Beasiswa “ITB Untuk Semua” (Sekolah Gratis di ITB)

Tahun 2009 ini ITB akan menerima mahasiswa baru melalui jalur ujian seleksi mandiri (USM) lebih besar porsinya dibandingkan dengan jalur SNMPTN (klasikal). Perbandingannya sekitar 60% : 40%. Alasan yang dikemukakan pihak rektorat adalah kualitas mahasiswa jalur USM jauh lebih baik daripada mahasiswa jalur SNMPTN (lihat kapasitas penerimaan mahasiswa di sini). Tampaknya pada tahun-tahun yang akan datang porsi jalur USM akan lebih besar lagi dari SNMPTN.

Jalur USM menjaring mahasiswa golongan “the have”, sebab sumbangan biaya pendidikannya (diluar SPP) tahun ini meningkat yaitu sekitar Rp 60 juta (tahun lalu Rp 45 juta). Artinya, kalangan calon mahasiswa yang tidak mampu akan semakin kecil peluangnya kuliah di ITB. Bagi kalangan ini, satu-satunya harapan (dengan sumbangan biaya pendidikan yang jauh lebih murah tergantung kemampuan orangtua, bahkan bisa Rp 0,-) adalah melalui jalur SNMPTN yang sayangnya porsinya semakin kecil saja setiap tahun.

Menurut hemat saya, ITB tetap perlu memiliki mahasiswa dari kalangan tidak mampu, sebab kelompok mahasiswa inilah yang umumnya lebih peka memperjuangkan nasib rakyat kecil karena mereka pernah merasakannya. Jika mereka lulus dari ITB nanti dan menjadi pemimpin bangsa, mereka tidak akan lupa dengan “kacang dengan kulitnya”. Ehm.., bukan berarti mahasiswa “the have” tidak peka, tetapi tingkat sensitivitasnya — menurut pengamatan saya– masih di bawah mahasiswa “miskin”. Di lingkungan program studi saya sebagai contoh, fenomena yang saya saksikan adalah banyak mahasiswa yang terbiasa hidup dengan kegiatan borju alias senang-senang (makan di tempat mahal, hiburan seperti karaoke, nonton film terbaru, kumpul-kumpul d kafe, main bilyar, jalan-jalan, ke kampus pakai mobil pribadi, dll) yang intinya menghabiskan banyak uang. Dengan pola hidup seperti itu, sangat susah kita harapkan kepedulian mereka pada nasib bangsa ini (yang sebagian besar hidup di bawah garis kemiskinan).

Untunglah beberapa pihak di ITB memikirkan juga hal ini sebelum ITB menjadi semakin elitis dan semakin tidak terjangkau oleh kaum miskin. ITB tidak hanya untuk kalangan berada saja, tetapi juga untuk kalangan tidak mampu. ITB untuk semua. Baru saja saya membaca situs web “Beasiswa ITB Untuk Semua”. Ini adalah program sekolah gratis bagi mahasiswa baru ITB tahun 2009 yang ditujukan khusus kepada mahasiswa dari kalangan tidak mampu.

Bagi yang tidak bisa membuka situs web tersebut, di sini saya kutipkan isi leaflet-nya:

Beasiswa ITB untuk semua

Program “ITB Untuk Semua” adalah suatu skema penerimaan mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung yang secara khusus menyediakan bangku kuliah bagi para lulusan sekolah menengah umum dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi (penghasilan kedua orang tua di bawah Upah Minimum Regional setempat). Uang pendidikan, ongkos tempat tinggal, dan biaya hidup selama menempuh kuliah di Bandung akan didanai beasiswa “ITB Untuk Semua”. Sekitar 100 bangku kuliah disediakan secara khusus bagi para lulusan SMU angkatan 2009 dari keluarga yang tidak mampu secara ekonomi.

Para calon penerima beasiswa akan mengikuti Penelusuran Minat, Bakat, dan Potensi ITB (PMBP) jalur bea siswa penuh. Sebelum kuliah, para calon yang diterima akan mengikuti masa persiapan untuk membantu penyesuaian diri dengan suasana kuliah serta kehidupan di Bandung.

Selama kuliah, para mahasiswa program “ITB Untuk Semua” akan mendapat pembimbing khusus untuk membantu menyelesaikan kendala studi dan mengatasi persoalan personal yang mungkin muncul selama menempuh kuliah di ITB. Para mahasiswa juga akan diberi kesempatan mengikuti ceramah-ceramah inspirasional, studi banding ke lokasi-lokasi penerapan teknologi tepat guna, dsb. Para lulusan program “ITB Untuk Semua” diharapkan kelak akan menjadi agen perubahan di daerah asal mereka

Persyaratan
Para calon penerima beasiswa “ITB Untuk Semua” harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Calon lulusan sekolah menengah umum pada tahun ajaran 2009 (bidang studi IPA untuk fakultas Sains dan Teknik).
2. Berasal dari keluarga yang tak mampu secara ekonomi (penghasilan kedua orangtua di bawah Upah Minimum Regional setempat)
3. Memiliki prestasi akademik yang sangat baik.
4. Aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolah (lebih diutamakan yang memiliki bakat memimpin)
5. Mendapat rekomendasi dari kepala sekolah
6. Bersedia mengikuti ujian penerimaan yang dilakukan ITB

Bidang Studi yang Dapat Dipilih
Fakultas/Sekolah yang dipilih oleh calon peremina beasiswa adalah sbb:
* Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
* Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)
* Fakultas Teknologi Industri (FTI)
* Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
* Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
* Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)
* Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
* Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)
* Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
* Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
* Sekolah Farmasi (SF)
* Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)

Cara Mendaftar
Kirimkan berkas formulir pendaftaran (pada halaman terakhir leaflet ini, boleh di-fotocopy) dengan dilengkapi dokumen sbb:
* Fotocopy halaman depan rapor SMU dan halaman-halaman nilai (dari semester I hingga V) yang telah dilegalisir pihak sekolah
* Surat keterangan berasal dari keluarga yang secara ekonomi tak mampu dengan ditandatangani Ketua RT/RW (Yang dimaksud keluarga yang secara ekonomi tak mampu adalah penghasilan kedua orangtua per bulannya di bawah atau sama dengan Upah Minimum Regional setempat. Kami akan melakukan survey lapangan secara random untuk mengetahui kondisi keluarga calon mahasiswa)
* Surat dukungan/referensi dari kepala sekolah
* Tulisan 1 halaman kertas HVS (boleh diketik atau tulis tangan) yang menjelaskan mengapa pendaftar ingin mengikuti program “ITB Untuk Semua”
* Tulisan 1 halaman kertas HVS (boleh diketik atau tulis tangan) yang menggambarkan kondisi keluarga pendaftar [misalnya menceritakan pekerjaan orang tua, kegiatan pendaftar di luar bersekolah, kondisi masing-masing anggota keluarga, dsb]

Berkas pendaftaran lengkap dimasukan amplop coklat ukuran besar dan dikirim ke:

Panitia Penerimaan Beasiswa “ITB Untuk Semua”
Direktorat Pendidikan ITB
u.p. Kasubdit Penjaringan Mahasiswa/Ketua Lembaga TPB
Gd. CCAR ITB Lt.4
Jl. Tamansari 64 Bandung
*Berkas paling lambat dikirimkan pada 20 April 2009 (cap pos)

Ujian Penerimaan
Panitia seleksi tahap awal program “ITB Untuk Semua” akan melakukan penilaian berdasarkan berkas yang masuk. Penilaian meliputi:
* Kemampuan akademik
* Motivasi (dilihat dari tulisan mengapa pendaftar ingin mengikuti program “ITB Untuk Semua”)
* Kondisi keluarga (dilihat dari tulisan kondisi keluarga pendaftar)
* Pengujian kebenaran data yang diberikan kepada pihak sekolah

Dari hasil penilaian tersebut, panitia tahap awal akan memanggil (melalui surat) calon-calon potensial untuk mengikuti ujian saringan mahasiswa (USM) jalur PMBP terpusat dan interviu di kampus ITB di Bandung. Seluruh biaya transportasi dan akomodasi selama ujian akan disediakan oleh ITB. Ujian ini akan berlangsung pada 29 Mei- 31 Mei 2009.

Panitia akan mengumumkan penerima beasiswa (hanya calon potensial, yang diterima yang akan dikirimi surat) pada pertengahan bulan Juni 2009. Penerima beasiswa akan berkumpul kembali di Bandung pada akhir Juni 2009 untuk mengikuti program penyesuaian diri.

Agustus 2009, penerima beasiswa “ITB Untuk Semua” mulai mengikuti kuliah di ITB.

Semoga ini awal sebuah program mulia yang menghimpun mutiara-mutiara terpendam dari berbagai wilayah daerah di Indonesia yang mempunyai hasrat yang tinggi sekolah di ITB namun apa daya terbentur dengan permasalahan klasik: uang. Tidak punya uang, anda tetap dapat kuliah di ITB.

Tambahan informasi (diambil dari situs ITB):
Untuk beasiswa ini, alokasi dana yang disediakan ialah 100 juta per anak untuk lima tahun. Dana akan diperoleh dari alumni ITB, baik perseorangan atau berkelompok. Alumni yang sudah bersedia menjadi orang tua asuh diantaranya Ir. Benny Subianto, Ir. Martiono Hadianto, Ir. Betty Alisjahbana, Ir. Karen Agustiawan. Sekitar 100 bangku kuliah disediakan secara khusus bagi para lulusan SMU angkatan 2009.

Pos ini dipublikasikan di Seputar ITB. Tandai permalink.

38 Balasan ke Beasiswa “ITB Untuk Semua” (Sekolah Gratis di ITB)

  1. Ady Wicaksono berkata:

    Menurut saya ada syarat yg berlebihan disini

    2. Berasal dari keluarga yang tak mampu secara ekonomi (penghasilan kedua orangtua di bawah Upah Minimum Regional setempat)

    Harusnya pihak ITB membuat syarat ini optional. Ganti sajalah hal ini dengan syarat semacam orangtuanya pedagang kecil,buruh,sopir atau profesi apapun yang penghasilannya dibawah X juta/tahun.

    Coba deh dosen2 muda ITB,apa ada yg dibawah UMR gajinya? Gak ada kan

    Tapi coba tanyakan mereka, 60jt sumbangan pendidikan itu murah apa gak? Sanggup nggak…

    Bagus programnya,tapi kurang tepat sasaran.

    • anonim berkata:

      kenapa anda berpikir kurang tepat sasaran?
      sebetulnya ini memang dikhususkan untuk profesi yang anda maksudkan pada komen anda. namun, itb juga ada syarat2 tertentu untuk membayar uang sumbangan pendidikan yang sebesar itu. banyak kemudahan untuk bebas dari biaya tersebut jika ingin daftar di itb..
      dan program BIUS ini sudah tepat sasaran

  2. petra berkata:

    saya rasa sudah cukup bagus lah ada inisiatif.

    gak usah terlalu berlebihan….

  3. Catra berkata:

    Pak, saya masih belum mengerti pak, kenapa mahasiswa yang dari USM lebih baik daripada yang lewat SNMPTN? wah saya merasa minder nih pak (lulus lewat SPMB)

  4. limaapril berkata:

    wah pak, semoga saya menjadi mahasiswa di program studi bapak yang tidak terlalu suka senang-senang dan menghamburkan uang.

    Saya malah kebanyakan coding di himpunan dari pagi sampai malam , pak.

    Tugasnya tidak habis-habis.

    Hehe …

  5. logic berkata:

    Pak Rinaldi, dari dulu aktivis yang katanya “peka” dari ITB itu setelah di masyarakat sebenarnya “GAK PEKA”

  6. Khairulu berkata:

    Mmg memprihatinkan. Ketidakmampuan negara dibebankan ke perguruan tinggi. Ketidakmampuan perguruan tinggi dibebankan ke masyarakat.

    Selama pakai syarat ini itu yg ujungnya biaya, maka pendidikan model tsb masih bersifat diskriminatif. (kira2 brp bnyk mhs keluarga tak mampu td yg mengakses info tsb? Mngkin akses internet sj blm pernah). Kalau mau fair, proporsinya adlh setara proporsi kelas penghasilan masyarakat. Misal yg bayar sangat mahal (ujian khusus) hanya 10persen. Yg beasiswa murni 20persen. Yg normal 70persen.

    bila sistem USM lbh baik. Teruskan. Tapi jelas tdk ada kaitannya dg bayar lbh mahal. anggap semua masuk lwt USM, dan semua gratis. Kenapa tidak begitu?

    Kritik thd sistem USM adlh biaya2nya yg menjadikan sistem ini DISKRIMINATIF krn mahal. Jauh dr misi ITB sbg amanat negara.

    Sepantasnya ITB jd universitas swasta. Spt di amerika sana, scr gagah hampir semua adlh swasta. Kalau negeri, ya mestinya gratis… (dibayar negara).

    Sy msh malu.. (sambil mikir2 cari solusi)

  7. hilda widyastuti berkata:

    ide yang bagus….sebaiknya sosialisasi program ITB utk semua lebih gencar, kalo perlu lewat pamlet ke sekolah-sekolah di daerah, supaya benar2 bisa dimanfaatkan oleh yang membutuhkan

  8. arifromdhoni berkata:

    Inisiatif yang baik. Semoga dapat lebih baik lagi ke depannya.

    Menurut saya, beasiswa hendaknya tidak hanya untuk bangku kuliahnya saja, tetapi juga dihitung pula untuk kecukupan kehidupan sehari-hari.

    Btw, untuk alasan ini:

    Alasan yang dikemukakan pihak rektorat adalah kualitas mahasiswa jalur USM jauh lebih baik daripada mahasiswa jalur SNMPTN.

    Apakah sudah pernah dilakukan penelitian yang valid tentangnya? Ataukah itu hanya rekaan atau perkiraan? Atau hanya alasan yang dibuat-buat?

  9. ekoph berkata:

    sepertinya ada beberapa siswa saya yang potensial untuk ikut tes ini.
    trima kasih infonya pak

  10. rinaldimunir berkata:

    @Ady Wicaksono: susah juga ya Dy kalau disebutkan persis profesinya, tetapi karena UMR sudah menjadi ukuran kesejahteraan, amka penghasilan seseorang biasanya dibandingkan dengan UMR.

    @Catra: faktanya memang begitu Cat, dilihat dari perbandingan prestasi akademik (NR atau IP) setiap semester dan, rata-rata NR mahasiswa jalur USM lebih tinggi daripada mahasiswa SNMPTN/SPMB. Hal ini sudah pernah dipresentasikan oleh DirDik ITB kepada kami para dosen. Itu secara rata-rata lho. Berarti ada beberapa kasus dimana mahasiswa SNMPTN/SPMB lebih tinggi NR nya daripada mahasiswa USM, mungkin termasuk kamu Cat, jadi kamu tidak perlu minder segala. Suka atau tidak suka kita harus menerima kenyataan seperti itu. Penerimaan dari jalur USM lebih komprehensif ujiannya daripada jalur SNMPTN, sehingga pada akhirnya diperoleh mahasiswa yang berkualitas lebih baik. Ini sekaligus menjawa pertanyaan Arif Ramdhoni.

    @Arif Ramdhoni: coba baca lagi leaflet di atas, Rif, “beasiswa ITB untuk semua” mencakup semuanya, ya biaya kuliah dan biaya hidup sehari-hari. Mahasiswa penerima beasiswa hanya tinggal belajar saja, semua kebutuhan hidupnya sudah ditanggung sampai lulus.

    @Ekoph: silakan diinformasikan secara luas pak, tidka hanya kepada murid-muridnya saja.

    @logic: pasti ada penyimpangan, tidak selalu berkorelasi linier.

    @limapril: ya, saya tahu banyak hal tentang mahasiswa saya, apa saja kegiatannya dll.

    @khairulu: jika ITB menjadi swasta, saya tidak bisa membayangkan semakin tidak terjangkau ia oleh pura-puteri terbaik kita.

  11. dwinanto berkata:

    Masalahnya adalah pada kebiasaan, bukan pada keadaan,.
    Meski dengan keadaan mampu namun tetap mampu membiasakan dengan kondisi biasa, maka tidak akan muncul sikap yang berlebihan,. 🙂

  12. almuslimsurabaya berkata:

    Alhamdulillah akhirnya di lembaga pendidikan sebesar ITB masih ingat akan kaum yang terpinggirkan..semoga adanya beasiswa ini bisa lebih banyak lulusan ITB dari kalangan yang tidak mampu dapat memajukan bangsa ini dari pengalaman hidup ketidakmampuannya

  13. Catra berkata:

    hmmm…. jadi udah di data sama diridik ya pak. Kalau faktanya temen2 USM lebih berprestasi daripada temen2 SPMB.
    iya deh pak, saya harus berusaha lagi agar nggak kalah sama temen2 USM.

    *tapi kok temen2 USM bayar mahal ya pak, 45 jt* :mrgreen:

  14. irfin berkata:

    Setuju deh pernyataan bapak soal peka dan tidak peka terhadap rakyat miskin. Beginilah indonesia, yg miskin semakin miskin dan tertinggal, yang kaya semakin berbahagia. huahua…

  15. yaniwid berkata:

    Sekarang SD dan SMP Negeri sudah banyak yang gratis. Mudah-mudahan ‘gratis’-nya terus naik ke jenjang yang lebih tinggi…

  16. dhany berkata:

    Pak Rin, “kualitas mahasiswa jalur USM jauh lebih baik daripada mahasiswa jalur SNMPTN” itu mengukurnya dari mana yah? ada data yang bisa dibaca-baca Pak?

  17. dhany berkata:

    Ooops… ternyata sudah pernah dijawab Pak Rin..

  18. Arie berkata:

    Secara empiris, mestinya memang mahasiswa yang diterima lewat jalur USM (kini PMBP) lebih baik kualitasnya.
    Sebab pada jalur PMBP, ada tambahan mata uji yang lebih bervariasi, misalnya:
    * Psikotes
    * Tes Bakat Skolastik

  19. desty kafrida berkata:

    inisiatif yang bagus…………

  20. pejer berkata:

    maaf pak mau tanya. saya udah cari di google, umr untuk jakarta itu Rp 1.069.865,00. sedangkan pensiunan ayah saya 1.3 jt. saya masih bisa ikut program ini tidak? saya sangat ingin ikut.

    emm.. sbenarnya saya mau ikut usm. hehehe.. tp, biaya formulir sama sumbangannya mahal. hehe.. jd sy lbih memilih snmptn saja.

  21. Rinaldi Munir berkata:

    @pejer: coba hubungi panitiAnya, saya gak bisa memberikan jawabannya

  22. pejer berkata:

    ok. thx ^^

  23. ferry berkata:

    Lama-lama Pendidikan tinggi di negeri ini menjadi semakin aneh. Pendidikan tinggi di Indonesia hanya untuk orang yang “tak tanggung” : tak tanggung2 kaya, dan (tak tanggung2 miskin dengan syarat tak tanggung2 pinternya).

    Bagi orang2 yang “tanggung” seperti saya, harap cari jalan lain saja lah untuk mencerdaskan diri !!

  24. kenapa dg sekolah gratis?kok masih juga ada sekolah yg masih mementingkan uang,seperti uang komite,uang sardik uang2x seperti itu emangnya buat apa,kan katanya sekolah gratis,kok masih ada yg seperti itu.

  25. XXX berkata:

    Pak,apa ada program usm gratis sepertiin untuk lulusan sebelum 2009?

  26. zee berkata:

    wah,,
    saya anak pns nih,. pendapatannya gak jauh dari umr daerah saya,.
    taulah gaji pns, cuma cukup buat makan doang
    kakak saya juga lagi kuliah di sono.

    gak kebayang gimana susahnya ortu saya nanti
    saya masih bisa ikut program ini gak ya?

  27. EVANOVIA BR PURBA berkata:

    mohon pertimbangan nya untuk saya yang mengikuti program itb untuk semua.
    karena keluarga saya miskin.
    karena hanya melalui beasiswa saya dapat melanjutkan studi saya.
    berkas saya sudah di kirim.
    mohon pertimbangan nya.
    terimakasih.

  28. Arie berkata:

    Pengumuman Beasiswa ITB US sudah saya upload di http://usm.itb.ac.id/ menu Program Beasiswa.

  29. USEP SETYAWAN berkata:

    Assalamu ‘alaikum wr. wb.
    Dari persyaratan2 itu memangnya hanya anak SMA yang bisa mendaftar?Dan apakah anak SMK tidak bisa?Kalau bisa apakah anak SMK dapat mengambil program studi yang tidak sesuai dengan jurusannya,misalnya diSMK otomotif mengambil prog. studi matematika. mohon penjelasannya
    wassalamu ‘alaikum wr. wb

  30. USEP SETYAWAN berkata:

    Assalamu ‘alaikum wr. wb.
    Dari persyaratan2 itu memangnya hanya anak SMA yang bisa mendaftar?Dan apakah anak SMK tidak bisa?Kalau bisa apakah anak SMK dapat mengambil program studi yang tidak sesuai dengan jurusannya,misalnyaSMK otomotif mengambil prog. studi matematika. mohon penjelasannya
    wassalamu ‘alaikum wr. wb

  31. Ahmad(MS 08) berkata:

    Yang penting jangan sampai di itb tidak ada jalur snmptn krn bs menjangkau daerah2 pelosok.mgkn dgn pengurangan jumlah lewat jalur snmptn dpt menjaring calon mahasiswa yg lebih berkualitas.tp masalahnya itb gagal mendidik mahasiswa dr jalur usm.mereka hidupny hanya hura-hura sj,foya-foya.itb berhasil mendidik akademik mahasiswa tp gagal mendidik mental mahasiswa.jujur sy malu jd mahasiswa itb.

  32. Rina berkata:

    Saya ingin bertanya, Pa,,,,,,penghasilan orangtua saya memang tidak di bawah UMR, dilihat dari hal tersebut maka persyaratan dalam point kedua tidak dapat dipenuhi, namun apabila melalui jalur USM, saya juga tidak mampu untuk membayar Rp.60 jt. Begitu mahal dan susahkah untuk menuntut ilmu di ITB,,,belum lagi cara hidup mahasiswa yang mau tidak mau apabila berada dalam lingkungan ITB kita harus bergaul dengan mereka,,,,,Lalu, apabila jalur USM lebih baik dan berkualitas mengapa biaya masuknya lebih besar seharusnya terbalikkkkk,,,,,,

  33. Toni Suhana berkata:

    pa saya lulusan IPS, bisa ga masuk ITB? nilai rapot saya dari smester I/V masuk lima besar terus.

  34. rinaldimunir berkata:

    @Toni: saya baca di sini http://www.itbuntuksemua.com/infopeminat, untuk jurusan IPS hanya bisa memilif fakultas bisnis dan manajemen saja (SBM(.

  35. reinhard berkata:

    pak kalau berkas dikirim sebelum tanggal 24, saya kan belum punya nilai semester 5. terus bagaimana? apa cukup sampai nilai semester 4 saja?

    • rinaldimunir berkata:

      Reinhard, saya tidak ngerti kalau sudah masalah teknis, karena saya bukan panitia (saya hanya sekedar “penyambung lidah” saja). Silakan hubungi alamat kontak di web ITBUntukSemua itu ya…

  36. alda salsa berkata:

    pak, kalau anak PNS gimana? bisa gak mengikuti BIUS ini? bapa saya guru, dan gaji guru itu masih kurang untuk biaya ITB ditambah bapa saya anaknya 5 pak. dan masih ada biaya2 yg lain..

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.