saya langganan bayar ditempat, tadi nya saya mau bilang sama polisi itu, saya udh langganan pak, tapi saya pikir ya udhlah mending tilang aja, pas pulang gak tau nya kalau harus ikut pengadilan saya baca denda nya 250 ribu, mending gak usah ditebus aja sekalian jadi pelanggar aja sekalian.

  7. pampam berkata:

    kl mau langsung beres tanpa suap, bisa pak (sesuai Surat Keputusan Kapolri No.Pol: SKEP/443/IV/1998 tentang Buku Petunjuk Teknis Tentang Penggunaan Blanko Tilang) :
    1. akui aja pak kesalahannya.
    2. minta ditilang pake formulir biru.
    3. bayar denda tilang di di BRI atau bisa juga lewat ATM BRI, ambil struknya
    4. bawa struk ke kantor polisi untuk ambil SIM/STNK yang ditahan.
    5. beres..
    tp di lapangan ga tau deh. sy blm pernah kena tilang, hehe…

  8. aji berkata:

    bener bos pengadilan bandung yang dijalan RIAU udah bukanya siang jam 9 buka acara pengadilan jam 10 trus istirahat jam 11 buka jam 2 siang tutup jam 2:30, trus parahnya mereka melihat denda berdasarkan motor atau mobil, sim atau stnk yang ditahan trus semua denda disamakan tidak disesuaikan dengan denda yang berlaku pemda setempat dan korupnya semua pembayaran tidak melalui bank atau ATM apakah ini sah mohon beritakan yang sebenar-benarnya dan seterang-terangnya kepada pers dan media informasi apakah kejadian tersebut sesuai prosedur atau tidak

  9. angga berkata:

    tadi siang baru kena tilang nih gra2 ga nyalain lampu
    dtulisny melanggar pasal 29B dll. (tulisanny jelek banget ga kbaca), pdahal bukan harusny pasal 107 y?
    ap ini termasuk pelanggaran?

  10. name xp berkata:

    OTW to sidang, gara gara lampu. Asem dah.

  11. theo berkata:

    yah nasib deh. saya juga udah kena 2x gara2 lampu utama motor ga nyala -.-

    GPS Tracker

  12. orchid berkata:

    Saya baru beres urusan jg nih gara2 ga nyalain lampu, waktu saya ditilang saya minta maaf ma polisinya tp ga dimaafin, ngajak damai saya ga bawa uang, yaudah tilang aja, ane mint slip biru, tp saya ga sempet ke BRI, yaudah langsung kepolres, ga sengaja ini juga, tanya2 dikit disuruh masuk ruangan pelanggaran, ditanya kenapa ga ke bri, bilang ga sempet mint tolong bayarin, disuruh bayar 50rb (padahal di surat tilang 100rb) aneh kenapa lebih murah? Saya ga tau bakal dibayarin apa enggak ma polisina, yg penting sim saya pulang hahah.,

  13. Abdul Gafur berkata:

    UU hidupkan lampu disiang hari bagi roda 2 akan kita uji materi ke MK kerna saya memiliki dasar/alasan yang sangat kuat kerena UU tsb bertentangan dengan pemanasan global, pada pemekaian bbm bertambah, pemakaian bola lampu biasa 1 tahun masih terang sekarang harus diganti setiap 6 bulan sekali akibat pemakaian 24 jm siang dan malam, uu ini tidak ramah lingkungan, uu ini merugikan sebelah pihak saja. uu ini tidak mengurangi kecelakaan, kecelakaan berkurang akibat bertambah tingginya pendidkan rakyat indonesia (pendidikan masyarakat suatu negara) makin hari, jadi uu ini pasal 293 ayat (2) jo adalah merugikan masrakat, namun masyarakat tidak menyadari kerugian yang ditimbulkan oleh pembuat uu. kerna kajiannya sangat dangka

    • masyarakat berkata:

      Coba dipikir deh menyalakan lampu di siang hari? g ada fungsinya kan? Ya terang aja banyak orang tidak menyalakan lampu karena mereka WARAS. Kecelakaan lalu lintas itu dikarenakan pengguna jalan kurang hati-hati. Denda tidak menyalakan lampu itu cuma akal-akalan agar tidak disebut korupsi. UU ≠ Undang-undang UU = Untuk Uang.

      • YANTO berkata:

        SAYA STUJU DENGAN SAUDARA.. HANYA ORANG YANG GAK WARAS AJA YANG SURUH NYALAKAN LAMPU SIANG HARI… BIASA KLO GAJI KURANG GITU, APA AJA DI HALALKAN

      • n4n4n4n4 berkata:

        saya sangat setuju, urusin aja tuh penjahat, bikin susah orang kerja, orang sekolah, cari2 kesalahan orang, cuma LAMPU ,namanya LAMPU kendaraan kena cuci bisa mati, kena lobang bisa mati, kalo razia jarang c gpp. ini razia dua hari sekali daerah cengkareng, kenapa bayar di tempat itu murah, cuma Rp.50.000,- , itu untuk apa, terus kenapa kalo di sidang karena lampu gak nyala Rp. 250.000,- semua udah lengkap, tetep tiap kali kena razia, buat apa di tebus, mending jadi PELANGGAR AJA. terus nanti bilang aja, saya langganan pak, BISA KURANG GAK HARGA NYA # Berbagi Rasa Gondok

  14. jenna berkata:

    Dan lucunya.. hari ini tgl 15 juni saya menyalakan lampu jarak pendek, membawa surat sim n stnk lengkap. Pd saat ada pemeriksaan di sidoarjo, saya merasa tenang, karena selama 3 tahun kena pemeriksaan polantas berkali2 pun aman.. tapi hari ini saya heran, polisi menyuruh saya menepi, alasannya yang nyala lampu jarak pendek pdhl harusnya lampu jarak jauh. Stlh saya tanya kenapa harus ditilang, polisi yg bernama Andre tsb bilang Polisi punya target tilang sebanyak 1000 atau 10000 dokumen tilang (saya tdk ingat yg mana) dan harus mencari kesalahan. Karena terdengar alasannya aneh saya mengulangi lagi kata2 polisi Andre : Mencari Kesalahan? Dan dia membenarkan. Kalo masalahnya adalah lampu nyala harus lampu jarak jauh lantas kenapa harus ada lampu jarak pendek? Polisi lain menjawab : tidak ada fungsinya Mbak. LHOH?!
    sekarang saya menunggu sidang di Sidoarjo.
    Sebenarnya alasan mengadaptasi lampu nyala dr negara tetangga, Malaysia, sah2 aja asal alasannya kuat. Tapi bukan berarti panas2 pake lampu sorot jarak jauh adlh keharusan, dgn alasan di UU tercantum “lampu utama” kalo di jalan raya lampu sorot jarak jauh sbg warning ke kendaraan di depannya dan di area yg gelap, atau pd saat kendaraan melaju cepat. Kalo panas2 pake lampu sorot jarak jauh ya .. bisa dibayangkan silaunya gmn.. ghhhhhh

    • Resita Nurul berkata:

      ya ampun apes bgt ya mbak, sama suamiku bsk tgl 25 juli sidang jg gara2 lupa g nyalakan lapu disiang hari coz baru keluar dari parkiran graha pena

    • nani berkata:

      BENAR ..saya juga kesal minggu lalu saya terkena tilang di ujung menteng jakarta timur dan sidang 28 nov 2014 krn sy hanya menyalakan lmpu pendek ,sy tny kpda polisi yg bernama tarmono ‘knp siank2 hrus lmpu terang?toh sm sja mau lmpu dekat/jauh di siank hri buat ap ?”jwb dy: spya mobil di depan bisa melihat motor di belakangnya dan mengurangi kcelakaan! sy balas lg kecelakaan ttp terjadi pak nyala/tidaknya lampu saya tau bpk btuh uang masalah lampu bukan alasan utama.koq bs y siank2 panas lampu sorot dinyalakan.dasar ANEHHH

      • n4n4n4n4 berkata:

        iya apa bedanya lampu jarak dekat dan jarak jauh di siang hari? kalau butuh uang, apa orang kerja juga gak butuh, berangkat kerja harus keluar duit dulu, buat jatah.

    • Kumiskudalaut berkata:

      Ini tanggal 12-04-2018, kalo sekarang lucu, yg pakai lampu sorot ditilang karna katanya menghalangi pengelihatan pengguna mobil

  15. Zainul berkata:

    Undang2 yg gak masuk akal. Siang terang benderang disuruh nyalain lampu. Pemborosan lampu, aki, pemanasan global. Manfaat utk keselamatan?belum ada bukti risetnya. Saya seorang peneliti, gemes liat UU aneh ini. Sangat setuju jika UU ini diuji materiil.

  16. mitha berkata:

    saya tadi baru kena tilang di simpang jl. jakarta-jl. cianjur. saya minta slip biru. pas mau bayar ke bank baru inget kalau udah tutup. balik lagi ke tempat tilang, eh taunya polisi udah bersih alias ga ada. saya mau tanya, apa semua Bank BRI (Bandung) bisa menerima pembayaran tilang?

  17. Ahmad berkata:

    Hari ini saya juga kena tilang UU aneh itu. SIM saya ditahan terus nunggu sidang tgl 17 desember.

  18. azhmia berkata:

    kejadian yang sama yg kualami di pertigaan yg mau ke gedung sate

  19. KIRUN berkata:

    Hati hati kalo melewati terminal pulo gadung dari arah bekasi, banyak oknum nakal. lampu merah jadi ajang cari duit haram. hati hati penjahat berseragam. selalu cari cari kesalahan. pemerasan berembel embel negara. harusnya malu. sama anak istri. nyari duit kok seperti itu. mungkin kurang gajinya. walaupun kita bawa surat surat lengkap selalu hati hati, orang culas banyak akal bulusnya. saya berdoa semoga mereka matinya gak wajar. amin.

  20. Jaya berkata:

    apes gara2 lampu ngak nyala u,u pdhl itu lampu selalu nyala jd ngak periksa lg setiap mau brangkat, eh pas ketemu pak pol d jalan d suruh menepi :v , ternyata mati (mungkin gara2 keponakan saya otak atik ) 14 oktober 2015 sidang deh 😀

  21. fitriani berkata:

    Apakah ada surat resmi untuk razia ? (Bagi polisi) atau semua polisi bisa razia kapan saja dan dimana saja?

  22. supatma berkata:

    Saya pernah marah marah di pengadilan krn sy telat byr pajak tp didakwa tidak bawa STNK, padahal sy sudah tunjukkan bukti video tp si hakim ngancam jangan sembarangan putar video di pengadilan tanpa bawa tim ahli, heran deh dan akhirnya sy digiring ke suatu ruangan disana sy dicecar tp sy tetap ngotot kalo tuduhannya tidak sesuai fakta dan sy berusaha untuk menunjukkan video, tp malah semua yg ada disitu selalu menghalangi, dendanya sih tidak seberapa tp sy merasa di fitnah

  23. Lukman berkata:

    Pd tgl 29 juni 2016..pukul 14.00 diokasi emporium penjaringan.jakarta utara.saya diberhentikan polisi kr tdk menyalakan lampu depan bermotor…lalu saya disuruh kepinggir.polisi lalu blg kpd saya..apa mau dibantu?saya jwb iya dibantu aja pa..lalu polisinya blg cepat jgn kelhtan org..trs saya mgeluarkan uang 30rb tp polisi tsb menolaknya kr krg…lalu saya jwb aja tilag aja pak

  24. mochramdhan86 berkata:

    Sedikit berbagi cerita, hari ini tepatnya tgl 8 nov 2016 saya di tilang depan PUSDAI bdg, alasannya saya tidak menyalakan lampu utama motor saya, padahal jelas2 lampu dalam kondisi menyala hanya saja saya waktu itu menjalankan motor dlam keadaan pelan2 sehingga lampu utama ikut redup, berhubung Accu nya sdh lemah. Saya sampaikan kpd petugas tolong lihat dengan seksama bahwa lampu saya menyala, cm karena siang hr jd redup, seolah mati. Tapi petugas tersebut tdk menerima alasan saya, dan tetap memberikan saya surat tilang. Dengan terpaksa saya ttd jg surat tilang tersebut, mau berdebat pun ttp kalah dan dianggap melawan. Yg justru lebih heran dia seolah menasehati saya bahwa, setiap manusia tdk luput dr kesalahan. Saya jd mikir yg salah siapa ya pak? “Dalam hati” ironi benar, tdk ada hak untuk membela diri. Wassalam

  25. Febrianty rachma berkata:

    Wah..untung ketemu blog ini. Jadi saya tahu besaran rupiahnya.karena kasusnya sama tidak menyalakan lampu depan karena mati memang. Trims share pengalamannya

  26. denas972 berkata:

    Hari ini sama lgi apes jga..,gara” lampu jauh tdk nyala..,pdhl kalau Motor Matic itu sdh lampu otamatis sdh nyala cuma bukan lampu jauhnya (tpi tetep d suruh masuk PosPol ,aneh yaa..dari cara” nya spt ada indikasi yg tidak baik) ,sblmnya sdh ada yg di tilang di pospol tsb gara” hal yg sama dng alasan mohon dibantu biaya 100rb..,iseng” sy ngomong Maaf p’ sy tdk bisa dan keukeh bahwa lampu sdh menyala + sy iseng bilang sy sdh Rekam sebelum”nya…,kontan sja bp tsb spt tdk terima,pdhl sy hanya omdo (kalau mereka menindak dngan Benar,ngapain mereka takut juga yaa)..,g taunya ada rekanya yg jd provokasi ga tau masalahnya langsung ngomong “sdh bawah aja ke Polres..an Bripka eddy p.s(strip cheklis 4 dpundaknya).,sy senyum” saja.,sampai” sy dkerumuni -+ 4anggota dari mereka..,Bismillah aj ,-(sungguh miris disaat mereka bentak” saya Curhatan Mereka ,ujung”nya masalah Ekonomi malah nyangkut pautin yg bagus itu gub.yg sekrg lg Ramai d beritakan.

  27. Ping balik: Kena Tilang (lagi), Slip Biru, dan Anti-korupsi | Catatanku

  28. Ping balik: Kena Tilang (lagi), Slip Biru, dan Anti-korupsi | Pegawai Negeri

  29. Nurhadi berkata:

    Saya jg kena tilang sekarang tgl12 bulan 12 2017..kna bayar berapa ya

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.