Kalau puncak gunung biasanya mudah dilihat. Semakin tinggi kita mendaki gunung, semakin tampak puncak gunungnya. Tapi tidak untuk kurva kasus virus corona di Indonesia. Setiap hari pertumbuhan kasus positif COVID-19 bukannya berkurang, tetapi terus bertambah. Hari ini saja misalnya, jumlah kasus kasus corona rekor luar biasa, yaitu 2.657 orang, padahal sebelumnya hanya bertambah 1000-an.
Maka, yang kita lihat saat ini adalah kurva corona di Indonesia terus mendaki, menanjak naik, melaju menuju puncak, namun masalahnya puncak kurvanya tetap belum terlihat tanda-tandanya, pun tidak bisa diprediksi kapan ketemu titik puncak tersebut.
Kondisi berbeda terjadi di negara tetangga. Malaysia dan Singapura sudah turun kurvanya, bahkan di Malaysia kasus corona sudah hampir berakhir.
Masyarakat kita tidak disiplin, itu sebabnya. Anjuran memakai masker dan menjaga jarak tidak dipatuhi. Orang-orang tetap saja berkeliaran di ruang terbuka tanpa menggunakan masker, tetap berkerumun, tetap antri tanpa menjaga jarak. Ada atau tidak ada PSBB sama saja kondisinya. Jalanan tetap ramai, pasar tetap ramai. Berakhirnya PSBB dianggap sebagai sebuah euforia, bagaikan sebuah kebebasan setelah lama dikurung di rumah. Aktivitas pun kembali bergerak seperti biasa. New normal sama seperti normal. Tidak ada yang berbeda.
Di sisi lain Pemerintah sendiri merasa gamang. Apakah ekonomi yang mau didahulukan atau kesehatan? Meneruskan PSBB, karantina wilayah, atau apapun namanya bisa melumpuhkan ekonomi. Ini bisa berbahaya karena membuat krisis multidimensi yang luar biasa. Namun melonggarkan PSBB resikonya sangat riskan bagi kesehatan. Akhirnya diambil jalan tengah. Istilahnya mari berdamai dengan corona. Silakan bekerja kembali namun tetap menjalankan protokol: pakai masker dan jaga jarak. Cerita selanjutnya balik lagi ke kondisi ketidakdisiplinan yang diceritakan di atas.
Maka, yang dapat kita lakukan saat ini adalah menjaga diri dan keluarga masing-masing. Jaga kesehatan, jaga imun tubuh agar tetap kuat, keluar rumah hanya jika perlu. Pakai masker, selalu jaga jarak dengan orang lain. Puncak corona masih jauh.