Rindu Mengajar Lagi di Kampus

Jika ada yang saya rindukan saat ini adalah mengajar di kampus. Sudah hampir 12 bulan saya di rumah saja, mengajar dari rumah, bimbingan mahasiswa dari rumah, diskusi dari rumah, segalanya serba dari rumah. Mahasiswa pun begitu, kuliah dari rumahnya. Pandemi tampaknya masih lama, jadi keinginan mengajar di dalam kelas di kampus rasanya belum bisa terwujud saat ini. Kampus masih ditutup untuk perkuliahan dan praktikum.

mengajar1

Hanya beberapa kali saja saya masuk ke dalam kampus, itu pun hanya untuk mengambil buku di lemari ruangan kerja di lab, atau ke kantor fakultas memasukkan surat. Masuk kampus pun tidak bisa sesuka hati, ada prosedur yang harus ditempuh, mengisi form. Ya, bisa dimengerti, jika terjadi apa-apa di kampus, misalnya kasus positif covid, maka pelacakan dapat dilakukan dari daftar surat izin civitas academica yang masuk ke dalam kampus.

Bagi saya mengajar itu sangat menyenangkan dan memberikan kepuasan batin. Bisa berbagi ilmu dan membuat orang lain mengerti apa yang saya ajarkan itu sudah memberi kebahagiaan. Dunia saya itu adalah dunia pendidikan. Saya suka mengajar. Kalau tidak mengajar ya menulis. Itu dua passion yang saya miliki.

Bertemu dengan anak-anak muda yang haus ilmu pengetahuan bagi saya sangat menyenangkan. Memang mengajar secara onlen (daring) tetap dapat dilakukan, tetapi ada nuansa  yang hilang jika mengajar secara onlen. Saya tidak dapat melihat wajah-wajah mahasiswa yang terkejut ketika saya panggil namanya dan saya beri pertanyaan. Saya tidak bisa berbagi cerita-cerita menarik sebagai selingan supaya kelas tidak garing. Dan saya tidak bisa memberi hadiah seperti coklat atau brownis bagi mahasiswa yang mendapat nilai tertinggi. 🙂

mengajar4

mengajar3

Ketika beberapa kali masuk kampus untuk suatu urusan, saya longok kelas yang kosong, lab yang sunyi, dan lorong-lorong yang sepi. Tidak terdengar riuh rendah suara mahasiswa yang meramaikan lorong dan sudut-sudut selasar tempat mahasiswa belajar atau mengerjakan tugas seperti foto di selasar LabTek 5 di bawah ini. 

selasar1

selasar2

Tampaknya suasana seperti di atas tidak akan mungkin terwujud dalam satu dua tahun ini. Jika pun kampus sudah dibuka untuk perkuliahan tatap muka pada semester depan (mudah-mudahan, Amiin) tetap akan ada pembatasan-pembatasan aktivitas dan serba bergiliran daring dan luring.  Jadi, suasana seperti foto-foto di atas mungkin baru bisa terulang setelah corona benar-benar bisa diatasi. Untuk sementara cukuplah memasang foto kenangan di atas.

Pos ini dipublikasikan di Pendidikan, Seputar Informatika, Seputar ITB. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.