Sudah beberapa bulan ini maskapai Express Air melayani rute Bandung – Padang pulang pergi setiap hari. Dari Bandung berangkat pukul 17.00 sore sedangkan dari Padang pukul 6.30 pagi. Ini adalah salah satu alternatif pulang kampung tanpa harus bersusah payah melewati kota Jakarta yang padat, macet, serta habis waktu di jalan menuju Bandara Soekarno-Hatta. Juga alternatif ke Bandung dari Padang tanpa perlu repot ke Jakarta dulu.
Saya ingin mencoba naik pesawat ini, bagaimana rasanya terbang langsung ke kota kelahiran dari Bandung. Setelah mencari waktu yang tepat maka bulan lalu saya membeli tiket Express Air di sebuah agen. Saya dapat tiket seharga Rp650.000 untuk penerbangan hari Sabtu. Jika dihitung-hitung memang agak lebih mahal dibandingkan bila berangkat dari Jakarta. Lion Air misalnya, pada tanggal saya pulang harga tiket paling murahnya berkisar antara 450-550 ribu rupiah, namun jika ditambah ongkos travel atau bis dari Bandung ke Bandara Soeta maka selisihnya tidak jauh berbeda. Dari Bandung ke Bandara Soeta di Jakarta bila naik bis Primajasa ongkos tiketnya sudah 90.000 rupiah. Orang Minang memang selalu berhitung, he..he…
Jam 15.45 saya sudah tiba di Bandara Husein Sastranegara Bandung, masih ada waktu sejam lebih lagi sebelum berangkat. Setelah proses chek-in, saya menunggu di ruang tunggu. Hari Sabtu sore itu Bandara Husein cukup ramai dengan calon penumpang yang akan berangkat ke Bali, Surabaya, dan Medan. Saya cari-cari di ruang tunggu itu apakah ada calon penumpang yang berbicara pakai bahasa Minang, sebab itu pertanda mereka calon penumpang ke Padang dengan pesawat yang sama dengan saya, he..he (padahal nggak selalu kan, mungkin saja mereka calon penumpang ke Bali atau Surabaya). Oh ada ternyata, berarti saya tidak sendiri.
Jam 16.15 pesawat Express Air baru saja mendarat dari Palembang. Memang rute pesawat ini setiap hari dari Bandung hanya tiga saja, yaitu Bandung-Pontianak pp (pagi), lalu Bandung-Palembang pp (siang), dan terakhir Bandung-Padang (sore). Jam 16.30 datang panggilan boarding kepada calon penumpang. Para penumpang Express Air pun berjalan ke landasan bandara menuju pesawat Express Air yang terparkir di sana. Wah, on-time juga pesawat ini.
Pesawat yang saya naiki ukurannya tidak terlalu besar, kira-kira untuk seratusan penumpang, namun saya perhatikan pesawat hari itu tidak terisi penuh sebab masih banyak kursi yang kodong. Kursi-kursinya berwarna coklat dengan seat-belt sedikit berbeda dari pesawat lainnya.
Jam 17.00 tepat pesawat pun lepas landas meninggalkan kota Bandung yang masih berawan cukup tebal sore itu, benar-benar tepat waktu sesuai janjinya. Selama perjalanan di udara tidak ada hal yang menarik, sekali-sekali pesawat mengalami guncangan akibat turbulensi di atas Sumatera, yach maklum pesawat berukuran sedang jadi guncangannya lebih terasa dibandingkan pesawat besar. Pramugari memberikan sekotak snack yang berisi roti dan air mineral, lumayanlah daripada tidak ada sama sekali seperti maskapai si singa udara.
Memasuki kota Padang pesawat berputar-putar dulu karena hujan deras melanda pesisir barat Sumatera. Menurut jadwal seharusnya pesawat sudah mendarat di Bandara Minangkabau pukul 18.30, tetapi karena berputar-putar dulu maka pesawat baru mendarat pukul 7 malam lebih sedikit. Alhamdulillah, saya sudah sampai di kota kelahiran.
Pesawat Express Air tersebut bermalam dulu di bandara Minangkabau karena penerbangan ke Bandung dari Padang adalah pukul 6.30 keesokan harinya. Bagi saya terlalu cepat sekali harus pulang lagi besok paginya, maka untuk balik ke Bandung saya naik maskapai lain, yang berarti ke Jakarta dulu. Tidak apa-apa, lain waktu saya akan coba langsung terbang dari Padang ke Bandung. Jadi nanti saya mandi dan sarapan dulu di rumah di Padang, lalu naik pesawat jam 6.30 di Bandara Minangkabau, dan tiba di Bandung pukul 8 pagi. Dari Bandara Husein ke kampus ITB hanya perlu waktu 15 menit dengan sepeda motor (karena saya nanti akan menitipkan motor di bandara Husein), dan setiba di kampus langsung ke kelas untuk mengajar. Asyik kan?
wah saya baru tahu ada penerbangan Bandung – Padang.
Terima kasih pak buat infonya 🙂
Asik juga ada penerbangan langsung Bandung ke Padang pp, memudahkan dan menghemat waktu. Bagi urang awak yang mau mengambil barang jualan (pakaian) atau urusan sekolah ke Bandung ini sangat besar manfaatnya.
Bisa jadi juga manajemen Xpress Air setelah membaca tulisan Pak Rinaldi yang berjudul Bandara Husein Bandung Makin Ramai Saja (Andai Ada Penerbangan Bandung – Padang) langsung action. Bukankah pangsa pasarnya ada? Ingat banyak urang awak di Bandung yang sekolah dan bisnis (dagang).
Saya Januari lalu terbang naik Xpress Air dari Bandung ke Padang. Dan benar-benar agak kapok naik Xpress Air. Saya dapat kursi yang jelek, yang sandarannya tidak bisa ditegakkan. Lalu memang turbulensinya jadi terlalu terasa karena pesawatnya kecil. Kemudian seat-beltnya pun tidak ramah untuk orang yang berukuran besar (gak muat :P)
Bener-bener kapok =))
ReTweet. “Orang Minang memang selalu berhitung, he..he…” samo jo ambo mah pak, iko nan mambuek ambo di galak an jo kawan-kawan di kantua. hahaha.. #still proud to be a Minangnese
WAYUUUUUUUUUIIIIIKKK, urang minang waee……
Barhitung taruih ang mah, capek naek haji waang yo..
orang Cina mencari untung, urang minang cadiak berhitung..
Menyimak.. 😀
wah buliah cubo tu bisusuak lbr kuliah, kok ado nan lgsung k bdg ancak mah.
Peswat kecil “INDAK JADI MASALAH” dari pado transit di cengkareng duduak2 sarupo urang andia manunggu jadwal take off ke Padang. Alun lai panek jo bis atau travel dr Bandung ka Cengkareng. Tunggu jadwal pulang awak yo XPRESS AIR. Lai ado scedulle nyo tiok hari\?
Kalau menurut situs http://www.xpressair.co.id/, sekarang Xpress Air tidak tiap hari ke Padang, hanya Senin, Rabu, dan Jumat. Jam terbangnya juga sudah berubah, yaitu jam 9 pagi dari Bandung dan pukul 12 dari Padang.
kalau ndak salah mulai februari ko lah ado loh maskapai kuciang aia tu bandung-padang ma pak. Tapi alun cubo lai do 🙂
Penerbangan Bandung Padang ini ada tiap hari apa aja ya sekarang?
Tidak tiap hari, tetapi tiga kali seminggu. Kalau menurut situs http://www.xpressair.co.id/, sekarang Xpress Air tidak tiap hari ke Padang, hanya Senin, Rabu, dan Jumat. Jam terbangnya juga sudah berubah, yaitu jam 9 pagi dari Bandung dan pukul 12 dari Padang.
kapan kapan saya naik express air boleh jg tuh…
Awalnya Saya pikir penulis adalah seorang mahasiswa baru, saya maklum aja jika mutu tulisannya kelas bawah, setelah saya baca semua, ternyata beliau tenaga pendidik.
Anda mengatakan “orang minang memang selalu berhitung”, maksudnya apa???
Sepatutnya suatu tulisan tidak men-jeneralisir suatu keadaan, jika anda berpendapat orang minang memang selalu berhitung, itu mindset anda, simpan saja… sebab ada banyak orang minang lain yang tidak demikian.
Pada paragraf terakhir, apa maksud yang ingin dicapai? Saya menyarankan, utamakan kualitas. Trims.
Kan bener pak kalo orang minang suka berhitung, kalau gak suka berhitung pasti orang minang gak akan berdagang
Kecewa dengan xpressair…pesawat delay dari jadwal jam 8 ampe jam 12.30 tidak ada snack maupun nasi…perusahaan tidak bertanggung jawab
Jadwal bandung – lampung (tanjung karang,) jadwal jam 8 krn masalah cuaca delay..tapi tidak ada tangging jawab dr perusahaan xpressair terhadap nasib penumpang yang di delay, ada yg bisa ngasih info utk buat pengaduan tentang masalah ini
Kalau masalah delay itu bukan hanya pesawat Express Air aja kali, Pesawat-pesawat lain juga sering mengalami delay, itukan karena ada sesuatu sehingga membuat pesawat menjadi Delay
Sayang sekali cerita bolak balik bdg-pdg via Husein Sastranegara itu kini tinggal kenangan. Jadi ingat setiap keluar bandara Husein langsung disambut keluarga dgn penuh kegembiraan. Berharap Xpress Air bisa mengembalikan rutenya k bdg lagi.. kangen