Pengalaman Berobat ke Dokter Online

Pengalaman saya berobat ke dokter online di aplikasi Halodoc boleh juga nih. Saat anak saya sakit flu dan batuk, saya mau membawa dia berobat ke dokter umum di klinik praktek dokter di Antapani pada hari Sabtu. Tapi dokter umum pada hari itu penuh pasien dan tidak menerima pasien lagi.

Akhirnya iseng-iseng saya coba meng-instal aplikasi Halodoc, lalu saya cari daftar dokter yang praktek online hari itu. Ada kategori dokter umum dan ada dokter spesialis. Kita bisa pilih dokter yang menurut feeling kita cocok. Tarif dokternya bervariasi, paling murah Rp17.000 (what??? Hari gini masih ada tarif dokter seharga satu mangkok bakso?), Rp35.000, Rp40.000, sampai yang paling mahal Rp70.000. Kayaknya tarifnya bergantung pengalaman, dokter muda yang minim pengalaman tarifnya murah, dokter senior sedikit lebih mahal.

Sebagian daftar dokter yang direkomendasikan oleh aplikasi. Dokter yang saya pilih tidak ada di sini 🙂

Ok, saya pilih dokter perempuan yang bisa layanan video call, jadi nggak hanya sekedar chat saja. Dia saat itu sedang berada di dalam mobil yang melaju, mungkin mau jalan-jalan akhir pekan barangkali, tapi bukan sedang menyetir. Setelah terhubung dengan dokter tersebut, lalu dia menanyakan apa keluhan anak saya, gejala, suhu badan, dan sebagainya. Dokter meminta saya mengarahkan kamera kepada anak saya agar dia bisa melihatnya, lalu meminta lebih dekat lagi ke arah wajah agar bunyi napas dan suara batuknya kedengaran.

Setelah itu dia menjelaskan tentang sakit anak saya, memberi tips agar minum air hangat, istirahat yang cukup, makan yang bergizi, dan terakhir meresepkan obat. Saya tidak perlu keluar rumah membawa resep untuk beli obat di apotik, sebab aplikasi ini sudah terhubung dengan apotik-apotik. Apotik yang dipilih oleh aplikasi adalah apotik yang terdekat dengan rumah saya. Setelah membayar harga obat dengan gopay (bisa transfer bank juga), maka kita bisa melacak pergerakan driver gojek yang menjemput obat di apotik. Dalam waktu setengah jam, paket obat sampai ke rumah saya. Praktis sekali dan semudah itu.

Segera obat-obat itu saya minumkan kepada anak. Ada obat demam, obat batuk, antibiotik, obat radang, dan vitamin.

Alhamdulillah, dua hari setelah minum obat anak saya sembuh. Andai tidak pakai Halodoc, mungkin saya harus menunggu hari Senin membawa anak ke dokter, belum tentu dapat nomor, lalu antri lama di dokter dengan pasien sakit lainnya.

Tentu cara terbaik adalah langsung diperiksa secara fisik (secara tatap muka) oleh dokter di tempat praktek, diperiksa fisiknya pakai alat (stetoskop), tetapi kalau kondisi darurat begini dan dokter penuh saat musim hujan (sekaligus musim flu) seperti bulan-bulan sekarang, maka layanan dokter online adalah sebuah alternatif yang patut dicoba.

Pos ini dipublikasikan di Pengalamanku. Tandai permalink.

Satu Balasan ke Pengalaman Berobat ke Dokter Online

  1. Sekarang semua profesi sudah bisa lewat online y

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.