Tuhan Itu Memang Maha Adil

Bila dipikir-pikir ternyata Tuhan itu Maha Adil. Dia tidak menciptakan nasib dan takdir manusia sama. Ada yang menjadi presiden, menjadi jenderal, menjadi tukung pulung, menjadi pedagang, menjadi tukang sedot WC, menjadi penyapu jalan, menjadi karyawan kantor, menjadi menejer, menjadi nelayan atau petani, dan lain-lain. Juga, Dia tidak menciptakan semua manusia dengan kemampuan otak yang sama. Ada yang punya otak pintar sehingga bisa menembus sekolah sampai S3 ke luar negeri, bisa diterima di perusahaan besar, bisa menjadi peneliti, dan sebagainya. Tetapi, adapula manusia yang diberi otak biasa-biasa atau pas-pasan sehingga mereka cukup puas bekerja pada level menengah atau lebih bawah.

Ketika rumah saya sedang dibangun oleh tukang, saya pernah berpikir begini: andaikan semua orang di dunia ini diciptakan Tuhan kaya raya, tentu tidak ada orang yang mau menjadi tukang bangunan yang mau mengangkat pasir, mengaduk-aduk semen, dan berpanas-panas ria mencor pondasi.

Ketika saya menggunakan jasa tukang sol keliling untuk memperbaiki sepatu yang rusak, saya pernah berpikir begini: andaikan semua orang di dunia ini diciptakan Tuhan berotak pintar sehingga semua berpendidikan tinggi, mungkin tidak ada orang yang mau menjadi tukang sol sepatu yang tidak makan sekolah tinggi.

Siapa yang kaya siapa yang miskin, siapa yang pintar siapa yang biasa-biasa saja, siapa yang menjadi presiden siapa yang menjadi tukang sapu, semua tetap misteri, hanya Dia yang tahu. Namun yang jelas nasib dan takdir seorang manusia bukan semata-mata ketentuan Allah SWT, tetapi ada peran manusia di dalamnya. Takdir dan nasib adalah resultan dari Kuasa Tuhan dan usaha manusia. Sukses atau gagal bergantung pada usaha sesorang dan Kuasa Allah SWT. Coba pikir kalau semua orang mempunyai nasib dan takdir yang sama (misalnya menjadi pegawai kantoran), lalu siapa yang menjadi petani, siapa yang menjadi supir, siapa yang menjadi nelayan, siapa yang menjadi buruh angkat di pelabuhan? Para pegawai berdasi itu?

Coba pikir kalau semua orang diberi otak yang pintar semua sehingga semua orang menjadi Doktor atau Profesor, lalu siapa yang mau melakukan pekerjaan membawa sampah ke TPA? Para profesor itu?

Itulah keberagaman manusia yang diciptakan Tuhan. Tuhan selalu menciptakan segala sesuatu di dunia ini berpasang-pasangan: ada kaya ada miskin, ada tinggi ada rendah, ada pintar ada bodoh, ada hidup ada mati, ada berat ada ringan, ada sakit ada sehat, dan sebagainya. Tentu semua ada maksudnya yaitu agar manusia tidak selalu melihat ke atas, tetapi sering-seringlah selalu melihat ke bawah. Dengan begitu ia selalu bersyukur.

Diciptakannya kaya dan miskin ada maksudnya. Kalau tidak ada orang miskin tentu tidak ada ajaran agama tentang sedekah dan zakat. Justru karena ada orang miskin maka kita bisa beramal sholeh.

Diciptakannya pintar dan bodoh agar orang pintar tidak sombong dan merasa jumawa, tetapi agar selalu rendah hati di hadapan orang lain.

Diciptakanya sehat dan sakit agar orang sehat selalu bersyukur telah diberi tubuh dan jiwa yang baik sehingga bisa beraktivitas tanpa halangan.

Jadi, semua hal di dunia ada maksudnya, yaitu agar kita mengambil hikmah dan pelajaran dari semua yang diciptakan-Nya.

Pos ini dipublikasikan di Renunganku. Tandai permalink.

10 Balasan ke Tuhan Itu Memang Maha Adil

  1. rindusyurgaku berkata:

    Subhanallah sangat bermanfaat

  2. shaleeh djasit berkata:

    thks” mudah kita semua mau sadar akan hidup di dunia
    dan mengerti pola permainan dunia
    mudah tuhan memberkati kita semua

  3. Ramadhani hattori berkata:

    Keren ……
    Blog nya bagus banget dan bermanfaat

  4. m aditya nugraha berkata:

    Jdi klo begitu klo tuhan maha adil apa menurutmu mereka yg hidupnya susah ,bercukupan lgi tdk dan dia bertuhan kepada allah swt dibedakan
    Dgn yg bertuhan matahari,patung ,dll bahkab bertuhan dgn allh swt namun dgn di ktp saja hidupnya berlimpah dgn kekayaan yg kecurangan dunia apakah itu adil kwndkusep

  5. rio berkata:

    seandainya tulisan ini dibuat oleh seorang tukang sol sepatu, mungkin akan lebih bermakna dan berkesan..

  6. Muhammad Ahlul Firdaus berkata:

    jangan-jangan ini konspirasi Illuminati

  7. Unex berkata:

    Lalu bagaimana dengan orang bijak yang mengatakan tidak ada orang yang bodoh?
    Bukankah pintar lawannya bodoh?

  8. Gemilang berkata:

    simple saja pertanyaan saya, kalau seperti itu penjelasan anda, bila anda diberi pilihan sebelum dilahirkan, ingin lahir menjadi manusia yg cantik/ganteng atau menjadi manusia yg buruk rupa dan cacat? (hati nurani anda akan menjawab pertanyaan itu dgn jujur, karena nurani tdk pernah bisa berbohong)

    ketahuilah memang benar Allah maha adil dan maha segalanya, namun saya tdk sependapat dari apa yg anda jelaskan tentang keadilan Allah, kalau otak anda normal pasti nurani anda akan mengatakan tidak adil, jgn dipaksakan, bukan begitu jawabannya saudaraku.

  9. Buahjatak berkata:

    Omdo gampang,apakah anda pernah merasakan dihina diludahi di ejek karna miskin dan jelek,saya sudah merasakan betapa tak adilnya tuhan,berusaha untuk menjadi lebih baik bekerja dan berdoa dri umur belasan tahun, tpi apa balasan nya hanya kesulitan yg saya dapatkan tiada satu pun doa yg dikabulkan tuhan malah saya lihat orang yg tukang mabuk dan main perempuan malah makmur hidupnya,jdi percuma saja usaha dan doa saya tak dilihat dan di dengar tuhan maka dari itu untuk apa berbuat baik.omong kosong tentang keadilan tuhan

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.