Satu pemandangan unik yang anda temukan di kampus ITB adalah semarak mahasiswa yang meramaikan kampus hingga malam hari. Jika di kampus-kampus lain jam 6 sore kampus sudah sepi atau tutup, sebaliknya di kampus ITB kehidupan berikutnya baru dimulai. Siang hari tentu saja kampus ramai dengan aktivitas akademik, tetapi malam hari kampus ramai dengan kegiatan unit-unit kegiatan mahasiswa (UKM). Tanda-tandanya dapat anda lihat ketika memasuki kampus, areal parkir di dalam kampus dan di Jalan Ganesha masih penuh dengan mobil dan motor mahasiswa. Mereka masih kuliah? Oh tidak, kulaih sudah usai jam 18.00, tetapi mereka masih melanjutkan aktivitasnya di unit-unit kegiatan mahasiswa.
Ada hampir 75 unit-unit kegiatan mahasiswa di kampus, mulai dari yang bercorak kesenian berbasis kedaerahan (seperti Unit Kesenian Minangkabau, Unit Kesenian Aceh, Unit Kesenian Sulawesi Selatan, dll), unit berbasis olahraga (karate, renang, bola voli, dll), unit musik/lagu (orkestra, PSM, Apres, angklung, marching band, dll), agama (Gamais, KMH, KMB, KMK, PMK), hingga unit berbasis pemikiran (PSIK). ITB menyediakan banyak wadah untuk mengembangkan talenta mahasiswanya. Tidak hanya otak kiri saja yang perlu diasah, otak kanan juga harus, dan itu diwadahi melalui aneka unit kegiatan tersebut. Sayang banget, atau malah rugi, jika selama kuliahnya di ITB mahasiswa tidak pernah masuk ke unit-unit kegiatan itu. Unit-unit kegiatan yang seabrek itu adalah sarana pembentukan softskill , karakter, dan sarana pengembangan diri mahasiswa. Kalau anda tanya kepada mahasiswa ITB, mereka mendapat banyak pengalaman berkesan dan pengembangan dirijustru ketika aktif di unit-unit kegiatan mahasiswa dan himpunan mahasiswa jurusan/program studi.
Saya sering pulang kampus malam hari, dan lihatlah aktivitas mahasiswa di mana-mana memanfaatkan ruang-ruang lepas, koridor, selasar, dan lain-lain. Di sana ada sekelompok mahasiswa yang berlatih menari, bernyanyi, berlatih alat musik, atau hanya sekadar berdiskusi melingkar atau kumpul-kumpul. Di sudut lain di sekitar hot spot ada sekelompok mahasiswa yang duduk serius mengerjakan tugas kuliah dengan komputer laptopnya. Kampus ITB malam hari riuh rendah dengan aneka bunyi-bunyian, suara-suara mahasiswa, dan aneka aktivitas mereka.

Gedung CC Barat (Student Center) yang setiap malam selalu ramai dengan mahasiswa yang ikut unit kegiatan atau sekadar berdiskusi.
Heran deh, mereka bukannya pulang ke rumah atau ke kosan, tetapi masih betah saja sampai malam-malam di kampus. Kalau saja tidak dibatasi jam malam, tentu mereka bisa sampai larut malam di dalam kampus. Seluruh kegiatan mahasiswa itu dibatasi sampai jam 11 malam, setelah jam 11 malam bapak-bapak satpam menyuruh mahasiswa bubar dan pulang. Dulu sampai ada mahasiswa yang tidur di sekre-sekre unit atau himpunan jurusan, tetapi sejak ada kejadian kebakaran yang menghebohkan di dalam kampus, maka diberlakukan jam malam setelah pukul 23.00, dan mahasiswa dilarang menginap di dalam kampus. Tentu ada juga yang menginap sembunyi-sembunyi di dalam lab dengan dalih mengerjakan penelitian atau TA, tetapi tidur di sekre unit atau himpunan sudah dilarang. bapak-bapak Satpam akan berkeliling pada pukul 23.00 malam untuk memastikan tidak ada mahasiswa yang tidur di sekre. Tetapi saat ini saya perhatikan penerapan jam malam itu sudah mulai longgar. Ketika saya pulang jam 11 malam pun kampus masih berdenyut.
Sebenarnya tidak pada malam hari saja, pada hari Sabtu, Minggu, dan tanggal-tanggal merah pun kampus ITB tetap ramai oleh mahasiswa. Anda lihat saja parkiran motor dan mobil di depan kampus, penuh pada hari Sabtu dan Minggu. Sepertinya 5 hari seminggu kuliah belum cukup bagi mahasiswa, masih ditambah dua hari lagi untuk beraktivitas di dalam kampus. Bahkan pada musim libur semester dan libur panjang pun kampus tetap semarak dengan kegiatan mahasiswa. Kampus ITB tidak ada matinya dengan kegiatan mahasiswa. Mahasiswa lah yang membuat kampus ITB ini hidup siang dan malam. Satu-satunya masa kampus ITB sunyi senyap adalah pada libur Idul Fitri, saat itu memang sebagian besar mahasiswa sudah mudik, kampus ITB benar-benar bagaikan “kampus mati” mati pada siang dan malam hari.
Seorang teman asal Korea merasa kaget melihat kampus ITB yang tetap ramai hingga malam hari. Di Korea katanya setelah pulang kuliah mahasiswa tidak di kampus lagi, tetapi berpindah ke kafe-kafe, klub malam, atau tempat lain untuk having fun. Di ITB mahasiswa nggak mau pulang-pulang, katanya geleng-geleng kepala. Saya hanya tetawa, mahasiswa ITB sudah menganggap kampusnya kosan kedua, jawab saya ngasal.
Kampus ITB itu menyenangkan, mungkin kata-kata tersebut yang tepat untuk menggambarkan semarak mahasiswa yang meramaikan kampus hingga malam dan hari-hari libur.
Mahasiswa kampus teknik memang begitu ya Pak π Banyak yang tidur di lab.
Kami di UNAND ada BaseCamp di areal asrama mahasiswa yang buka 24 jam, anak teknik UNAND dan Politeknik Negeri Padang yang jadi tamu setianya. Yang jual makan dan minum tutup pada 22.00 WIB. Murah dan nasi Padang Rp.12.000 yang berempah dan terbaik. Suasana tempur dan semangat juang mahasiswa di BC UNAND patut diberi jempol.
Tambahan, fasilitas Masjid yang mashaAllah. Masjid 24 jam. Pulang ke kost setelah shalat subuh di Masjid.
Di UNAND karena kami jumpa di BC, beda PT pun kami masih bisa berteman tegur sapa.
“Woy sob/yuang….. ang urang ma? tuh baa, alun siap tugas tuh lai? Semangat. Atau bae makan/minum stek lu…ha ha ha..” gitu.
Akan tetapi sekarang saya S2 di Teknik ITB, kebahagiaan anak teknik begadang sampai subuh sirna sudah. Hilang ciri khas anak teknik. Kostan yang sangat membosankan, hening parah, tidak tegur sapa, terkurung di ruang 3×3.
Kalian mahasiswa ITB coba rasakan aura kampus UNAND, pasti kaget terkaget-kaget
InshaAllah, berharap saya bisa menjadi bagian dari UNAND kembali di waktu mendatang. Bukan lagi sebagai mahasiswa tapi sebagai Guru di FT UNAND.
InshaAllah ada jalan…
Sebenarnya lebih menyenangkan kalau boleh tidur di kampus pak
Itulah salah satu kenangan indah ketika kuliah di ITB, Pak, kehidupan kampusnya memang benar-benar hidup. Saya saja terkadang ingin rasanya mengulang masa-masa kuliah lagi. π
Wah! Kampus saya juga seperti ini. Kalau malam hari kampus ternyata udah sepi justru malah aneh, seperti ada yang hilang. Hehe π
“Tidak hanya otak kanan saja yang perlu diasah, otak kiri juga harus, dan itu diwadahi melalui aneka unit kegiatan tersebut.”
Hmmm,. kalo saya tidak salah, otak kiri adalah intelegensi atau IQ (logika, rasio, dll),
sedangkan otak kanan adalah EQ (menari, melukis, kreatifitas, dll).
Oh iya, ketukar ya. Saya ralat nih. Tks klarifikasinya ya
Pak, jadi kangen sama suasana kampus nih pak. π¦
Kangen ngeluarin asap (embun uap air) dari mulut pas malam2 dingin di ITB. Hehe
kalo kampus saya sih jam 8 uda tutup pak.
Ping balik: Gedung CC Barat ITB dikala Maghrib | Catatanku
tes
Cotmane1754 (Ubudiyah Kampus Impian) Says thank you for this great read!! I definitely enjoying every little bit of it I have you bookmarked to check out new stuff you post By:Cotmane1754
5784 Mahasiswa di Negeri Seribu Warung Kopi Says thank you for this great read!! I definitely enjoying every little bit of it I have you bookmarked to check out new stuff you post
6895 Kebaya Modern Says thank you for this great read!! I definitely enjoying every little bit of it I have you bookmarked to check out new stuff you post
Ping balik: Mahasiswa di Negeri Seribu Warung Kopi | ZODIAK HARI INI
Ping balik: Canon MP237 Driver Download | Driver Free Download
aku juga sama di kampusku,. π emang seru kalo ngumpul bareng temen..