Berkunjung ke Makam Eril di Cimaung, Banjaran

Dalam perjalanan pulang dari Pangalengan ke Bandung, kami melewati komplek makam Eril Mumtaz, putera Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang meninggal di Swiss setelah tenggelam di sungai Aare di kota Bern. Tentu anda sudah mendengar dan membaca berita tentang Eril tersebut

Saat ke Pangalengan dari Bandung, spanduk yang menunjukkan makam Eril sudah terlihat di pinggir jalan. Oleh karena itu, kami berniat akan mengunjungi makamnya nanti saat akan pulang ke Bandung. Beberapa mobil pengunjung terlihat keluar masuk komplek makam.

Komplek makam Eril terletak di Cimaung, Banjaran, Jawa Barat. Makamnya terletak tidak jauh dari pinggir jalan. Berjalan sedikit dari pinggir jalan, sedikit menuruni anak tangga, maka sampailah kita ke komplek makam Eril. Komplek makam ini terletak di pinggir persawahan dengan pemandangan yang indah. Disebut komplek makam karena selain makam di samping makan Eril sedang dibangun Masjid Al-Mumtaz yang dari gambarnya terlihat megah. Masjid ini dirancang oleh ayahnya sendiri, Ridwan Kamil, yang merupakan seorang arsitek.

Komplek makam Eril di Cimaung dan baliho pembangunan Masjid Al-Mumtaz di belakangnya

Setelah berjalan menurruni tangga, sampailah kita ke makam Eril yang terlihat sederhana. Hanya ditutupi rerumputan, tanpa ada batu nisan keramik, hanya nisan dari kayu saja. Sebuah foto besar Eril terlihat di samping makam. Ada juga sebuah papan yang disediakan bagi pengunjung makam untuk menempelkan kertas berisi ucapan belasungkawa dan doa untul Eril dan keluarganya.

Saya berdiri dekat makam Eril
Kertas-kertas yang berisi ucapan belasungkawa dan doa untuk Eril dan keluarganya

Seperti yang saya katakan tadi, makam Eril terletak di pinggir pesawahan dengan pemandangan yang menyejukkan mata. Tidak ada jaminan juga sawah-sawah itu akan bertahan sampai kapan, mungkin saja dibeli oleh pengusaha lalu dibuat menjadi area komersil. Wallahu alam.

Pesawahan di samping komplek makam Eril

Saya menyempatkan berdoa di samping makam Eril. Allahummaghfirlahu war hamhu wa ‘afihi wa’fu ‘anhu wadj ‘alil jannata matswaahu. Alfatihah buat Eril.

Berdoa di samping makam Eril

Meskipun saya tidak mengenal Eril secara pribadi, namun ayahnya adalah murid saya dulu saat di Bimbel Karisma Masjid Salman ITB (Baca: Ridwan Kamil yang Saya Kenal). Paman Eril (kakak Ridwan Kamil) adalah sesama pengajar di Bimbel. Jadi saya hanya mengenal ayahnya dan pamannya saja. Eril adalah alumni Teknik Mesin ITB angkatan 2017. Eril lulus dari ITB pada saat musim corona tahun 2021 dan berencana mengambil S2 di di Swiss. Namun takdirnya berakhir di sungai Aare, Bern, Swiss. Allah yang lebih tahu semuanya.

Pos ini dipublikasikan di Cerita perjalanan, Seputar Bandung. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.