Seorang guru atau dosen di manapun pasti merasa bahagia mendengar muridnya berhasil dalam pendidikan atau karirnya. Meski bukan suatu keharusan bagi mereka memberitahukan kepada dosennya, namun adakalanya beberapa mahasiswaku mengirim kabar bahagia melalui surel atau pesan di whatsapp. Sekedar berbagi kabar gembira itu, mungkin.
Seperti dua kabar berikut ini.
Yth.
Bp. Rinaldi Munir
di tempat
Dengan hormat,
dengan diselenggarakannya acara wisuda pada hari ini, saya, …….. (nama sengaja dirahasiakan, Red) — yang juga merupakan mahasiswa perwalian Bapak sewaktu S1 — hendak mengucapkan terima kasih. Saya berterima kasih atas bimbingan Bapak selama 3 tahun saya berkuliah di informatika ITB.
Selain itu, seperti yang mungkin sudah Bapak ketahui, saya akan melanjutkan studi PhD ke University of Trento. Terkait hal tersebut, Bapak merupakan orang pertama yang saya mintai pendapat terkait profesi dosen, yang tentunya berperan dalam keputusan saya apply studi lanjut. Saya berterima kasih atas pendapat/ referensi/ nasihat yang Bapak berikan pada waktu itu.
Akhir kata, saya juga mohon maaf apabila selama menjadi mahasiswa perwalian Bapak ada kesalahan yang pernah saya lakukan. Saya berdoa agar Bapak sehat selalu dan terus menginspirasi.
Alhamdulillah, saya ikut senang membaca surat tersebut. Sejak dia kuliah di Informatika ITB, saya tahu betul dia seorang anak perempuan yang sangat cerdas. Kalau duduk selalu paling depan di ruang kuliah, mendengarkan dosen menjelaskan materi kuliah dengan seksama, sekali-sekali dia mencatat pada buku catatannya. Tekun sekali. Kalau berpapasan dengan dosen di jalan dia selalu menyapa dengan santun. Setelah menempuh program fastrack (S1 dan S2 sekaligus) di ITB selama 4 + 1 tahun, dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan ke level pendidikan yang lebih tinggi, S3, di Italia.
Ah, bahagia sekali mendengarnya….
Kabar bahagia yang kedua saya terima baru-baru ini dari seorang mahasiswa saya yang pernah menjadi asisten lab. Dia mengabarkan melalui aplikasi perpesanan, whatsapp:
+ Assalamu’alaikum Pak Rinaldi, selamat sore. Semoga Bapak sehat selalu.
+ Pak Rinaldi, saya mohon izin update terkait status pendaftaran program PhD saya
+ Alhamdulillah, saya menerima 6 Letter of Acceptance dari 14 kampus yang saya daftar : University of Illinois Urbana Champaign, Purdue, Penn State, UC Santa Barbara, Virginia Tech dan SUNY Stony Brook
+ Syukur juga Pak saya diterima di pilihan pertama saya (Illinois), jadi Insya Allah saya akan lanjut PhD di Illinois
+ Untuk program PhD di Illinois dijamin funded selama keberlangsungan programnya Pak. Jadi, saya tidak perlu untuk apply beasiswa semacam LPDP/Fullbright.
+ Insya Allah saya akan berangkat ke US bulan Juli/Agustus tahun ini.
+ Terima kasih banyak Pak atas bantuan dan bimbingannya selama studi saya di ITB
Alhamdulillah. Saya merasa ikut senang dan terharu. Mudah-mudahan dia sukses menempuh studi PhD di kampus yang diidamkannya di Amerika. Seperti mahasiswiku di atas, saya mengenalnya sebagai mahasiswa yang sangat antusias belajar. Duduk selalu paling depan di ruang kuliah. Sejak menjadi mahasiswaku, sudah terlihat ketertarikannya dalam bidang keilmuan. Karena minatnya yang kuat dengan keilmuan dan riset, saya memilihnya menjadi asisten mata kuliah yang saya ampu. Sekarang dia berjodoh dengan program PhD di Amerika dan akan melakukan riset di sana.
Dari kedua tulisan (surel maupun whatsapp) yang dikirim kepada saya, terlihat sekali mereka memiliki adab yang sangat baik. Betul kata orang-orang bijak, dalam menuntut ilmu kepada guru, adab dulu yang didahulukan, baru ilmu. Beruntunglah kami memiliki mahasiswa-mahasiswa yang tidak hanya cerdas tetapi juga baik etikanya.
Itu hanyalah beberapa kabar bahagia yang saya terima dari mahasiswa-mahasiswa saya. Masih banyak lagi, semuanya terekam dengan jelas dalam ingatan saya.
Murid harus lebih maju dari gurunya. Mahasiswa harus lebih pintar dari dosennya. Mereka berhasil, kami pun ikut bahagia.