Untuk mengisi postingan yang kosong pada hari yang tidak ada tulisan, saya tampilkan foto seekor monyet yang pintar main egrang. Ini hiburan doger monyet yang sering ditemukan di perempatan jalan di kota Bandung. Si pemilik doger menghibur pengendara yang berhenti di lampu merah, sambil berharap sereceh dua receh dari pengendara yang baik hati.
Foto ini saya jepret di perempatan Jalan Buahbatu – Soekarno Hatta, Bandung pada Hari Sabtu 13 Oktober 2012. Selain main egrang, si monyet juga memperagakan shalat di atas sajadah mini, mengendarai motor mainan, memakai payung, melompati lingkaran besi, dan sebagainya.
Si monyet dilatih tuannya selama berbulan-bulan di sebuah kampung diKabupaten Bandung yang sebagian penduduknya berprofesi sebagai doger monyet keliling. Setelah mahir, si monyet dikaryakan di jalan sebagai sumber rezeki bagi tuannya.
Kasihan si monyet, dipaksa “membanting tulang” untuk menghidupi tuannya. Sebaliknya, kalau tidak dapat uang, tuannya tidak dapat menghidupi si monyet. Mutualisma atau komensalisma?