Tetap Rukun Sampai Manula

Sepasang aki dan nini (sebutan buat kakek dan nenek dalam Bahasa Sunda) lewat di depan rumah saya. Ditaksir umur mereka sekitar 80-an. Mereka berjalan saling bergandengan tangan, tertatih-tatih dan sedikit-sedikit melangkah. Sang aki menggenggam erat tangan istrinya, khawatir jatuh. Jalanan pada pagi hari itu sepi, hanya mereka berdua saja yang berjalan.

+ Mau ke mana, aki?, sapaku.
– Mau pulang ke rumah, dari rumah anak. Si Nini menjawab tanpa menoleh, tetap konsentrasi ke arah depan.

Oh, mereka mungkin habis bermalam di rumah anaknya di kawasan Antapani II, pikirku. Mungkin juga habis menengok cucu lalu pagi-pagi mereka pulang kembali ke rumahnya. Kalian jangan berpikiran  “kemana anaknya, kenapa tidak diantar pulang?”.  Hmm…,mungkin saja mereka tidak ingin merepotkan anak-anak dan cucu-cucunya, tidak ingin diantar pulang, ingin tetap mandiri. Kadang ada juga orangtua yang menolak diantar ke tempat yang tidak terlalu jauh, sekalian olahraga jalan kaki katanya.

Saya menatap mereka yang terus berjalan. Romantis sekali kelihatannya. Saling bergandengan tangan, tidak ingin terpisah. Tetap setia sampai aki-aki dan nini-nini.

Ah, akupun juga ingin begitu, kataku dalam hati sambil menghela napas. Menua bersama-sama dengan istriku kelak dan selalu tetap setia. Saya yakin Anda pun juga sama, setuju dengan saya.

Tuhan selalu menghadirkan banyak pelajaran kehidupan buat kita sepanjang waktu. Salah satunya pelajaran dari aki dan nini itu pada pagi hari tadi.

Pos ini dipublikasikan di Kisah Hikmah, Romantika kehidupan. Tandai permalink.

3 Balasan ke Tetap Rukun Sampai Manula

  1. praditalia berkata:

    saya juga pak ingin, tapi belum ketemu pasangannya hehe

  2. typolagi berkata:

    Sampai kakek-nenek tetep gandengan tangan itu keren abis emang 🙂

  3. Itsnahm berkata:

    Di jember, tepatnya daerah menuju semanggi, ada kakek nenek yg duduk di trotoar sembari menjual sapu lidi. Padahal cuaca sedang panas, jarak trotoar dan jalan raya sangat dekat, bising, polusi kendaraan, tp mereka tetap berjualan bersama.

    Mungkin itu yg disebut dengan kesetiaan.. wow.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.