Rumah Makan di Setiap Simpang Pagi dan Sore

Membicarakan rumah makan masakan Minang (orang sering menyebutkan rumah makan padang, nasi padang, dan sebagainya, istilah yang kurang tepat sebab tidak semua pemilik rumah makan tersebut berasal dari kota Padang, dan tidak semua masakan tersebut khas masakan kota Padang) tidak akan habis-habisnya. Rumah makan minang ada di mana-mana di pelosok nusantara hingga di luar negeri. Masakan minang yang pedas, bersantan, dan berbumbu lengkap cocok dengan lidah oang Indonesia dan bule-bule.

Kali ini saya tidak akan membahas masakannya, tetapi nama rumah makannya. Nama rumah makan minang itu mengikuti tempat atau lokasinya. Ada anekdot yang mengatakan bahwa di setiap simpang jalan ada rumah makan minang, jadi tidak usah khawatir kelaparan. Ya memang betul, makanya nama rumah makan minang itu ada yang bernama RM Simpang Tigo, RM Simpang Ampek (ampek = 4), RM Simpang Limo (limo = 5). Yang belum ada mungkin RM Simpang Anam. Kemudian rumah makan yang bernama simpang-simpang masih banyak lagi, seperti RM Simpang RayaRM Simpang Jaya. Di kota Padang sendiri rumah makan yang bernama simpang dikaitkan dengan nama lokasinya, misalnya RM Simpang Alai, RM Simpang Jondul, RM Simpang Haru dan lain-lain.

simpang

Tidak hanya diberi nama sesuai lokasinya, nama rumah makan minang juga mengikuti waktu, yang menunjukkan ketegaran pengusaha rumah makan itu mencari nafkah dari pagi sampai malam. Jadi kita akan menemukan RM Pagi Sore, RM Siang Malam, RM Semalam Suntuk, RM Begadang. Sehingga ada anekdot yang mengatakan bhawa begitulah seni makan di rumah makan padang. Pagi hari sarapan di RM Pagi Sore, siang hari makan di RM Siang Malam. Malamnya makan di RM Semalam Suntuk. Kalau masih lapar juga karena begadang, maka makan lagi di RM Begadang.

simpang2Dari mana asal nama yang berkaitan dengan waktu tersebut? Tidak ada yang tahu. Semasa kecil di Padang saya tahu ada rumah makan yang cukup ternama, yaitu RM Semalam Suntuk. Tidak jelas juga apakah memang rumah makan ini hanya buka dari sore sampai subuh sehingga dinamakan semalam suntuk. Barangkali dari nama rumah makan semalam suntuk itu lahirlah nama-nama rumah makan di tempat lain yang bernama pagi sore, siang malam, dan lain-lain.

Sedangkan untuk nama RM Begadang, ini adalah jaringan rumah makan perantau Minang yang terkenal di daerah Lampung. Di sepanjang jalur Lintas Sumatera kita akan menemukan rumah makan dengan nama Begadang I, Begadang IIBegadang III, dan seterusnya. Di rumah makan inilah bus-bus penumpung tujuan Sumatera dan Jawa berhenti untuk beristirahat dan mempersilakan penumpangnya makan di sana. Tentu saja untuk para awak bus makan di rumah makan perhentian tersebut gratis dan dijamu lengkap oleh pemiliknya, kadang dapat tips pula. Bus-bus tersebut membawa rezeki bagi pemilik rumah makan.

Beberapa pemilik rmah makan di perantauan memberi nama rumah makannya yang berkaitan dengan  kampung asalnya. Jadi, kita akan menemukan RM Singgalang Jaya, RM Gunung Talang, RM Talago Biru, RM Lubuk Minturun, RM Bareh Solok, RM Maninjau, dan lain-lain.

Nama memang bukan hal yang sederhana, tetapi menunjukkan hubungan emosional pemilik rumah makan tersebut dengan sesuatu yang berkaitan dengan lingkungannya dan kampung halamannya.

Pos ini dipublikasikan di Cerita Minang di Rantau, Gado-gado. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.