Jalan-jalan ke Pulau Ayer

Mau jalan-jalan jauh ke tempat wisata di luar pulau saat ini terasa mahal akibat tiket pesawat yang naiknya nggak karu-karuan. Apa boleh buat, jalan-jalan ke tempat yang dekat saja. Kenapa tidak ke Kepulauan Seribu di DKI Jakarta? Dari Bandung cukup naik kereta api ke Jakarta, lalu dari Gambir bersambung naik bus ke Ancol. Tinggal menyeberang ke salah satu pulau di Kepulauan Seribu, maka nikmatilah pulau yang indah dengan pemandangan laut yang jernih dan udara yang masih bersih.

Fakultas saya mengadakan tur rekreasi ke Pulau Ayer di Kepulauan Seribu. Pulau Ayer adalah salah pulau tujuan wisata yang populer. Di pulau ini terdapat sebuah resort wisata yang dikelola oleh sebuah perusahaan swasta. Cottage-cottage bergaya etnik Papua terhampar di atas permukaan laut

69488552_2613851398682869_8861211929075515392_n

Pulau Ayer, foto dari atas drone (Credit photo by Arry Ahmad Arman)

Cottage-cottage apung bergaya etnik Papua di atas permukaan laut ((Credit photo by Arry Ahmad Arman)

Untuk pergi ke pulau ini kita dapat berangkat dari  Marina Ancol dengan waktu tempuh 30 menit menggunakan speedboat. Untunglah saat itu cuaca sangat bagus sehingga laut tidak terlalu bergelombang. Perjalanan ke Pulau Ayer berlangsung tanpa hambatan.

Pulau Ayer kecil saja. Meskipun demikian, pulau ini telah lama dijadikan tempat wisata dan rehat dari kesibukan ibukota. Dikutip dari laman Wikipedia, Pulau ini mulai dikunjungi sejak tahun 1950. Bahkan semasa hidupnya, mantan Presiden Sukarno menjadikan Pulau Ayer ini sebagai tempat peristirahatannya. Mantan Presiden Sukarno juga pernah mengajak mantan Presiden Tito dari Yugoslavia dan mantan Sekretaris Jenderal PBB, U Nu, berkunjung ke pulau ini. Meski pulau kecil, namun di sini terdapat sumber air tawar.

Pulau Ayer berpasir putih

Baru saja mendarat di Pulau Ayer, kita seakan-akan disambut oleh sekumpulan hewan baiawak. Biawak mirip dengan komodo, namun sebenarnya mereka spesies yang berbeda. Biawak di Pulau Ayer hidup di kolong-kolong dermaga. Petugas di Pulau Ayer menjaga biawak ini agar tidak berkeliaran ke tengah pulau. Hati-hati jangan terlalu mendekat ke biawak sebab jika merasa terancam mereka akan melecutkan ekornya. Kata petugas pulau, lecutan ekor biawak  sangat pedih dan bisa menimbulkan luka yang dalam.

Biawak di Pulau Ayer

Mencoba berteman dengan biawak

Semua pantai di Pulau Ayer berpasir putih, namun butiran pasirnya tidak terlalu halus. Pohon-pohon besar nan rindang bertebaran di seluruh pulau. Beberapa pohon tergolong langka, seperti pohon beringin, pohon asam jawa, dan lain-lain. Angin sepoi-sepoi dari laut membuat kita terkantuk-kantuk saat tidur bermalas-malasan di tepi pantai. Sejenak melupakan rutinitas di kampus, merenung di pulau. Hmmm…sekarang ada program Dosen Merenung lho yang diluncurkan oleh Dikti. Namun bukan sembarang merenung atau melamun, tetapi dari merenung itu  harus bisa menghasilkan paper atau jurnal. Ah, nggaklah, saya ke sini bukan mau menulis paper, tetapi mau jalan-jalan saja bersama istri menikmati jauh dari keramaian, sekalian bulan madu kedua, hehehe.

Pantai Andoi

Santai sejenak di Pantai Andoi, Pulau Ayer

Tempat yang instagrammable untuk berfoto

Seperti yang saya ceritakan di atas, cottage-cottage di Pulau Ayer terletak di atas laut. Saat malam hari, terasa sekali ombak kecil beriak-riak di bawah kolong cottage. Ada sensasi tersendiri tidur di atas laut. Sekali-sekali saya terbangun dari tidur mendengar riak-riak ombak di kolong, seolah-olah ombak menggulung cottage. Ah, itu hanya pikiran aneh-aneh saja.

Cottage apung. Setiap cottage terhubung dengan jembatan

Pemandangan salah satu cottage

Saat malam hari

Andalan Pulau Ayer adalah pantainya dan cottage-cottage di atas laut. Bagi wisatawan yang senang memancing, pulau ini menyediakan tempat untuk memancing. Pulau Ayer dapat dikelilingi dalam waktu lima belas menit saja dengan berjalan kaki. Benar-benar pulau yang kecil ya. Tidak ada dataran tinggi atau bukit, datar saja.

Semalam di Pulau Ayer sudah cukuplah. Saatnya kembali ke keramaian dunia, kembali ke rutinitas harian di kampus Ganesha.

Pos ini dipublikasikan di Cerita perjalanan. Tandai permalink.

Satu Balasan ke Jalan-jalan ke Pulau Ayer

  1. Prita berkata:

    Waaah baru tau ada Pulau Ayer ini, umumnya kan orang ke Pramuka, Bidadari, Pari

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.