Perbedaan S1, S2, dan S3

Mahasiswa saya pernah bertanya, apa sebenarnya perbedaan antara S1 dan S2. Jika ditambah dengan perbedaan S2 dan S3, maka pertanyaan lengkapnya adalah seperti judul di atas: Apa perbedaan S1, S2, dan S3? Pertanyaan seperti ini wajar muncul sebab setelah melihat Tugas Akhir (skripsi) mahasiswa S1, tesis mahasiswa S2, dan disertasi mahasiswa S3 kok tidak terlihat perbedaan yang signifikan? Tesis S2 dilihat oleh mahasiswa saya sama seperti pekerjaan TA mahasiswa S1, bahkan mungkin lebih rendah kualitasnya daripada TA mahasiswa S1. Mungkin juga disertasi S3 kualitasnya sama seperti tesis S2, atau bahkan lebih rendah lagi.

Di ITB saya sering menguji tesis S1 dan S2, kalau menguji mahasiswa S3 baru sebatas ujian kualifikasi yaitu menguji proposal mahasiswa S3 tahun pertama. Pernah ketika menguji tesis mahasiswa S2 saya merasa heran, tesis semacam ini kok bisa maju sidang, kualitasnya jauh di bawah TA mahasiswa S1 yang saya bimbing. Ah, mungkin dosen pembimbingnya asal menerima topik saja dan tidak memperhatikan substansi tesis, begitu dugaan saya. Sebaliknya ketika menguji TA mahasiswa S1 saya pernah takjub karena kualitasnya melampaui tesis S2 atau bahkan sudah hampir menyamai disertasi S3.

Kalau begitu apa sebenarnya perbedaan program S1, S2, dan S3? Kalau hanya melihat dari kualitas TA dan tesis saja tentu belum mendapat gambaran bedanya apa, harus dilihat juga kurikulumnya. Kurikulum S1 sifatnya umum (general), karena mahasiswa S1 perlu mempelajari semua subjek dalam bidang ilmunya. Sedangkan kurikulum S2 lebih spesifik mendalami suatu sub-bidang di dalam bidang ilmu itu. Meminjam istilah Pak Armein, S1 itu cenderung generalis sedangkan S2 itu cenderung spesialis.

Ambil contoh pada Program Studi S1 Informatika ITB, semua subjek di dalam bidang informatika/computer science dipelajari oleh mahasiswa, yaitu algoritma dan pemrograman, struktur data, matematika diskrit, basisdata, rekayasa perangkat lunak, sistem informasi, jaringan komputer, inteligensia buatan, komputer grafika, sistem operasi, otomata dan teori bahasa. Mahasiswa yang ingin mendalami suatu subjek tertentu di Informatika dapat mengambil mata kuliah pilihan seperti kriptografi dan keamanan komputer, pemrosesan bahasa alami, teknik kompilasi, temu-balik informasi, sistem pakar, dan lain-lain.

Program S2 adalah kelanjutan program S1, oleh karena itu mata kuliah di S2 lebih advance dan yang dipelajari adalah sub-bidang yang lebih spesifik. Pada program S2 Informatika ITB terdapat beberapa opsi atau pilihan, yaitu opsi computer science, opsi Sistem Informasi, opsi Rekayas Perangkat Lunak, opsi Teknologi Informasi, opsi Game, opsi Keamanan Informasi, dan lain-lain. Masing-masing opsi mempunyai kurikulum yang berbeda namun terdapat mata kuliah yang sama (common) untuk semua opsi tadi. Dengan tawaran berbagai opsi tadi mahasiswa dapat menekuni sub-bidang yang akan menjadi spesialisasinya nanti.

Program S3 jelas berbeda dengan S1 dan S2. Di S3 tidak ada kuliah kelas (kecuali kuliah filsafat ilmu), sebab kuliah S3 fokusnya adalah riset mandiri, mahasiswa melakukan riset selama bertahun-tahun untuk mengembangkan pengetahuan baru. Seringkali riset itu berangkat dari suatu hipotesis, dan melalui rangkaian metodologi penelitian ilmiah yang terstruktur hipotesis itu dibuktikan kebenarannya. Kebenaran hipotesis itu menjadi sebuah metode baru sebagai kontribusi bagi ilmu. pengetahuan.

Dalam bahasa saya yang sederhana, perbedaan antara S1, S2, dan S3 dapat dinyatakan dalam sebuah kalimat sebagai berikut: di S1 mahasiswa mempelajari (satu atau lebih) metode, di S2 mahasiswa mengembangkan metode, sedangkan di S3 mahasiswa menghasikan metode (baru). Oleh karena itu, Tugas Akhir mahasiswa S1 adalah mengaplikasikan suatu metode untuk menyelesaikan sebuah persoalan, Tesis S2 mengembangkan metode yang spesifik agar dapat diaplikasikan untuk persoalan yang lebih luas, sedangkan disertasi S3 menghasilkan metode baru yang lebih baik daripada metode yang sudah ada sebelumnya.

Pos ini dipublikasikan di Pendidikan. Tandai permalink.

446 Balasan ke Perbedaan S1, S2, dan S3

  1. Catra berkata:

    Pak, saya mau bertanya. Maaf kalau terlihat goblok. Sebenarnya melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 itu untuk apa ya, pak? Saya melihat sekarang sistem pendidikan Indonesia telah mengalami “inflasi”

    Maksud saya disini adalah, sekarang lulusan S1 jauuuh lebih banyak dibandingkan lulusan S1 zaman orang tua saya dulu. Sekarang para lulusan S1 banyak yang menyambung pendidikannya ke S2. Lulusan S2 pun nanti mendaftar pekerjaan yang setara S1, rugi waktu rugi gelar, tapi apa mau dikata, lulusan S1 sekarang sudah sangat banyak.

    Mungkin karena di Indonesia tiap perempatan ada Universitas kali ya, pak?

    Salam, maaf OOT.

    • rinaldimunir berkata:

      Catra, lama tak bersua ya.
      Untuk apa S2? Kalau ditanyakan kepada dosen jelas sangat perlu dan harus. Kalau ditanyakan kepada lulusan S1 yang sudah bekerja, maka S2 adalah untuk menambah kompetensi keilmuan yang lebih spesifik.
      Tentang penghargaan buat lulusan S2 dalam karir itu persoalan yang lain lagi, jangan dicampur-campur. Di Indonesia memang sulit mendapatkan pekerjaan yang setara dengan S2, sebab kebanyakan perusahaan tidak terlalu membutuhkan lulusan S2. Namun saya dengar beberapa perusahaan besar di Indonesia sudah membedakan penghargaan buat lulusan S1 dan S2.
      Sistem pendidikan di Indonesia sudah mengalami inflasi? Ya, karena banyak orang kuliah hanya untuk mencari ijazah dan gelar, bukan untuk mencai ilmu. Maka, kelas karyawan (S1/S2) di PTS sungguh laku karena ijazah S1/S2 sangat berguna untuk menaikkan karir mereka (yang berarti menaikkan penghasilan). UUD lagi ujungnya.

      • Andrew sain berkata:

        kalo udh magister menurut saya lebih baik jadi dosen ajah..

      • Bryan berkata:

        Ass..
        saya ingin bertanya pak, saya pernah mendiskusikan tentang judul yang akan saya ajukan kepada teman, kakak tingkat, dan beberapa dosen pengajar saya pak.
        beberapa dari teman saya memberikan dukungan positif terkait judul yang akan saya ajukan. Akan tetap beberapa dosen memberikan dukungan negatif dengan alasan seperti berikut:
        1. Dosen ILP: judul kamu bagus dan menarik, kalau saya yang jadi kaprodinya saya bisa saja acc judul kamu karna kamu menemukan suatu metode perhitungan yang belum pernah ada sebelumnya, akan tetapi kembali lagi upaya yang kamu lakukan kuncinya ada di kaprodi kamu beliau yang menentukan judul kamu di acc atau tidak.

        2. Dosen AF: kamu itu kan masih S1, S1 itu harusnya menguji penelitian-penelitian terdahulu bukan merancang penelitian baru. Penelitian kamu ini harusnya untuk S3 bukan S1.

        3. Dosen ES: kamu itu S1 penelitiannya itu harusnya Pengaruh bukan Analisis. Analisis itu penelitian untuk D3 bukan S1.

        Pertanyaannya:
        1. Dasar-dasar apa saja perlakuan untuk menentukan judul S1 ?
        2. Apakah ada penilaian-penilaian penting untuk menentukan judul standar S1 ?
        3. http://marsability.blogspot.co.id/2012/07/jenis-jenis-penelitian_04.html#8321572896759455479 dari berbagai jenis-jenis penelitian apa saja keterbatasan penelitian untuk standar S1 ?

        Apresiasi: dalam lingkungan akademisi yang seperti ini saya merasa ruang lingkup saya diperkecil/dipersulit untuk mengajukan penelitian.

        sangat diharapkan jawaban secepatnya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih .

        dimohon untuk mengirimkan jawaban ke email saya pak.
        E-mail: cupcap.cipcop@gmail.com

    • Tanti yang prihatin berkata:

      Menurut saya, sesudah S1 sebaiknya bekerja dulu, di perusahaan orang lain atau membuat usaha sendiri. Sehingga ketika memutuskan untuk S2 itu sudah lebih matang, tahu apa yang dibutuhkan, sehingga lebih menikmati kuliah, diskusi lebih bermutu, penelitian dipersiapkan dg seksama. Saya melanjutkan S2 langsung sesudah S1. Terlihat jelas perbedaan antara mahasiswa yg baru lulus dg yg sudah berpengalaman kerja. Mereka lebih ulet, dan ada ‘passion’ dg bidang yg dipilih.
      S3 cocok untuk mereka yang ingin jadi peneliti, dosen, pns. Kan kesempatan lebih besar untuk jadi menteri, jadi perlu gelar šŸ™‚
      Saya rasa semakin tinggi pendidikan kita, kadang membuat lebih gamang untuk berbuat sesuatu, misalnya jadi pengusaha. Terlalu banyak pertimbangan ini-itu yang menghalangi langkah. Itulah sebabnya lebih banyak pengusaha sukses yang berpendidikan biasa-biasa saja, karena lebih berani ‘nyemplung’.

      • Irwan Suryadi berkata:

        Sdr/i Tanti yang bijak.
        Saya pribadi tidak menyalahkan atau membenarkan apa yang anda tulis dan adalah sah bagi kita untuk mengambil keputusan untuk melanjutkan S2 setelah lulus S1 atau melanjutkan S2 setelah menimba pengalaman di dunia kerja terlebih dahulu…karena seperti yang di katakan oleh Pak Rinaldi bahwa ilmu tetaplah ilmu yang tidak ada batasan bagi siapapun manusia di muka bumi ini untuk meraih-nya, sebagaimana hadist nabi mangatakan “kejarlah ilmu dari buaian sampai keliang lahat”.
        Satu hal lagi barangkali yang sedikit menjadi ganjalan buat saya adalah statement “semakin tinggi pendidikan, terkadang membuat lebih gamang……”, barangkali hal tersebut cukup di besar-besarkan, menjadi seorang pengusaha dan tidak itu merupakan “SUATU KESEMPATAN”. Tingginya ilmu yang kita miliki tidaklah menghalangi seseorang untuk menjadi pengusaha dan rendah nya ilmu seseorang bukan berarti tidak menjadikan dia apa yang dia impikan untuk menjadi pengusaha. Namun menjadi pengusaha dengan ilmu yang dia miliki akan lebih membawa perusahaan yang dia pimpin semakin bertambah maju.
        Salam hangat………..

    • subhan berkata:

      Maaf yah mas..mayoritas untuk mudah cari kerja, cari pangkat/posisi & menaikan nilai/derajat status kehormatan di mata masyarakat…..masa iya buang2 uang & waktu cuma dpt ilmu & sertifikat doank..hehehe

      • hari almakky berkata:

        saya fikir cari ilmu itu ibadah, adapun ijazah, pangkat, jabatan, gelar, peningkatan karier dan lain2 lain itu hanya bonus, ketika seseorang nuntut ilmu karena ingin meningkatkan karier, pangkat atau jabatan, dan ternyata setelah itu tidak mendapatkannya mungkin kekecewaan akan menggelayut di hatinya, akan tetapi jika ia menganggap ibadah dan tidak mendapatkan perubahan pada pangkat, jabatan atau karier, dia masih akan berbahagia. kepuasan seseorang dalam mencari ilmu akan berbeda kalau dasarnya berbeda2). Syukur2 niatnya ibadah dan bonusnya juga dapat, serta menjadi inspirasi serta pemotivasi buat yang lainnya…”ilmu itu tak ada yang tak bermanfaat, kalau manfaatnya tak terlihat sekarang, maka suatu saat nanti mungkin kita akan melihatnya, jika tidak bermanfaat bagi diri kita, bisa jadi bermanfaat bagi orang lain. yang perlu diingat adalah sesuatu yang bermanfaat dari diri kita kepada orang lain, pasti akan bermanfaat pada diri kita juga…bravo Pak rinaldi…..artikel yang bagus…minta izin kalau suatu saat nanti ingin mengutip artikel bapak ya…..

  2. Krisna berkata:

    Reblogged this on Krisna's Blog.

  3. arief rachman berkata:

    Pak, salam kenal
    Jika saya mau mengambil s2 tetapi kualitas universitasnya lebih rendah dibanding s1 bagaimana pak? Adakah pengaruhnya secara langsung?
    Sebagai info s1 saya di ui sedangkan rencana saya ingin ambil s2 di univ. Pamulang.
    Terima kasih pak.
    Mohon tanggapannya.

      • Natalia berkata:

        @rinaldimunir pak, kalau saya mau ambil pascasarjana ke perguruan yg lbih tinggi kualitasnya, kira-kira secara administrasi ada yang harus distandarkan sesuai perguruan tersebut atau sama saja? Terima kasih

    • adi berkata:

      Maaf saya boleh menambahkan ? tujuan anda ambil S2 apa ?
      kalau sekedar untuk menambah pengetahuan OK, tapi untuk peningkatan karir atau menjadi dosen NO.

      Anda harus cari universitas yang setara minimal dengan universitas S1 anda. Kalau tidak hal tersebut akan menjadi pertanyaan dan anda hanya menghabiskan uang dan tenaga saja.

      • Tidak ada usaha menuntut ilmu yang bersifat pemborosan, selama tidak untuk bermaksiat. Kendatipun di tempat belajar yang kurang bermutu, seseorang bisa saja kuliah lagi hanya dengan alasan “senang belajar”, itu sudah sangat mencukupi.

    • Piyu berkata:

      Asal S3 nya di universitas top kampus tidak peduli dengan pendidikan S2. Di Eropa dan Amerika S2 itu opsional, lulusan S1 bisa langsung lanjut ke S3 tanpa harus lulus S2 dulu asalkan IPKnya 3,5+. Mata kuliah S2 akan diajarkan di S3.

  4. Ping balik: Mutu S1 dan S2 Informatika di ITB | Muhammad Shalahuddin & Rosa Ariani Sukamto

  5. Fatkhur berkata:

    Salam kenal, saya fatkhur. Mohon penjelasan apakah semakin pintar seseorang ilmunya semakin sempit atau semakin luas?, apakah S1 lebih luas dibanding S2 dan S3?, apa beda ilmu murni dengan ilmu terapan (mengutip pendapat Aristoteles)?
    mohon penjelasan dan pencerahannya, trms.

    • rinaldimunir berkata:

      Quote: “Apakah semakin pintar seseorang ilmunya semakin sempit atau semakin luas?”
      Jawab: seharusnya semakin luas dengan berjalannya waktu dan pengalaman.

      Quote: “apakah S1 lebih luas dibanding S2 dan S3?”
      Jawab: bukan lebih luas, tetapi lebih umum.

  6. Decky Ecko berkata:

    Saya mau bertanya pak,
    mohon segera di jelaskan,
    saya smt 4 di univ negeri di malang, yang jadi pertanyaan, apa sebenarnya perbedaan antara ilmu murni dan pendidikan, saya mengambil prodi ilmu keolahragaan, perbedaan dengan pendidikan jasmani itu pada dasarnya apa ?
    jikalau saya ingin menjadi pengajar, apa bisa ? dan yang mendasari perbedaan dengan lulusan “S.Pd” itu apa ?

  7. syarif berkata:

    sy syarif pak. kenapa pa S2 dan S3 khususnya ilmu sains, itu adanya di ITB dan UGM saja.
    bisakah ITB dan UGM membuat kelas untuk daerah lain. Banyak orang yang sebenarnya bisa lanjut, tetapi karena S2 atau S3 banyak sekali kendalanya terutama yang kami yang jau.
    maa klo pertanyaannya melenceng.

    • rinaldimunir berkata:

      Di ITB S3 harus di ITB pak, tidak bisa dibuat kelas jauh di tempat lain, sebab S3 membutuhkan kehadiran (residensi) di kampus.
      S2 dan S3 ilmu sains tidak hanya ada di ITB dan UGM, tetapi juga ada di banyak eprguruan tinggi lain, baik di Jawa maupun luar Jawa.

  8. Jamilah berkata:

    salam kenal, pak.
    Pak saya mau bertanya, bisakah lulusan S1 ekonomi melanjutkan (kuliah lagi) ke S1 Teknik Informatika (beda jurusan) ?
    Maaf kalau terlalu berbelit-belit.

  9. pak, saya abdur dari ITS. pak, semakin tinggi tingkat pendidikan. semakin sulit atau advance yang akan dipelajari. belum lagi didikan dosen yang killer membuat saya beserta pola pikir saya berubah. merubah pola pikir dan terkena didikan dosen killer, dan segala sesuatunya harus dikerjakan cepet2an. membuat jati diri saya berubah pula pak. pertanyaannya, bagaimana supaya jati diri tetap terbendung akibat sistem pendidikan institusi atau universitas? atau memang semuanya diarahkan kesana ya pak? apa sistem pendidikan kampus memang sengaja dibuat seperti itu.? saya lihat pola pikir S3 sama anak S1 & S2 saja sudah berbeda. dan saya lihat dosen saya ketika kuliah lagi S3 di luar negeri. beliau karakter, pola pikir, dan jati diri sudah berubah ketika kembali ke indonesia. gimana pak tanggapannya?

  10. crayon berkata:

    saya lulusan S1 teknik sebuah PTN, dan udah lulus S2 pendidikan dari sebuah PTN. saya dihadapkan dua pilihan:

    1) karena lowongan jurusan pendidikan di industri sangat minim, di CPNS pun minim kecuali cpns guru dan dosen, dan lowongan dosen di CPNS pun mensyaratkan bidang S1 nya linier dgn S2, saya mau mengambil ambil S2 teknik (sebidang dgn S1) dari sebuah PTS setempat untuk mempertajam ilmu teknik S1 dan sambil berwirausaha kecil kecilan dan juga mencoba tembus tes CPNS dosen setelah lulus (estimasi 2-3 taun lagi), sambil mencoba ikut CPNS non-dosen dgn ijasah S1.

    2) mengambil S3 diluar negeri yg sebidang dgn S2 (pendidikan) lewat beasiswa dan baru mulai mencari cari kerja di indonesia setelah pulang dari S3 (estimasi 5-8 taun lagi) dengan resiko umur makin tua dan makin susah cari kerja di industri (industri bahkan tidak banyak yg butuh lulusan S2 apalagi S3). Peluang DO dari S3 juga jauh lebih besar dari S2 karena memang S3 jauh lebih sulit (banyak dosen dosen saya yg DO saat S3 diluar negeri) dan bisa jadi tekanan mental tersendiri bila sudah habiskan 5-6 taun ternyata DO. namun jika sudah punya ijasah S3 dan umur masih memungkinkan ikut CPNS, kemungkinan lolos akan besar mengingat jumlah lulusan S3 belum banyak (terutama lowongan posisi dosen di PTN).

    catatan :
    -saya tidak mengambil S3 dalam negeri karena sarana penelitian maupun perpustakaan yg minim dan profesor/pembimbing di indonesia rata rata sibuk ngobyek diluar kampus (mengabaikan mahasiswa bimbingannya), beda dengan profesor luar negeri yg aktif riset dikampus dan mudah ditemui dikampus. karena keaktifan mereka meneliti, mereka punya banyak topik dari sebagian penelitiannya untuk dibagikan menjadi sebuah judul disertasi bagi mahasiswanya. Sehingga, S3 di indonesia, terutama ilmu eksak (bukan bisnis atau hukum), menurut saya jauh lebih sulit daripada di luarnegeri.
    -harus dapat beasiswa untuk S3, karena membiayai penelitian sendiri jelas tidak mungkin.
    -saya tidak mengambil S3 yg sebidang dgn S1 karena kebanyakan kampus maupun pemberi beasiswa mensyaratkan bidang S2 yg linier dgn S3 yg akan diambil. mencari beasiswa untuk S3 yg linier saja susah apalagi yg tidak linier.
    -karena suatu hal, saya ga bisa ambil S2 dari PTN di kota setempat. dan untuk mengambil di PTN kota lain juga ribet karena sudah punya properti untuk berwirausaha dikota yg saat ini. inginnya bisa S2 nyambi bisnis di kota yg sama.
    -untuk melamar sebagai guru PNS juga tidak mungkin saya tidak memiliki Akta-4 karena saya bukan lulusan S1 pendidikan/ikip. lulus dari S2 pendidikan tidak dapat akta-4 maupun sertifikat mengajar lainnya. selama ini tidak ada lowongan cpns guru formasi S2. yg ada cuma formasi S1 + sertifikat akta-4 / sertifikat profesi. entah gimana cara memperoleh akta-4 / sertifikat profesi itu.
    -kalo lagi diluarnegeri rasanya sulit nyambi ikut tes cpns (pake ijasah s1 atau s2) dikarenakan banyaknya berkas2 yg harus diurus di indonesia untuk persyaratannya yg tanpa bisa diwakilkan (seperti SKCK, surat bebas narkoba, dll), kemudian masih harus beberapa kali ikut tes juga di indonesia. susah bagi waktunya untuk pulang. apalagi ongkos bolak balik pulang. bisa bangkrut.
    -untuk kuliah diluarnegeri perlu kursus bahasa (jepang/korea/mandarin) terlebih dahulu. perlu waktu beberapa bulan dan biaya. kalo modal bahasa inggris doang, bisa kesulitan menyerap materi.
    -lulusan S2 udah pasaran. di era globalisasi dimana banyak tenaga kerja asing yg masuk, kompetisi makin sulit. punya ijasah S2 doang sepertinya belum aman untuk masa depan.

    mana yg sebaiknya saya pilih ?

    • agung surist berkata:

      crayon yg terhormat,
      melihat paparan anda di atas rasa-rasanya hidup kok anda buat sulit sekali. tidak ada satupun catatan anda yg mengungkpkan peluang ,kemudahan, ataupun kesempatan.
      saran saya sederhanakan cara berpikir anda, kalau tidak salah pada akhirnya yang anda car adalah pekerjaan atau ebih sederhananya uang. kalau anda ingin cari uang jangan cari kerjaan, jangan bekerja untuk orang lain tapi buatlah pekerjaan, bekerjalah untuk diri sendiri karena potensinya lebih besar dan anda bisa memiliki uang yan lebih banyak dari pada anda menjadi PNS atau karyawan swasta. semoga bisa mencerahkan anda.

    • adi berkata:

      Terus terang cara anda berpikir terlalu rumit, negatif dan bertele-tele. Maaf tapi jika anda melakukan riset S3 dengan pola pikir seperti ini, sepertinya akan sulit sekali bagi anda untuk lulus.

      Rekan-rekan S3 saya yang DO kebanyakan kemampuan komunikasinya buruk, jalan pikirannya kurang terstruktur, negative thinking dan kurang bisa menyederhanakan masalah. Maaf, persis seperti anda.

      Kalau belum S3 anda sudah berpikir takut DO dan takut tidak dapat kerja, kenapa anda berniat untuk ambil S3 ??

      S2 sebenarnya sudah lebih cukup untuk berkarir, tapi anda sendiri membantahnya, S2 sudah pasaran kata anda.

      So anda sebaiknya berpikir dulu, apa yang anda ingin lakukan dengan hidup anda ?

      • dinda berkata:

        sebenaranya cita2 anda hanya menjuru pada PNS yaa..?

      • upin ipin berkata:

        iyaaa aku juga tadinya gak minat S2 cuman gara2 kepincut CPNS jadi pengen S2.. untuk apa? intinya buat cari duit demi jadi PNS … šŸ˜®
        ironis memang … nyari enak tapi malah jadi repot ….

    • sunkar berkata:

      mas2 hidup kok takut banget kaya g punya tuhan saja…kalau saya jadi mas punya banyak gelar mau s1 s/d s3 saya sukuri dengan percaya diri buat mencari pekerjaan yang saya cita2 kan justru menjadi motivasi bahwa orang bergelar haram nganggur haha….anda kurang percaya diri…saran saya banyak2 lah melihat kebawah…jangan lupa berdoa Karena itu Agama sangat penting dikaitkan dengan apapun di kehidupan anda

      • sunkar berkata:

        satu hal lagi…bermimpi tinggi boleh tapi tetap ingat daratan..maksudnya saya tau mas ingin pekerjaan yang sesuai dengan harapan tetapi perlu diingat apakah usaha anda sudah pantas mendapatkanya..jika masih kurang/belum belajarlah dulu dengan hal lain/pekerjaan lain yang penting satu yaitu halal…memang bekerja di bidang yang kita sukai memiliki kepuasan tersendiri maka kejarlah

    • Dodo berkata:

      Mas Crayon ini lulusan mana to? Kok pola pikirnya gitu amat. Heran deh

    • syarif berkata:

      Title lulusan magister teknik informatika itb itu M. KOm atau MT atau M.Eng?

  11. zimi berkata:

    assalamualaikum, pak saya zimi dari trunojoyo mau tanya, saya S1 Teknik Informatika, ada rencana pingin ambil S2 Pendidikan Informatika.. kira2 bisa apa nggak pakk?

    saya suda search kampus dimana2 yg buka pascasarjana, tapi yang saya temukan cuman PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN.. nah, disitu ada berbagai macam konsentrasi.. tapi salah satunya ada yg konsentrasi TEKNIK INFORMATIKA.
    pertanyaan saya :
    1. konsentrasi itu apa pakk? maaf klo o’on.. apakah seperti penjurusan gitu tah pak? klo di S1 infor seperti bidang minat contoh Sistem Informasi, Citra Digital, Multimedia-jaringan dll gitu tah pakk??

    2. kalo konsentrasi emag itu cuman penjurusan, berarti bukan PRODI Pendidikan Informatika dong? nah, artinya saya tidak linier pakk.. kan S1 saya teknik informatika..

    3. trus resiko atau permasalahan nantinya (alasan) kalo bisa atau gak bisa gmana ??

    mohon bimbingan nya pakk.. makasi..
    salam kenal.

    • rinaldimunir berkata:

      Kalau di ITB tidak ada S2 Pendidikan Informatika.
      Konsentrasi itu artinya peminatan, misalnya di S2 Teknik Elektro ada konsentrasi teknologi informasi/informatika.

      Kalau S1 dari Informatika dan S2 bukan Informatika, maka tidak linier.

      • zimi berkata:

        Berarti kalau saya ambil pendidikan teknologi & kejuruan, walaupun nanti saya ambil konsentrasi TEKNIK INFORMATIKA tetap tidak linier dong pakk?
        Karna S1 saya teknik infor.

        Trus bisa apa tidak pak kira2 keterima d kampus pasca sarjana jurusan itu?

  12. Hendra berkata:

    Salam, saat ini saya sedang kuliah S3 di luar negeri semester 2, karena sesuatu hal yg sudah melalui proses pemikiran dan pertimbangan yg sangat matang berujung pada keputusan saya harus melanjutkan kuliah saya di bandung tepatnya di ITB. Pertanyaan saya apakah bisa transfer pendidikan S3 dari luar negeri ke ITB, jika bisa bagaimana prosedurnya. Terimakasih

    • rinaldimunir berkata:

      Saya kira bisa melanjutkan ke ITB, tetapi proses administrasinya saya pikir dari awal lagi (pendaftaran dll). Coba hubungi pejabat di Sekolah Pasca Sarjana ITB: http://sps.itb.ac.id

      • Hendra berkata:

        Terimakasih atas responnya, saya sudah berkali kali menghubungi SPS via e-mail tapi belum ada respon apa apa, bgini maksud saya Pak, apakah “bisa” yang bapak maksud itu transfernya, maksudnya kredit yang sudah saya kumpulkan disini diakui oleh ITB lalu saya hanya menyelesaikan sisa kredit yang dipersyaratkan oleh ITB. Terimakasih

      • rinaldimunir berkata:

        Saya kurang tahu persis apakah bisa ditransfer atau tidak, karena mata kuliah, SKS, dan sistemnya berbeda. Yang saya sebut “bisa” itu adalah melanjutkan penelitian terdahulu. Anda bisa menghubungi Ketua Prodi S3 STEI-ITB untuk menanyakan hal ini, yaitu Pak Andriyan Bayu Suksmono pada email suksmono@yahoo.com.

  13. Jonathan berkata:

    Saya D3 Incomplete sekarang pindah Univ ambil S1 blum juga selesai wkwkwk ..maklumlah sambil kerja jadinya S teler deh =)

  14. febri berkata:

    apakah wajib bisa bahasa inggris untuk melanjutkan s2?????kalo tidak bisa apakah tidak bisa lanjut s2

    • sunkar berkata:

      kalau g bisa itulah gunanya kata “belajar” ada hehe…bahasa inggris itu kalau untuk ngejar semacam score toefl memang bisa dibilang rumit…tapi kalau untuk percakapan..modalnya cuma percaya diri dan jangan takut untuk salah dalam berbicara..yg penting orang yg dengar mengerti artinya haha…sekali lagi kalau buat toefl memang perlu belajar karena ibaratnya suatu kalimat memiliki struktur/pola tapi tetap bisa dipelajari…jangan menyerah untuk belajar,

    • gaby berkata:

      Setahu saya, banyak perguruan tinggi yang mensyaratkan kompetensi berbahasa Inggris untuk jenjang S2. Apalagi kalau mau mendaftar beasiswa. Bukannya apa, tapi Bahasa Inggris sendiri bahasa internasional, dan banyak jurnal-jurnal atau referensi-referensi yang nantinya akan berbahasa Inggris. Jadi untuk keperluan akademik, saya rasa wajar kalau mahasiswa terkait perlu belajar itu.

  15. Bapak ada beberapa pilihan yang saya agak bingung, mungkin bapak bisa membantu saya. Begini bapak saya saat ini berdomisili dimalang, selanjutnya saya adalah lulusan fakultas tarbiyah jurusan pendidikan agama islam (PAI) salah satu PTAIS (perguruan tinggi agama islam swasta) yang ada di ponorogo. Lalu rencana mau lanjut s2 di malang antara di pasca UIN Maulana Malik Ibrahim salah satu PTAIN (perguruan tinggi agama islam negeri) di Malang dengan akreditasi institusi kalau tidak salah ā€œBā€ pada prodi magister pendidikan agama islam (PAI) yang juga akreditasi prodinya ā€œBā€ dengan pilihan lainnya pasca Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) salah satu PTS (perguruan tinggi swasta) dengan akreditasi institusi ā€œAā€ pada prodi magister ilmu agama islam (IAI) konsentrasi pendidikan islam dengan akreditasi prodinya juga ā€œAā€. Menurut saran dan pendapat bapak pasca yang cocok dengan karier akademik dan linieritas jurusan saya, dimana? dan selanjutnya pasca yang cocok buat karier saya menjadi dosen yang mana? apa ada pengaruh antara lulusan pasca negeri dan swasta?
    atas sarannya saya ucapkan terima kasih.

  16. damanik berkata:

    pak mau nanya klo kita mau melanjutkan s2 apakah judul atau skripsi kita berpengaruh untuk melanjut ke s2?

  17. taufik berkata:

    Pak numpang tanya, saya dengar untuk menjadi seorang dosen, jurusan S2 yang mesti kita ambil harus linier dengan jurusan S1 kita. bagaimana pak klo S1 saya jurusan Informatika dan kemudian melanjutkan S2 elektro, apakah masih memungkinkan saya untuk mengejar cita2 saya pak?
    soalnya saya ada rencana mengambil S2 elektro(MediaDigital) di ITB juga pak.

    • rinaldimunir berkata:

      Masih memungkinkan.
      Saya ketemu dosen2 di Informatika Universitas Brawijaya Malang, ada yang S1 nya Elektro/Fisika/Matematika, S2 nya Teknologi Informasi/Informatika, ternyata bisa jadi dosen.

    • Dito berkata:

      Elektro dan informatika sepertinya masih linier, coba lihat klasifikasinya di web DIKTI.
      Linier tidak linier itu nanti berpengaruh pada kenaikan pangkat, kalau tidak linier kum/nilai ijasah hanya dihargai rendah. Tapi untuk menjadi dosen, tidak masalah tidak linier, tergantung institusi yg menerima šŸ˜€
      di Teknologi Informasi UGM mayoritas ijasah S1nya elektro karena waktu itu masih di bawah elektro. di Ilkom UGM juga banyak yg ijasahnya s1-nya Matematika atau Fisika. di Informatika Unsoed ada yang S1-nya peternakan. di Informatika ITS ada yang S1-nya Teknik Nuklir. di Elektro UAD dan Elektro UNILA dan beberapa elektro/Informatika Univ. ada yang S1nya Nuklir. di Fasilkom UI ada yang S1nya Matematika atau Elektro. Di Informatika ITB kao nda salah ada yang S1nya Kedokteran (dr. Oerip) dan Perminyakan (CMIIW), dan banyak lagi di Univ. lain

  18. Ping balik: Perbedaan Kuliah S1, S2, dan S3 | Sutrisno W. Ibrahim

  19. Dewi berkata:

    Pak mohon bantu saya
    Saya S1 Pendidikan Bahasa Inggris satu satunya Universitas di KOTA Pekalongan. Bercita-cita ingin menjadi dosen karena nenek punya PAUD Ibu pensiunan guru MTs. Singkatnya ingin lebih baik dari hari kemarin. Karena semua mata kuliah selesai di semester 6, KKN di libur semester 5, PPL cm 2 bulan di awal semester 7 dan harus menunggu bareng-bareng temen seangkatan untuk memuliai skripsi saya terima tawaran salah seorang dosen yang merekomendasikan saya untuk ikut berkegiatan di LPPM universitas tersebut. sebenarnya tugas saya adalah sebagai mahasiswa relawan untuk program POSDAYA (Pos Pemberdayaan keluarga) kerjasama dengan Yayasan Damandiri tapi karena setiap hari berkegiatan dengan banyak dosen yang juga melakukan penelitian saya cenderung suka dengan kegiatan penelitian dari pada mengajar di SD/SMP/SMA. selain niat saya juga mendapat dukungan dari banyak bapak ibu dosen untuk melanjutkan S2. awalnya saya ingin sekali untuk dapat masuk di EDRE (Educational Research and Evaluation)/ PEP (Penelitian dan Evaluasi Pendidikan) tapi salah seorang dosen mengatakan pada saya bahwa untuk menjadi dosen harus memiliki latar belakang pendidikan yang linier. sebenarnya seperti apa linieritas yang dimaksud? menurut bapak apa yang sebaiknya saya pilih?
    terimakasih

  20. angelcandy berkata:

    pak ,saya mw bertanya.saya ingin melanjutkan kuliah s2 saya di bidang sastra.
    tapi saya benar2 buta tentang perkuliahan pasca sarjana.
    yang ingin saya tanyakan berapa lama kuliah s2 itu?berapa besar biyayanya? berapa sks yang harus diselesaikan?
    mohon informasinya pak .terimakasih.

  21. arnold berkata:

    terima kasih catatannya

  22. LS berkata:

    Pak, saya S1 PTN medan, selama mahasiswa Instruktur di pendidikan Non Formal. Selepas S1 saya bekerja di IBM Malaysia sebagai posisi Engeener selama 6 thn. Pengalaman saya mengatakan ilmu di Kampus hanya memberikan sumbangsi 5% saja yg ada di dunia Industri sisahnya saya pelajari Ototdidak. Sekarang saya PNS di Pemko yg ada di Sumut. Saya sangat hobby jadi dosen disamping kerjaan saya PNS. pertanyaan saya, “HARUSKAH SAYA AMBIL S2 dengan biaya sendiri biar bisa dosen ?, saya takut Ilmu saya dapat tidak sebanding dengan pengeluaran saya bila mengambil S2. Menurut pengalaman bapak S2 dimana di Indonesia ini yg sebanding dengan Ilmu yg kita dapat dengan uang yg kita keluarkan?

    • rinaldimunir berkata:

      Kalau mau menjadi dosen harus S2 dulu Pak, Kalau biaya studi S2 bisa diperoleh dari berbagai sumber (jalur beasiswa) atau biaya sendiri. S2 di mana pun tidak akan ada jaminan sebnding antara ilmu yang didapat dan uang yang dikeluarkan.

    • upin ipin berkata:

      Rasanya banyak beasiswa S2 untuk dosen yg belum S2 (catatan: beberapa perguruan tinggi masih mempekerjakan dosen dengan pendidikan S1 dan semua dosen harus sudah S2 sebelum 2014 atau 2015 ? saya lupa lg …), ada dari pemerintah beasiswa BPPS dari DIKTI

  23. ismi berkata:

    salam. Bapak saya ingin sharing. Sekarang saya masih mahasiswa akhir s1 Universitas Airlangga. Saya berkeinginan untuk menjadi dosen. Yang saya tanyakan apakah saya setelah lulus langsung bekerja atau s2 dahulu? Bila saya lanjut s2 otomatis, saya tak punya pengalaman kerja. Sedangkan setelah lulus s2 saya masih berstatus fresh graduate. Dunia kerja di Indonesia, selalu mengutamakan pengalaman kerja. Mohon pencerahannnya.

    • rinaldimunir berkata:

      Sebaiknya S2 dulu, sebab syarat jadi dosen adaklah minimal kualifikasinya S2. Untuk jadi dosen tidak dibutuhkan pengalaman bekerja setelah S1. Nanti setelah menjadi dosen pengalaman bekerja didapatkan melalui Kerma-Kerma dan Pengabdian Masyarakat.

  24. Muhammad Imdad Azizy berkata:

    Pak, saya S1 dan S2 pend biologi, misal S3 apakah harus biologi? Misal sy ambil manajemen kependidikan gmn? Linier tidak? Bermasalah atau tdk nntinya pak? Mksh

  25. farida berkata:

    salam, bapak, saya ingin tanya, apakah bisa kalau, mahasiswa S1 ilmu murni fisika , nanti S2 nya langsung ke pendidikan fisika, tanpa melalui S1 pendidikan fisika ?
    terimakasih.

  26. erick berkata:

    maaf pak saya mau nanya sedikit saya sekolah di wernes jurusan informatika bisa tidak setelah saya lulus D1 di wernes saya nyambungnya di ITB

  27. Candra Andrian berkata:

    Assalamualaikum,wr,wb..
    begini pak, saya sekarang sedang di jurusan Teknologi Pendidikan konsentrasinya teknologi informasi dan komunikasi, saya punya rencana setelah lulus S1, saya akan melanjutkan S2 jurusan ilmu komputer, kira-kira bagaimana pak? minta sarannya….

  28. rosmawati rossi berkata:

    salam…

    terkait dengan TA S3 nih pak, apakah kalo ada suatu objek yang dianggap baru, kemudian coba dilakukan menggunakan metode yang sama dengan yang telah dilakukan pada objek lain , apakah itu sama juga dengan menemukan metode baru?
    trus, ada yang dikenal sebagai novelity, bagaimana “status”nya jika fenomenanya seperti itu.
    terima kasih

    • rinaldimunir berkata:

      Jawabannya: tidak. Itu bukan metode baru. Namun kalau dianggap sebagai sebuah bentuk kontribusi (karena menerapkan metode yang sudah ada pada sebuah objek baru), maka saya kira masih relevan.

      • Budiman Afrizal berkata:

        pak saya mahasiswa stkip pgri bandar lampung , saya sekarang semester 7 , jurusan pendidikan bahasa inggris s1 , tapi rencana setelah wisuda saya , akan melanjutkan pendidikan s2 , yang saya tanya pak, , universitas apa yang baik untuk jurusan bahasa inggris seperti saya ini, kemungkinan besar bisa gak pak saya setlah lulus s2 bisa menjadi dosen . mhon jawaban dari bapak. thank

      • yudi sosialisman berkata:

        Menjadi dosen tidak tetap tidak hrs linear, pengalaman saya [S1 Mesin dan S2 Teknik Industri] mengajar di teknik industri ada bidang matakuliah engineering seperti material teknik, elemen mesin dasar, proses manufaktur 1 & 2, elektronika industri dan teknik tenaga listrik, kemudian asa bidang matakuliah dasar spt kimia dasar,matematika/kalkulus, menggambar teknik, fisika dasar dan lain2, kemudian ada bidang keahlian teknik indudtri spt ergonomik,ekonomi teknik, sistem dinamik, perencanaan sistem distribusi dan logistik dll…Jadi untuk anda yg berminat mengajar di teknik industri dg latar belakang Teknik Kimia mungkin hanya bisa masuk pada bidang matakuliah dasar krn teknik kimia tidak serumpun dengan teknik industri setahu saya…

  29. dery berkata:

    Salam pak, perkenalkan sy mhs smt 7 pts di yogyakarta. Sy mengambil jurusan elektro dgn konsentrasi elektromedik. Yg sy pertanykan, kira2 apkah dgn menulis konsentrasi di ijazah itu menyalahi peraturan pembuatan ijazah pak? Seperti misalny nanti di ijazah sy(jika lulus hehe) tertulis “program studi teknik elektro dengan konsentrasi elektromedik”. Mohon pencerahannya pak.

    • rinaldimunir berkata:

      Kalau di ITB tidak dituliskan konsentrasi atau sub jurusan di ijazah, hanya ada gelar sebagai sarjana teknik, udah begitu saja. Tiap perguruan tinggi punya aturan masing2, dan sejauh tidak menyalahi aturan Dikti maka saya pikir tidak masalah. Pencantuman konsentrasi tsb ada plus dan minusnya. Plusnya orang jadi lebih tahu bidang spesifik si pemegang ijazah, minusnya membuat lingkup kerjanya menjadi lebih sempit dan terbatas.

  30. mamandar berkata:

    Assalamualaikum Pak, perkenalkan saya alumni elektro ITB. Menarik sekali pembahasan tentang perbedaan S1, S2 dan S3. Saya jadi ingin kuliah lagi tentunya untuk menambah ilmu. Mohon doanya. Trims Pak.

  31. niko berkata:

    pak saya mw bertanya, saya lulusan S1 pendidikan BK saya mw melanjutkan s2 Psikologi . apakah bisa pak….?

  32. niko berkata:

    pak saya mw bertanya, saya lulusan S1 pendidikan BK saya mw melanjutkan s2 Psikologi . apakah bisa pakā€¦.?

  33. Menanti sebuah Jawaban berkata:

    Mantap blog nya pak

    apakah seseorang yang kuliah informatika di daerah dapat mengungguli orang yang kuliah di kota besar, karena pada kenyataanya orang yang kuliah di daerah memiliki ilmu yang kurang dibanding orang yang kuliah di kota besar ?

    mohon jawabannya pak

    • rinaldimunir berkata:

      Tidak ada jaminan yang kuliah di Informatika di daerah lebih buruk/lebih baik daripada yang kuliah di kota besar. Semuanya bergantung pada banyak faktor:
      1. Sumberdaya/fasilitas: buku, dosen, HW/SW
      2. Kualitas mahasiswa yang masuk di PT tsb
      3. Kurikulum
      4. Iklim kuliah yang kondusif untuk mengembangkan diri

      Namun, terlepas dari faktor2 tersebut, yang paling menentukan adalah motivasi dan kemauan untuk belajar banyak. Biarpun fasilitas bagus tetapi motivasi tidak ada, ya percuma.

  34. niko berkata:

    pak apa bisa dari s1 bimbingan konseling (s.pd) lanjut ke s2 psikologi (m.si)…

    harap dibalas

  35. saya S1 Teknik Elektro agar S2 saya bisa dikatakan linear S2 apa yang bs sy ambil, tentunya selain S2 elektro, mohon penjelasannya

  36. cyber berkata:

    Dari semua pendapat saudara-saudara yang telah saya baca. Maupun anda yang sudah S1 , S2 dan melanjutkan S3. Yang dapat saya simpulkan.. Dari cara anda berpikir dan berbicara dikomentar sudah jelas bagaimana sikap anda terhadap pendidikan anda. Sudah jelas perbedaanannya.. Anehnya yg mereka S1 S2 itu tidak terjadi suatu perbedaan yang sinifikan. Sehingga disini terjadi semua persamaan rata. Ibaratkan susu coklat 60% susu putih 40%Tidak adanya perubahan,Tidak adanya perbedaan pola pikir saudara-saudara. Jadi intropeksi diri masing, tekatkan niat. Anda mencari ilmu, bukan mencari gelar. Sekian trims.

  37. Harry Putra berkata:

    permisi pak saya mau tanya

    saya lulusan s1 teknik informatika dan rencana mau lanjut s2 magister teknologi informasi

    kira-kira linier tdk pak?

    trims

  38. Arie berkata:

    saya berniat melanjutkan s3 di itb, jika di universitas lain diharuskan membuat proposal untuk penelitian disertasi dan menghubungi calon promotor yang diinginkan sebelum melakukan pendaftaran, apakah di itb juga begitu?

  39. Irwan Dinata berkata:

    salam pak rinaldi, nama saya Irwan Dinata, saya dosen muda di PTN Bangka Belitung,dulu S2 Telekomunikasi IT Telkom, insyaallah saya mempunyai niat dan rencana untuk melanjutkan S3 Teknik Elektro ITB, mohon bantuan bapak kalau berkenan memberikan kiat-kiat dan strategi apa yang saya harus lakukan untuk menempuhnya? o ya pak untuk calon promotor itu apa harus dari ITB, atau bisa dari luar? bagaimana bisa menemui atau mengirimkan proposal ke calon promotor? Terimakasih banyak pak untuk balasannya…

  40. ninaharry berkata:

    Maaf Pak,,saya mw nanya,,saya mahasiswa tingkat akhir s1 olahraga di PTS,,klo misalkan sya pengen ambil s1 pgsd di PTN,,apa bisa Paj??mohon pencerahan,,trimakasih,,

  41. lina berkata:

    salam. pak saya mau sharing. saya sudah lulus D3 ekonomi akuntansi dan saya sekarang lagi melanjutkan S1 manajemen tapi saya sudah bekerja sambil kuliah. kira-kira saya sekarang rugi atau tidak?

    • bambangorangsukses berkata:

      Jawaban: tidak rugi, karena linear dengan yang dipilih begitu pula linear dengan pekerjaan yang dilakukan saat ini.

  42. dail berkata:

    maaf pak saya mau bertanya, saya lulusan s1 pendidikan ekonomi dengan konsentrasi akuntansi, kemudian saya melanjutkan s2 ilmu akuntansi
    apakah yang dimaksud linier dan serumpun ? dimana perbedaannya?
    apakah bidang keahlian saya linier pak ?
    apakah persyaratan menjadi dosen di ptn yang terbaru harus linier ?
    kalau memang tidak linier, bagaimana solusinya pak supaya bisa menjadi dosen di ptn ? apakah saya harus s3 ? lalu bidang apa yg harus saya ambil , apakah ilmu akuntansi atau ilmu kependidikan ?
    terimakasih

    • rinaldimunir berkata:

      Banyak sekali pertanyaannya ya.
      1. Apakah yang dimaksud linier dan serumpun
      Linier –> berkelanjutan dalam satu rumpun keilmuan
      Serumpun –> bidang ilmunya masih berkaitan erat

      2. apakah bidang keahlian saya linier pak ?
      S1 Pendidikan Ekonomi dengan s2 Ilmu Akuntansi sebenarnya tidak linier, yang satu ke arah didaktik pedagogik (pendidikan), yang satu lagi ke arah keilmuan (sains)

      3. apakah persyaratan menjadi dosen di ptn yang terbaru harus linier ?
      Tidak selalu ada pernyataan linier, biasanya hanya disebutkan kualifikasi S1 dan S2 yang memenuhi syarat untuk melamar menjadi dosen

      4. Apakah saya harus s3 ?
      Tidak harus

      5. lalu bidang apa yg harus saya ambil , apakah ilmu akuntansi atau ilmu kependidikan ?
      Terserah anda, mana yang menjadi fokus anda

      • dail berkata:

        baik , terimakasih pak semoga bermanfaat

      • dail berkata:

        maaf pak saya mau bertanya lagi, bisakah saya punya ijasah sarjana ekonomi akuntansi tanpa melalui kuliah dari awal, yaitu dengan cara transfer sks yang pernah diambil pada waktu saya kuliah s1 pendidikan ekonomi ?

  43. yudisosialisman berkata:

    Ass wr wb…Saya S1 Teknik Mesin [konversi energi], lanjut S2 Teknk Industri [quality],apakah bisa disebut LINEAR menurut DIKT?? Rencananya S3 teknik energi di jerman 2tahun lg…

    • yudisosialisman berkata:

      S1 di Universitas Andalas, S2 di UI kelas Depok[biaya pribadi]…Saya baru berkarir menjadi dosen tidak tetap di bebrapa PTS di Jakarta, saya belum punya NIDN dan sedang diurus kampus/yayasan, teirmakasih…

  44. ivan berkata:

    Izin bertanya pak, apakah s2 dapat ditempuh dalam 1 tahun di ITB dan apakah lulusan Univ swasta bisa mendaftar di ITB?

    • Yudi Sosialisman berkata:

      Berdasarkan pengalaman saya,kurikulum S2 minimal 41 sks atau 4 semester[ di UI], jadi ga mungkin bisa 1 thn selesai,paling cepat 3 semester dan alumni PTS/PTN manapun bisa diterima di UI dg melalui jalur tes SIMAK UI

  45. pemikirulung berkata:

    saya cuma inget, kl pak anies baswedan selalu menganjurkan kepada kami untuk lanjut s2, katanya biar kami lebih mampu menganalisa dan memecahkan masalah (kl ga salah gitu, hehe). cukup sampai s2. karena s3 hanya dibutuhkan oleh akademisi

  46. Bernard N S berkata:

    Pak, apakah bisa mengambil kuliah jurusan lain(bidang lain, tapi 1 universitas) di ITB pada tahun kedua? Misalnya pada tahun pertama saya ambil Teknik Mesin, lalu tahun kedua saya ambil Teknik Ketenagalistrikan. Saya seorang siswa SMA kelas 3 yang setelah ini akan memasuki universitas, dan berencana untuk daftar di ITB. Harapan saya adalah dengan bisa memiliki ilmu yang luas dalam menguasai bidang yang nantinya saya ingin kembangkan pak. Terima Kasih atas perhatiannya pak, mohon balasannya.

  47. farani berkata:

    saya mau bertanya pak, saya mahasiswa semester akhir di fakultas teknik. saya ingin melanjutkan S2 ke jurusan ilmu politik, apa itu bisa ya ?? terima kasih.

  48. .lalu bagaimana dengan d3?

  49. Diana berkata:

    Pak saya mau sharing,saya adlh mhsswa s1 kimia universitas airlangga. Saya sdh memikirkan matang-matang minat bakat saya dan tdk mengarah ke kimia,jujur saya tertekan selama kuliah krn tdk menyukai kimia.Saya berkeinginan melanjutkan s2 ilmu politik di luar negeri, semenjak SMA menyukai sospol dan jk berkarir di politik insyaAllah sy punya tempat krn semenjak kuliah banyak link dan terdapat sebuah organisasi yg nantinya mmbuthkan ahli2 politik .Saya jg banyak belajar tntg politik dg tmn2 sy itu. Disamping itu sy berkeinginan untuk s2 di luar negeri.Kira2 kalau s2 di luar negeri tp bertentangan dg ltr blkng s1 bisa tidak?mohon bantuannya,

  50. cencen berkata:

    salam
    pak saya mo sharing sedikit, soalnya saya masih benar pusing….. tolong bantuanya ya pak..
    begini pak, saya s1 pendidikan agama tahun 2004 dan s2 ilmu komputer jurusan management sistem informasi tahun 2007 dan skrg dosen di salah satu perguruan tinggi di jawa … bisa ga untuk mendapat jabatan fungisional dan sertifikasi? kl dilinearkan s1 lagi diakui ga pa, soale saya coba kuliah s1 ilmu komputer?
    mohon pencerahaanya ya pak…
    terima kasih

    • rinaldimunir berkata:

      Bisa saja. Teman saya S1 tentang meteorologi, lalu S2 memgambil Pertahanan Negara, tapi tetap punya jabatan fungsional. Kalau syarat menjadi dosen kan yang dilihat kualifikasi S2 nya. Tidak masalah ambil S1 Ilmu Komputer lagi supaya latar belakang ilmunya sesuai dengan kompetensinya sebagai dosen bidang teknologi informasi

  51. Ramdhan berkata:

    Ass… Saya Ramdan mau bertanya tentang Sistem Administrasi d S1…. apakah pembayaran administrasi akan mengganngu dngan kelancaran program skripsi bahkan akan di anggap mengundurkan diri,,, sampai akan dipersulit, bahkan sistem manajemennya pun kita sebagai mahasiswa seperti anak SD,,, selalu di atur” bahkan ke kreatifan kita pun suka dipersulit… untuk program PGSD di masyarakat…. dan sekali lagi apa perbedaannya SK pendirian dan SK Pengajaran di Perkuliahan…

  52. ArielVW berkata:

    Pa saya skrg mahasiswa teknik informatika,, dan berencana untuk melanjutkan S2,, kiraĀ² jurusan apakah yang bisa saya ambil agar linier dengan jurusan saya skrg,, dan universitas di kota Bandung yang terdapat jurusan itu,, terima kasih sebelumnya.

  53. Nina Agustina berkata:

    pak, saya nina ingin bertanya 1. saya lulusan D4 dengan prodi teknologi pengolahan hasil perkebunan di PTS ingin melanjutkan S2 ke PTN di medan ke prodi ilmu pangan, apakah linier D4 dgn S2 nya? . 2. prodi ilmu pangan di PTN ini belum ada lulusan dan belum terakreditasi, menurut saran bapak apakah saya lanjut kuliah di prodi ini atau tidak? . 3. apakah linier prodi teknologi pengolahan hasil perkebunan dengan teknologi hasil perkebunan ? rencana saya ingin lanjut ke UGM namun dikarenakan biaya belum mencukupi jadi saya tunda

  54. pak, saya lita. saya mw bertanya.
    1. sya lulusan S1 ilmu komputer, S2 yang cocok dengan s1 sya apa?
    2. sya sdh menjadi guru honorer slama 8 thn dan sdh masuk database, yang sya bingungkan saat ini untuk jadi pns guru sya harus punya akta-4, sedangkan jurusan sya bkn pendidikan. Apakah ada cara untuk mendapatkan akta-4?
    terima kasih

  55. fadhlina berkata:

    Pak, saya fadhlina, mahasiswa S1 BK, kira-kira untuk melanjutkan s2 BK yg kualitasnya bagus di mana pak? dan bisa jadi dosen? terimakasih atas pencerahannya..

  56. salam,
    Pak saya Singgih Wicaksono, lulusan s1 prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) UNY. Karena beberapa hal, Saya ingin melanjutkan s2 Ilmu Keolahragaan.

    Pertanyaan saya:
    Apakah S1 PJKR dengan s2 Ilmu Keolahragaan itu satu linear? Kedua prodi tersebut fokus pada olahraga..

    terimakasih

  57. Eki Wirasusetio berkata:

    Pak maaf mau nanya kalau sistem belajar S2 di Indonesia khususnya PTN saat ini seperti apa ya ??? waktu perkuliahannya berapa lama…. maaf saya baru lulus S1 PTS kepengen lanjut s2 negeri… terima kasih salam….

  58. lee berkata:

    pak, saya lulusan s1 matematika. Kalau misal nanti saya jadi melanjutkan pendidikan s2, kira kira kalau S2 ke ilmu komputer apakah linear ? kalau S2 sistem informasi atau manajemen informasi apakah juga linear ? (saya sebenarnya lebih minat ke sistem informasi/manajemen informasi). trimakasih

  59. Fadjar Biru berkata:

    selamat pagi pak, ulasannya menarik. semua komentar dan jawaban sudah saya baca namun sepertinya belum ada yg sesuai dengan pertanyaan saya.
    saya lulusan s1 teknik informatika pts terakreditasi di medan, karena sedang menjalankan wirausaha, saya berencana melanjutkan s2 manajemen di ptn untuk mengembangkan usaha saya.
    yg ingin saya tanyakan :
    1. apakah yg ingin saya ambil masih linier dan dapat di trima pada ptn ? (jika tidak, mohon masukannya pak yg sesuai dengan tujuan saya mengambil s2)
    2. jika ya, konsentrasi manajemen apa yg lebih cocok buat saya ambil pak ? dari hasil browsing internet saya tertarik pada manajemen keuangan dan pemasaran.
    3. kuliah matrikulasi, dilakukan dalam semester atau sebelum semester ya pak ?

    sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak trima kasih pak šŸ™‚

    • rinaldimunir berkata:

      1. Jelas tidak linier, tetapi kalau untuk keperluan peningkatan kulitas SDM diri sendiri, dan bukan untuk menjadi dosen, maka tidak masalah bagi anda mau ambil S2 apa saja.
      Kalau ingin menjadi dosen, jelas harus mengambil yang relevan seperti S2 Ilmu Komputer, S2 Sistem Informasi, S2 Teknologi Informasi, atau S2 Informatika

      2. S2 apa saja yang anda minati (saya tidak bisa memutuskan, anda yang lebih tahu minat dan motivasi anda sendiri)

      3. Sebelum kuliah S2 dimulai.

  60. Khatimah Khusnul berkata:

    pak,hal hal apa saja yang perlu diperhatikan ketika akan mengambil jurusan di s2? semisal saya lulusan s1 FKIP matematika,jurusan s2 apa yang sebaiknya saya ambil?

  61. tadityar berkata:

    Malam pak, saya mau tanya dalam post bapak terdapat pilihan S2 “Computer Science”. Apakah Computer Science itu berbeda dengan Informatika? dan kenapa saya lihat di univ. luar negeri Computer Science itu termasuk salah satu major yang bisa diambil pada undergraduate program? terimakasih pak.

  62. Natalia berkata:

    Gini aja, siapa yang mau ambil pengetahuan.. lanjut
    Yang ambil uangnya saja.. bisnis/kerja
    Yang mau uang + pengetahuan = bisnis/kerja sambil kuliah (kalo sanggup)
    Gak nyesel kalo emang suka mah !!

    PRAY FOR HIS GUIDANCE AND REMEMBER EVERY ASPECT GOES ON IN OUR LIVES
    NOT JUST EDUCATION šŸ™‚

  63. Profesor Riset Boby Indrawan berkata:

    Terima kasih, Tuhan memberkati. :).

  64. Edmundus berkata:

    Hallo Pak, saya menyelesaikan S1 di bidang pendidikan…Tetapi S2 dan S3 saya linier pada bidang ilmu sosiologi murni…bagaimanakah ukuran linieritasnya ? jika saya balik lagi ke S1 ilmu Sosiologi agar ketiga level tersebut linier etis bagi pendidikan saya ?? terima kasih

    • rinaldimunir berkata:

      Linieritas itu artinya msih dalam rumpun keilmuan yang sama. Jika institusi anda tidak mempermasalahkannya, maka tidak harus mengambil S2 Ilmu Sosiologi lagi.

  65. Lia berkata:

    Pak saya mau tanya, saya lulusan S1 pendidikan kimia UNY. Saya mau melanjutkan S2 tapi bingung mau pilih kemana. S2 Pendidikan Kimia UM/ S2 Pendidikan Sains UPI dengan konsentrasi pendidikan kimia. Kemudian saya lihat di ITB juga ada jurusan S2 pengajaran kimia. Apakah Pengajaran kimia sama denga pendidikan kimia?

  66. nadya berkata:

    pak saya mau tanya. saat ini saya sedang kuliah jurusan teknologi pangan. saya ingin ambil s2 jurusan bisnis. apakah bisa? terima kasih

  67. mesmosa berkata:

    Selamat sore Pak Rinaldi, maaf saya butuh masukan dari Pak,

    Saya lulusan S1 fisika UGM dan stelah pulkam saya langsung bekerja di INGO selama 3 tahun membantu program pemulihan pasca gempa dan tsunami di Aceh. Tahun 2011, Saya mendapat beasiswa dari bpkln Kemdikbud utk lanjut S2 pd konsentrasi Manajemen Rekayasa Gempa di bawah program Magister Teknik Sipil di salah satu PTS ternama di Jogja juga. Saya sangat tertarik pada bidang ini berdasarkan pengalaman kerja saya sebelumnya. Selama S2 ini saya banyak belajar mengenai disaster management, selain ada matrikulasi ttg prinsip2 struktur bangunan (karena s1 dan s2 tdk linier) yg ternyata sangat berkaitan dengan apa yg saya kerjakan dulu. Singkat kata, akhirnya saya lulus pd 2013 dengan predikat cum laude dan saya telah menuliskan 3 publikasi ilmiah pada seminar nasional berbeda yang berkaitan dengan manajemen bencana dan rekayasa struktur.

    Setelah lulus S2, passion saya justru ingin menjadi Dosen dibidang s2 saya karena saya sangat senang dgn pengajaran dan penelitian. Saya sadar s1 dan s2 saya tidak linier, sehingga saya merasa ini menjadi ganjalan utk menjadi dosen. Saya punya minat utk s3 di luar negri (dgn cari beasiswa lagi) pd konsentrasi disaster management atau mgkn earthquake engineering yang selinier dgn s2 saya ini, akan tetapi saya berpikir sebaiknya saya punya institusi dulu, mentransfer ilmu yang saya dulu mgkn selama 2-3 tahun baru apply utk S3.

    Saya sudah melamar dosen ke bebrapa PTS akan tetapi sampai sekarang blm ada jawaban.

    Pak Rinaldi, apa ada yang salah dengan jalan pikiran saya?Apa ada kemungkinan utk menjadi dosen dgn riwayat pendidikan sy tersebut?

    saya sangat membutuhkan masukan dan pencerahan apa yang sebaiknya saya lakukan? kalo berdoa uda jelas pak šŸ™‚

    Maap kalo isinya kepanjangan, terimakasih banyak.

    • rinaldimunir berkata:

      Menurut saya cara berpikir anda tidak salah, malah mulia karena ingin membagi ilmu (menjadi dosen) dan menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Saya dukung itu.

      Anda S1 Fisika dan S2 Teknik Sipil, sebenarnya masih berkaitan kedua bidang ilmu tersebut. Yang pertama ilmu dasar, yang kedua terapan. Untuk menjadi dosen saat ini syaratnya minimal S2, jadi yang dilihat adalah kualifikasi S2 anda. Jadi, kalau melamar menjadi dosen pilihlah program studi yang mensyaratkan boleh dari S2 Teknik Sipil.

      Mungkin PTS yang anda lamar belum membutuhkan kualifikasi anda, atau belum membutuhkan dosen baru, atau yang lainnya, maka bersabarlah.

      Sembari menunggu jawaban dari PTS, sebaiknya anda tetap melamar S3 ke luar negeri. Kalau diterima dan dapat beasiwa, anda berangkat saja dan kuliah di sana. Jika sudah selesai studi S3 di sana maka nilai tawar anda menjadi lebih tinggi, karena sangat sulit bagi PTS mencari dosen dengan kualifikasi S3. Menjadi dosen kan tidak harus di dalam negeri, bahkan di luar negeri pun banyak tawaran. Jadi, selama semangat belajar masih tinggi, maka teruskan langkah anda ke jenjang S3.

      • mesmosa berkata:

        Terima kasih banyak Pak Rinaldi..smg bapak sehat selalu..

      • yudi sosialisman berkata:

        S1 Fisika dan S2 Sipil jelas tidak linear, tp untuk menjadi dosen perlu yg linear meski sebenarnya tergantung kebutuhan pts/universitas..contoh kasus yg tidak linear adal spt yg saya alami,sy bisa mengajar di teknik industri padahal s1 saya mesin dan s2 industri,hal ini disebabkan sebaran matakuliah di teknik industri terdiri atas bebrapa kelompok, maka saya bisa mengajar di kelompok matakuliah engineering spt material teknik,elemen mesin dasar,proses manufaktur 1 dan 2, elektronika industri,praktikum prosman dan teknik tenaga listrik..

  68. marsada berkata:

    Terimakasih Blog nya sangat bagus pak
    Maaf saya mau nanya pak, saya selama ini bekerja di perusahaan swasta dan sambil kuliah,dan sekarang lagi progres menyelesaikan skripsi,yang mau saya tanyakan apakah nanti setelah saya lulus, perusahaan mengapresiasikan gelar yang saya dapat,mengingat selama ini saya bekerja selama 6 tahun tetapi peningkatan karir di tempat saya ya gitu2 aja, mohon tanggapannya pak hehehe

  69. Enita maharini berkata:

    Terima kasih pak blok nya bagus..

  70. Chyntia Zhu berkata:

    Saya mau bertanya,,,,s2 yg linier dgn ekonomi islam apa ?

    • rinaldimunir berkata:

      S2 Ekonomi, S2 Studi Pembangunan, S2 Akuntasi, S2 Perbankan

      • Nove Hendri berkata:

        Maaf: mau komentar juga pak. Kalau saya justru kebalikan dengan Chyntia Zhu, dimana S1 Akuntansi (Unand Padang th. 2002), S1 Pendidikan Ekonomi (UT th. 2013) dan S2 (Magister Agama konsentrasi Ekonomi Islam di PPs IAIN Imam Bonjol Padang th. 2009). Saya tanya ke pejabat/pegawai Kopertis X (Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri) di Padang, keilmuan saya tidak linear. Jadi DUPAK saya tidak bisa dihitung S2-nya langsung 150. Bagaimana ini, pak? Mohon tanggapannya. Terima kasih (Nove di Padang).

  71. kirimkejp berkata:

    Selamat Siang Pak Renaldi,
    Saya Rizqie, lulusan S1 Teknik Informatika (S.Kom) di PTS di Jakarta. Saat ini saya bekerja di salah satu vendor untuk CoreBanking di divisi Infrastucture nya, Saya punya niat untuk masuk S2 Teknik Elektro dengan Jurusan Keamanan Jaringan Informasi, agar menunjang pengetahuan dan ilmu dengan pekerjaan saya di kantor dan sama seperti minat saya yaitu di Keamanan Sistem & Jaringan , Kriptografi, dsb , apakah ini termasuk linier dengan S1 saya pak?
    jika ditanya Kenapa tidak mengambil S2 Teknologi Informasi/ Sistem Informasi? saya khawatir jika saya mengambil jurusan ini, ilmunya akan sedikit umum (general), tidak dipelajari tidak spesifik pada Keamanan Komputer. Selain itu tujuan saya S2 agar dapat menjadi dosen untuk matakuliah keamanan sistem, kriptografi, dsb. Apakah untuk menjadi dosen, saya harus tetap masuk S2 Teknik Informatika dsb agar linier? Dan sebenernya apa sih perbedaan jiksa saya ambil Teknik Informatika ketimbang dengan Keamanan Jaringan Informasi?

    Saya butuh saran dan pencerahannya jurusan apa yang harus saya pilih? karena pendaftaran gelombang pertama hanya sampai 6 Juni besok dan saya masih ‘ragu’ untuk mengambil keputusan karena ketidaktahuan dan keterbatasan pengetahuan saya :D.

    Terimakasih pak , karena buku dan tulisan bapak menjadi inspirasi bagi saya untuk suka dengan kriptografi šŸ˜€

    • rinaldimunir berkata:

      Apakah ini termasuk linier dengan S1 saya pak?
      Jawab: Linier mas

      Apakah untuk menjadi dosen, saya harus tetap masuk S2 Teknik Informatika dsb agar linier?
      Jawab: boleh saja, nanti pas Tesis mengambil topik keamanan sistem jaringan/kriptografi

      Dan sebenernya apa sih perbedaan jiksa saya ambil Teknik Informatika ketimbang dengan Keamanan Jaringan Informasi?
      Jawab: ya pasti ada perbedaan. Informatika: Ilmu komputer + Software engineering
      Keamanan jaringan informasi: bagian dari Ilmu Komputer + Elektro (telekomunikasi)

  72. kejar paket c berkata:

    inspirasi baru yang menarik, info kejar paket c 2015
    http://www.tandagenap.com|kejar paket c 2015

  73. luvi berkata:

    Pak, saya mahasiswa semester 8 prodi pendidikan ipa unnes. Setelah lulus s1, saya ingin melanjutkan s2 dan berharap setelah lulus menjadi dosen. Mohon sarannya pak, saya harus ambil s2 di unnes, uny atau upi pak dengan prodi yang sama dengan s1 saya?
    Dengan kemampuan saya yg sedang2 saja dibandingkan teman2 saya dalam hal akademik. Mohon jawaban dan saran dari bapak. Trims šŸ™‚

  74. ACP berkata:

    halo pak, saya mau bertanya.

    saya mahasiswa ilmu ekonomi studi pembangunan, salah satu PTN. dan berencana mengambil S2 Stud pembangunan ITB. apakah keduanya bisa dikategorikan linier ?

    karena yang saya lihat, s1 saya jangkauan hanya pada ekonomi saja, sedangakan program studi pembangunan lebih ke multidisiplin ilmu, gelarnya pun M.T

    makasi, mohon pencerahannya pak

  75. andre syahpvra berkata:

    Mantap lah jadi bangga kalau berpendidikan tinggi.

  76. Sumaryanto berkata:

    Pak bila S 1 pendidikan bahasa indonesia dan daerah, dikategorikan linier tidak ya kalau saya S2 nya mengambil Penelitian dan Evaluasi pendidikan. Terimaksih

  77. Sumaryanto berkata:

    Maaf Pak mau tanya, bila S 1 pendidikan bahasa indonesia dan daerah, dikategorikan linier tidak ya kalau saya S2 nya mengambil Penelitian dan Evaluasi pendidikan. Terimaksih

  78. Anak IF berkata:

    Pak Rinaldi, kalau saya S1 informatika seperti Bapak, S2 bidang komputasi sains, lalu S3 bidang medical imaging, linier tidak ya?

  79. Aliv berkata:

    Pak saya dari S1 fisika PTN,untuk kuliah magister fisika medis di ITB semester pertama dan kedua itu masing2 berapa SKS? Benarkah biaya satu sks untuk magister sekarang mencapai
    Rp. 1000.000 ? apakah masih ada program penangguhan biaya seperti dulu?

  80. Setiawan Jati berkata:

    Salam super pak. saya mau bertanya, tahun ini saya naik ke kelas 2 SMA , apakah yang saya harus persiapkan untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan? yang nantinya setelah lulus SMA saya ingin mengambil Teknik Informatika S1, selanjutnya, apakah sertifikat Olimipiade TIK mempengaruhi biaya perkuliahan? . lalu materi dasar apa saja yang saya harus persiapkan dari sekarang pak? mohon infonya pak. maaf OOT

  81. hiasan dindingku berkata:

    Artikel yang sangat informatif pak. Maaf pak saya mau konsultasi saya berencana kuliah S1 arsitektur di salah satu PTS di malang. Jika saya langsung bekerja apa lulusan PTS itu kalah saing dengan lulusan PTN? Atau melanjutkan saja ke S2? Trimakasih

    • rinaldimunir berkata:

      Tidak selalu, bergantung PTS mana. Ada PTS yang lebih bagus kualitasnya dari PTN.
      Melanjuitkan S2 aatau tidak adalah pilihan.

      • hiasan dindingku berkata:

        Berarti Universitas/Institut berpengaruh pada saat melamar kerja ya pak? Soalnya saya mau kuliah ke S1 arsitektur di Unmer Malang yg akreditasinya B tapi sudah kadaluarsa tahun 2014 ini. Itu bagaimana ya pak? Trimakasih

  82. ademila berkata:

    mau nanya pak kan saya s1 teknik industri, tapi pernah jadi assisten lab komputer di kampus, sejak itu selalu tertarik untuk mengambil bidang informatika/komputer, apalgi setelah lulus kuliah pun saya diterima mengajar di sekolah dengan jabatan guru komputer dan mengajar komputer, sekarang saya memutuskan buat ambil S2 Sistem Informasi PTS, tidak linier dengan bidang S1, apakah saya bisa nantinya melamar menjadi dosen, dan nantinya saya juga berencana mengambil S3 sistem informasi di ITB, apakah nanti setelah lulus S2, bisa mengambil S3 yang selinier dengan bidang S2, tapi tidak selinier dengan bidang S1

  83. Nurhadiyanto Damiri Pohan berkata:

    Mohon maaf pak saya ikut nimbrung sedikit.Saya seorang sarjana Teknik Kimia lulus tahun 2004. Saat ini bekerja disebuah perusahaan farmasi PMA (pada posisi quality manajemen sistem). Sebelumnya saya bekerja diperusaan PMA tapi lain bidang industrinya (kebetulan posisi saya waktu itu adalah PPIC yang sebenarnya itu adalah ranahnya Teknik Industri). Saat ini saya berniat melanjutkan S2. Mohon saran bapak apakah kalau saya mengambil S2 Teknik Industri itu masih agak sedikit linear pak.Rencananya saya mau mendaftar S2 itu di awal bulan Agustus 2014 ini sebab kuliah perdananya akan di mulai bulan September 2014. Lalu apakah mungkin saya bisa menjadi dosen tidak tetap utuk mengajar di Jurusan Teknik Industri

  84. agung rosidi berkata:

    Tolabul ilmi faridhatun ala kulli muslimin wa muslimat, mungkin jika seseorang yang mencari ilmu dgn landasan hadits tersebut, saya rasa tdk ada ruginya. Toh, mencari ilmu itu sdh menjadi kewajiban bagi ummat manusia (muslim), terima kasih.

  85. agung rosidi berkata:

    Tolabul ilmi faridhatun ala kulli muslimin wa muslimat, jika menilik dari redaksi hadits tersebut maka seseorang pencari ilmu sejati takan ada ruginya. Salam pendidikan sepanjang hayat.

  86. sky berkata:

    Pak, saya Lulusan S1 Pendidikan Teknik Mesin, ingin melanjutkan S2 Teknik Mesin, apakh masih bisa dikatakan linier pak?

  87. dhani berkata:

    mf pak saya mahasiswa bimbingan konseling yang ingin saya tanya program s2 apa saja yang linier dengan selain s2 bimbingan konseling katanya manajemen pendidikan itu linier terimaksih mahon bantuan nya

  88. desta berkata:

    mau tanya sedikit pak
    apakah S1 seni musik linier dengan S2 pendidikan seni?
    apakah dengan kualifikasi tersebut berpeluang menjadi dosen nantinya?
    terimakasih sebelumnya

  89. john berkata:

    salam kenal Pak,
    sy mohon informasi Bapak, apakah dimungkinkan bila menyelesaikan beban kredit kuliah semisal S2 di Indonesia, tapi beban riset dilanjutkan ke institusi pendidikan di luar negeri.

    terima kasih atas infonya Pak.

    • rinaldimunir berkata:

      Bisa atau tidak tergantung aturan di Perguruan Tinggi di LN yang menerima. Tiap Perguruan Tinggi tentu punya kebijakan masing-masing. Dugaan saya kayaknya tidak bisa (sangat sulit).

  90. Sari berkata:

    Siang Pak , saya mau minta penjelasan sekiranya ada kesalahan mohon maaf . Jadi begini , saya mengambil jurusan ilmu pendidikan sekolah dasar , untuk s1 saya dan ingin mengambil jurusan seni di luar negeri untuk s2 saya . Apakah bisa pengambilan jurusan tersebut ? Mohon penjelasannya , terima kasih ^^

    • rinaldimunir berkata:

      Bergantung universitas yang dituju, mereka biasanya mensyaratkan kualifikasi Bachelor (S1) yang memenuhi. Namun dalam banyak kasus, beberapa lulusan kami di Informatika ITB mengambil S2 di Eropa bidang humaniora, jadi saya kira masih bisa.

  91. Herman berkata:

    Pak, kalau kuliah S2 rata-rata berapa tahun? dan untuk menyelesaikan S3 juga berapa tahun?
    Lalu apa bedanya S3 dengan Profesor?
    Terima kasih pak

    • rinaldimunir berkata:

      S2 itu 4 semester, jadi bisa diselesaikan dalam waktu 2 tahun. Kalau S3 itu 3 tahun, tetapi kebanyakan selesai lebih dari 3 tahun (maksimal 5 tahun kalau di ITB).
      Profesor adalah jabatan akademik, tidak ada program pendidikannya. Kalau S3 jelas sebuah program pendidikan untuk menghasilkan doktor.

  92. david berkata:

    nama saya david pak , pak saya mau bertanya , dosen pembimbing saya sudah profesor tetapi beliau sangat rendah hati , sehingga setiap saya bertemu beliau lebih seneng kalau saya panggil bapak bukanya prof, menurut beliau ilmu tanpa budi pekerti adalah tidak berguna , mohon tanggapan bapak

  93. Asep Prabowo berkata:

    Apakah s1 pendidikan olahraga dan s2 ilmu keolahragaan itu linier….?

  94. maii berkata:

    Assalamualaikum ,Selamat siang Bapak , Saya Maizura mahasiswi S1 jurusan pendidikan akuntansi, dulu saya tdk berminat untuk mengambil jurusan ini, karena orang tua saya, akhirnya saya menjalaninya, namun saya sdh punya planning untuk mengambil S2 fokus pada bidang akuntansi, apakah itu menurut Bapak baik atau tdk ya ? Sedangkan kedua orang tua saya mengatakan bahwa sebaiknya mengambil magister pendidikan saja karena ambil yang sejalan dari S1 , dan katanya biasanya pencarian kerja sekarang dicari yang S1 dan S2 sejalur. Mohon sarannya pak, karena saya belum memiliki minat sama sekali untuk menjadi dosen menuju satu tahun lagi Insyaallah kelulusan S1 saya Bapak,

    • rinaldimunir berkata:

      Saran orangtuamu benar kalau mau jadi dosen, sebab linieritas S1 dan S2 diutamakan dalam penerimaan dosen. Kalau untuk sekedar menambah ilmu tidak harus sejalur. Tidak ada larangan lulusan pendidikan akuntansi mengambil S2 akuntansi, dengan catatan program S2 tersebut menerima lulusan pendidikan.

  95. Erwin berkata:

    Salam sejahtera pak, saya Erwin, s1 informatika.
    kalau mau ngambil s2 Teknik Industri kira2 nyambung gak?
    Terimakasih šŸ™‚

    • yudi berkata:

      Yg saya ketahui S2 Teknik Industri mempunyai 2 macam “kiblat”, yaitu bidang “Manufaktur” [spt ITB,ITS] sedangkan UI lebih terkonsentrasi pd bidang “Services” atau “Sistem Informasi” krn UI secara geografis lbh dekat dg Jakarta sebagai kota bisnis/jasa..Pengalaman sy kuliah S2 di UI ada mahasiswa dg latar belakang S1 Teknik Metalurgi, beliau kerja di Pertamina Divisi Logistik jd nyambung kuliahnya..Kalau pak Erwin kerja di bidang yg bth ilmu teknik industri, sy kira bisa nyambung jg…

  96. Yosvas berkata:

    Jika lulusan pts mau melanjutkan s2 ke ptn apakah konsekuensinya apa saja dan prosedurnya bagaimana?

  97. dyrnt berkata:

    Selamat Pagi,
    Saya lulusan S1 Pendidikan Fisika, Kemudian lanjut S2 Ilmu Komunikasi. Saya Berencana mau mengambil S1 Ilmu Komunikasi. yang mau saya tanyakan :
    1. Apakah dengan proses down grade dari S2 ke S1 Ilmu komunikasi saya masih bisa jadi dosen Swasta/Negeri.
    2. Apabila nanti saya jadi dosen apakah ijazah S1 Ilmu Komunikasi saya dipermasalahkan karena saya sudah ambil S2 terlebih dahulu baru S1 dalam proses pengajuan JAFA dan Serdos.

    Mohon jawabannya sebagai bahan pertimbangan saya untuk menempuh kuliah S1 Ilmu Komunikasi. Terima Kasih.

  98. yudi berkata:

    1.Syarat minimal jadi dosen adalah berpendidikan S2. Bapak belum bisa menjadi dosen Ilmu Komunikasi maupun dosen Fisika,karena S2 dan S1 bpk tidak linear. Jika Keahlian Bapak adalah pendidikan Fisika,Nantinya jika lanjut ke S2 atau S3 sebaiknya ambil Pendidikan Fisika juga. Karena.:Bisa jadi akan jadi masalah jika Bapak mengajukan ke jabatan Guru Besar. Tapi semuanya kembali ke Bapak. Tks.
    2.Saya yakin tidak akan ada masalah

  99. defitoblossom berkata:

    salam pak rinaldi..semoga bapak sehat selalu..
    saya mahasiswa Universitas Al Azhar Cairo, jurusan Ushuluddin Tafsir..Cita-sita saya ingin menjadi Dosen di UIN …saran bapak, lebih baik saya ambil S2 dimana ya pak? saya ingin coba beasiswa S2 di Turki, ambil Ilahiyat Fakultesi..apa itu linier pak? karena kalau s2 di al azhar lagi, waktunya lama..biasanya minimal 4 tahun, sedangkan saya perempuan, ada saatnya menikah dan menjadi ibu…bagaimana ya pak baiknya?
    Terimakasih pak, butuh sekali pencerahan bapak šŸ˜€

  100. rafika adriani berkata:

    salam pak rinaldi ,
    pak saya masih semester 3 jurusan sastra inggris tetapi mulai semester 3 ini saya tiba tiba tertarik dengan jurusan kehutanan. jika saya mengambil s2 jurusan kehutanan. apa tempo belajarnya sama dengan s1 ?
    terimakasih pak .

  101. dwiana arista berkata:

    selamat malam
    saya udah lulus tahun 2013 dari PTS jurusan pendidikan ekonomi. saya berencana ingin melanjutkan kuliah s2 ngambil manejemen di PTN. bagaimana ya pak saya pngen jadi dosen tapi jurusan s1 dan s2 saya begitu.

  102. Ping balik: Perbedaan S1, S2, dan S3 | Catatanku | sainsfilteknologi

  103. abi berkata:

    Asslkm, salam kenal, saya ingin bertanya kenapa politik/Nepotisme itu masih saja di praktek kan di berbagai dunia pendidkan, terutama di universitas yang ada, contohnya melamar menjadi dosen, kalau kita tidak mengenal atau mendapat rekomendasi dari kerabat yang bekerja di universitas maka, kajur atau pihak yang berwenang tidak mau menerima kita menjadi dosen, kira-kira apa penyebabnya, walaupun kita punya kompetensi namun fakta yang menjawab, kualitas itu tidak penting namun yang penting adalah kerabat, nah hal inilah yang membuat saya pribadi bingung mencari kerja, terima kasih.

    • rinaldimunir berkata:

      Menurut saya cara penerimaan seperti itu tidak fair, dan tidak sesuai dengan asa pendidikan yang egaliter.
      Kenapa masih saja dipraktekkan, saya pikir karena pola pikir yang sempit.

  104. Ryan berkata:

    Assalamualaikum Pak. Mohon maaf sebelumnya jika pertanyaan saya terlalu panjang. Program studi S1 saya adalah Pendidikan Ekonomi dengan Konsentrasi Pendidikan Tata Niaga di salah satu Fakultas Ekonomi PTN. Tema penelitian skripsi saya mengenai sumber daya manusia karena di dalam prog. studi saya masih berkaitan erat dengan MSDM. Pertanyaannya:
    1. Saya berniat melanjutkan S2 di Magister Ilmu Administrasi dengan Konsentrasi Administrasi Bisnis dalam FISIP. Apakah itu linier Pak? Saat saya cek dalam rumpun ilmu Dikti dalam UU Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi dan Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_academic_disciplines), ilmu pendidikan dan ilmu administrasi berada dalam satu rumpun yang sama, yaitu Rumpun Ilmu Terapan.

    2. Menurut Bapak, dengan latar belakang S1 dan tema penelitian skripsi saya, apakah saya bisa dikatakan linier jika mengambil program studi S2 yang berkaitan dengan SDM, seperti Magister MSDM? Karena sejujurnya saya ingin sekali bisa menjadi dosen dalam ruang lingkup MSDM.

    3. Apakah Bapak mengetahui info mengenai rumpun ilmu program studi Manajemen sesuai UU Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Pak? Karena saya masih rancu apakah Manajemen masuk ke lingkup Ilmu Ekonomi dalam Rumpun Ilmu Sosial atau ke lingkup Ilmu Bisnis dalam Rumpun Ilmu Terapan. Jika berdasarkan artikel ini http://www.pers-upn.com/mainsite/informasi/berita-utama/435-pertimbangkan-rumpun-ilmu-fakultas-ekonomi-berubah-nama-menjadi-feb.html, Manajemen masuk ke dalam lingkup Ilmu Bisnis di Rumpun Ilmu Terapan.

    Terima kasih sebelumnya Bapak. Semoga Bapak berkenan untuk menjawab pertanyaan saya.

    • rinaldimunir berkata:

      1. Jika anda mengambil s2 tidak untuk menjadi dosen, tetapi untuk menambah wawasan keilmuan, maka masalah linieritas tersebut tidak penting dan tidak relevan ditanyakan. Anda dapat mengambil progarm S2 apa saja yang anda sukai selama persyaratannya memenuihi. Bidan2 ilmu sosial tidak menyaratkan calaon mahasisawa harus dari yang sebidang.

      2. Jika ingin menjadi dosen, maka linieritas itu penting. Dari bidang kependidikan ke bidang lmu tertentu memang tidak segaris, namun anda bisa saja menjadi dosen untuk Jurusan Pendidikan yang berkaitan.

      3. Maaf, saya belum tahu

  105. Akyong berkata:

    Reblogged this on mrkiong and commented:
    perbedaan S1, S2 ,S3

  106. (T.S.S) anak aceh berkata:

    Assalamu a’laikum..bpk/saudara/i.. Sungguh disayangkan.. Pembodohan trjdi dmna-mna.. Yg cerdas berusaha membodohi org2 yg dibawahnya.. Sebagian pemerintah cuma mementingkan keuntungan untuk pemerintah dan pribadi.. Pencemaran dimana-mana.. Orng2 mngejar title dan ijazah, Bkan ilmu.. Mknya indo smkin kacau…. Orng2 bodoh jika punya hati nurani insya ALLAH akan lbih baik dari pada orng2 pintar yg berhati iblis.. Mendirikan tambang/PLTU.. Menggundulkan hutan.. Mencemari sungai/laut…. Pernahkah mrka mmikirkan nsib mnusia ntuk kdpan??? Bumi ini bukan warisan ne2k moyang.. Melainkan bumi ini adalah pinjaman dari anak cu2 kita dmsa mendatang…… Mrka mengghambur2kan duit ntuk mndpatkan jbtan.. Prnahkah mrka menghambur2 kan duit ntuk fakir miskin/anak yatim dan yg lbih brmanfa’at.. Sunguh kejam.. Azab menungu kita dsna…. M’f sudah melenceng dari perbedaan S1,S2,S3.. Salam anak aceh… 082168620978.. Manusia yang serakah cepat atau lambah pasti akan punah….

  107. Fendi Eko S berkata:

    Selamat pagi Bapak Rinaldi Munir, mohon bimbingannya.

    Saya lulusan S1 pendidikan jasmani, kesehatan & rekreasi (PJKR). Saya berencana melanjutkan S2 (Pendidikan Olahraga/Manajemen Pendidikan) untuk melamar dosen. Pertanyaan saya;

    1. Jurusan mana yang lebih linier antara keduanya?

    2. Formasi mana yang biasanya lebih banyak alokasinya saat pembukaan tes lowongan cpns?

    3. Bagaimana perbedaan keleluasaan pilihan kerja yang dituju setelah lulus nanti, antara kedua magister tersebut?

    Terimakasih atas jawaban Bapak.

  108. Fendi Eko S berkata:

    Selamat pagi Bapak Rinaldi Munir, mohon bimbingannya.

    Saya lulusan S1 pendidikan jasmani, kesehatan & rekreasi
    (PJKR). Saya berencana melanjutkan S2 (Pendidikan
    Olahraga/Manajemen Pendidikan) untuk melamar dosen.
    Pertanyaan saya;

    1. Jurusan mana yang lebih linier antara keduanya?

    2. Formasi mana yang biasanya lebih banyak alokasinya
    saat pembukaan tes lowongan cpns?

    3. Bagaimana perbedaan keleluasaan pilihan kerja yang
    dituju setelah lulus nanti, antara kedua magister tersebut?

    Terimakasih atas kesediaan serta jawaban Bapak.

  109. Reny Ayu Pratiwi berkata:

    assalamualaikum.. saya mau tanya..
    saya sudah lulus s1 jurusan administrasi negara sekarang saya ngambil s2 magister manajemen konsentrasi manajemen pemerintah daerah. saya lihat matakuliahnya hampir sama dengan matakuliah waktu s1. apakah jurusan yg saya ambil linear? apakah bisa nantinya kalau ingin menjadi dosen??

    terima kasih..

  110. winda sari berkata:

    Malam bapak.
    Saya mhsiswa jurusn sistem informasi
    Saya mau mnta pndpt bapak tntg jurusan untuk s2, smpai skrg sya bgung.
    Dlm pkiran sya sih mau ambilmjurusn bisnis, apakah kuliah jurusan bisnis mmrlukan bhsa inggrs yg lncr?
    Mohon pencerahan nya.
    Trima kasih

  111. erAwe berkata:

    selamat siang, Pak.
    Saya mahasiswa tahun pertama jurusan ekonomi pembangunan, saya mau tanya pak, apa bisa saya yang sekarang jurusan s1 nya adalah ekonomi bisa mengambil jurusan s2 yang berbeda seperti ilmu komunikasi atau sastra pak? mohon penjelasannya pak. terimakasih

  112. Hendra cipta berkata:

    Selamat malam pak,
    Saya mahasiswa alumni S1 Pendidikan Matematika dan S2 Matematika (Non Pendidikan)
    Pertanyaan saya:
    1) apakah kependidikan saya dikatakan linear, serumpun atau tidak?
    2) apakah bisa jd deson tetap karena perbedaan S1 pendidikan S2 matematika murni (tapi masih sama-sama bidang matematika?
    Mohon arahannya ya pak,, tuk karir saya kedepannya.

    • Nove Hendri berkata:

      Bapak Hendra Cipta Yth., saya coba menjawab/menyela karena itu sudah menjadi masalah saya juga sampai sekarang:
      1) Serumpun hampir linear 2) Kalau sudah jadi dosen mungkin bisa diakui tp sekarang syarat2 jadi dosen sangat ketat termasuk linearitas itu agar NID keluar. Betul2 dengan S2 yang linear. Sy jadi menghela nafas panjang, bapak….

  113. darulmuttaqin berkata:

    Kalo begroun s1 agama bisa masuk itb ga

  114. Ping balik: Perbedaan antara s1 , s2 & s3 | Jasa Pendirian Usaha

  115. Ping balik: 3 Cara Cek Akreditasi Perguruan Tinggi Yang Mudah Anda Lakukan | Answer and Guide

  116. paramitha berkata:

    Salam Pak, selamat sore.
    Pak, mungkin pertanyaan saya agak out of topic dari konten tulisan Bapak tapi saya sangat penasaran dan ingin tahu mengenai hal ini.
    Pertanyaan saya pak,
    Apa bisa kalau sudah lulus S1, mengambil S1 lagi?
    Misalnya pak, saya telah mengambil ilmu untuk mendapat gelar Sarjana kedokteran gigi, namun saya ingin jadi Dokter atau Dokter Hewan.
    Apa bisa pak, saya mengulang S1 lagi untuk mengejar gelar dokter atau dokter hewan?
    Mohon maaf kalau agak nyeleneh Pak šŸ™‚
    Terimakasih banyak,
    Semoga bapak sehat selalu šŸ™‚

  117. Ping balik: Perbedaan antara s1 , s2 & s3 | Jasa Pendirian Usaha | jasa pengurusan perizinan

  118. Ping balik: Pengumuman CPNS: Menambah Jumlah PNS Tidak Bisa Didadak ā€“ CPNS 2014 - Kidz Smile

  119. Ping balik: Review Blog Catatanku Selama Tahun 2014 | Catatanku

  120. sintia berkata:

    Pak saya s1 di jurusan eksak…dijurusan tersebut di ajarkan tntng kwirausahaan dan ekonomi scra umum…hal tersebut menjadikan saya ingin s2 ekonomi krna saya ingin mendalami tentang ilmu itu, apakah hal tersebut di perbolehkan….? slain melihat sisi positifnya,apa saja sisi negatifyg akan diakibatkan dri ketidak linieran jurusan tersebut mengingat semakin majunya negara2…termasuk di indonesia.

    • rinaldimunir berkata:

      Boleh-boleh saja. Kalau kita mengambil S2 tidak harus sama dengan latar belakang S1. Banyak orang eksakta selepas S1 mengambil S2 bidang Manajemen, Hukum, Ekonomi, dll.
      Sisi negatifnya adalah jika anda ingin menjadi dosen, maka linieritas itu sangat diperhatikan.

  121. Ratri berkata:

    Salam, Pak. Selamat malam.
    Dalam waktu dekat ini saya berniat mengajukan beasiswa untuk studi S3 dalam bidang fisika gunungapi. Pertimbangan saya ingin melanjutkan studi sebenarnya hanya karena saya menyukai riset bidang fisika gunungapi, Pak. Harapan saya selepas lulus studi nanti saya bisa menjadi dosen dan terus meneliti. Yang saya tanyakan, apakah untuk melamar sebagai dosen harus bergelar S2 atau mimimal S2? Apa melamar dosen dengan gelar S3 akan menjadi masalah dikemudian hari?

  122. Ping balik: PERBEDAAN SELF-EFFICACY ANTARA GURU SMA ā€œPLUSā€ DAN GURU SMA NON ā€œPLUSā€, 08 | Contoh Skripsi

  123. Ping balik: Contoh Skripsi Teknik Informatika 2015 Multimedia Project | Judul Skripsi

  124. erAwe berkata:

    selamat pagi, Pak.
    Saya mahasiswa tahun pertama jurusan ekonomi pembangunan, saya mau tanya pak, apa bisa saya yang sekarang jurusan s1 nya adalah ekonomi bisa mengambil jurusan s2 yang berbeda seperti ilmu komunikasi atau sastra pak? mohon penjelasannya pak. terimakasih

  125. Jessica berkata:

    Slamat siang pak.. Saya mau tanya.. Saya lulusan s1 kimia,, trus mau lanjut s2 teknik industri,, apakah linier itu pak? Apa bisa nantinya jdi dosen ??

  126. Ardhifsi berkata:

    Pak S1 Jurusan Manajemen Keuangan S2 Administrasi Publik, apakah itu linier pak?

    • Nove Hendri berkata:

      Izinkan saya, Bapak/Ibu Ardhifsi Yth., untuk menjelaskannya. Saya memahami bahwa di Indonesia karena beda fakultas dan gelar walaupun kajian cukup sama sangat dianggap tidak linear. S1 Manajemen ada pada Fakultas Ekonomi dan Administrasi Publik ada pada FISIP atau FIS/FIA (Kalau di PTS umumnya bernama kampus STIA) maka S1 dan S2 yang berbeda ini akan menjadi tidak linear. Sebaiknya setelah S2 AP ambil saja S1 AP dengan mentransfer S1 Manajemen Anda pada kampus yang bisa mengakui mata kuliah terkait menjadi sejumlah SKS yang sudah ok. salah satunya adalah kampus UT bertempat pada UPBJJ UT kota Anda/kota terdekat/ibu kota provinsi tempat Anda berdomisili. Semoga Anda sukses atas hal ini. Terima kasih.

  127. syafar berkata:

    salam pak…
    pak saya mau tanya.,, saya sekarang smtr 6 ekonomi manajemen S1, terus nanti mau ngambil S2 magister manajemen proyek. apakah liner itu pak ?
    trmks…..

  128. marsya berkata:

    salam kenal pak, mw tanya, s1 saya biologi murni, trus lanjut s2 jurusan biomedik fakultas kedokteran…nah sekarang saya bingung mw lanjut s3 d mana, kemarin coba daftar di biologi IPB tapi pihak d sana mengatakan jurusan saya tidak linear, d IPB. klo misalnya saya daftar di UGM tapi di fakultas multidisiplin, apakah masih dikategorikan linear ato tidak??

  129. ditya berkata:

    Assalamu’alaykum wr.wb.
    Mohon maaf Pak mungkin pertanyaannya tidak berbobot.
    Saya mahasiswa s1 teknik industri, In syaa Allah berniat melanjutkan s2.
    Setelah saya browsing, s2 teknik industri ternyata nama-nama mata kuliahnya per semester mayoritas sama dengan nama-nama mata kuliah yang pernah saya jalani di s1.
    pertanyaan saya, apakah isi/pembahasan dari setiap mata kuliah tersebut sama atau bagaimana? karena ada yang mengatakan, jangan mengambil jurusan yang sama s1 dan s2nya, rugi, lebih baik ambil jurusan yang linier dengan jurusan s1 tetapi tingkatannya lebih tinggi.
    Mohon pencerahannya Pak. Terima Kasih. šŸ™‚

    • rinaldimunir berkata:

      Berbobot tuh.
      Tanya: Apakah isi/pembahasan dari setiap mata kuliah tersebut sama atau bagaimana?
      Jawab: untuk menentukan sama atau tidak, lihat silabus rinci mata kuliah tersebut (jika ada). Seharusnya untuk level S2, isi mata kuliahnya adalah advanced, namun tidak tertutup kemungkinan materi di S1 diulang di bagaina wal sebagai review (karena beoum tentu semua peserat kuliah berlatar belakang ilmu yang sama).

  130. melynda berkata:

    selamat sore pak, saya mau tanya, saya S1 di PTN prodi Pendididkan bahasa inggris dan ingin melanjutkan ke S2 di PTS dengan jurusan Manajemen tapi konsentrasinya Pendidikan (manajemen pendidikan) apakah linear pak? terus peluang karir saya setelah saya mendapat gelar MM apa yah menurut bapak? kalau misalnya tidak linear berarti peluang jadi Dosen kecil kan pak kecuali di PTS tapi terhalang nanti untuk tes CPNS dosen. kira2 saya bisa melamar d instasi mana saja dengan gelar saya nanti??

    Terima kasih

    • rinaldimunir berkata:

      Jelas tidak linier, peluang jadi dosen PTN kecil, tetapi di beberapa PTS tidak mempermasalahkan jika yang dilihat hanya pendidikan S2.

      • farizkah berkata:

        salam pak, saya ingin bertanya pak mgkb prtnyaan sy ini prtnyan yg bodoh tp jujur sy bingung. bgni pak sy lulusan s1 pend.bhsa inggris ingn lnjut s2 di UGM dgn bbrp jurusan sprti pengkajian amerika, ilmu linguistik, kajian pariwisata. menurut bpk sy paling cocok djurusan ap? sbg informasi, matakuliah + skripsi sy dominan ttg linguistk sperti fonology, morfology, sosiolinguistik, pragmatic, semantic, sintaksis dan sbagian kecil sastra inggris. jadi pak ap linier bila saya ambil linguistik??
        dan bgmna nasib sy nanti bila sy ambil kajian pariwisata?
        cita2 sy jadi dosen pak
        Trimakasih, salam

    • rinaldimunir berkata:

      S2 Ilmu Linguistik saja.
      Kalau untuk kajian pariwisata saya pikir tidak linier.

  131. geby berkata:

    Pak saya mau bertanya, saya adl lulusan s1 manajemen suatu pts dan saat ini sy sudah bekerja. Pekerjaan sy saat ini berkaitan dg ilmu teknik sipil. Bisakah sy melanjutkan kuliah s2 teknik sipil ya pak? Terimakasih..

    • rinaldimunir berkata:

      Mungkin bisa di beberapa PTN/PTS tertentu, tetapi yang diambil adalah yang berkaitan dengan manajemen sipil. Untuk info lemngkamnya dapat dilihat pada masing2 universitas, jurusan S1 apa saja yang boleh melamar.

  132. mahreni berkata:

    Mau bertanya berkaitan dengan S1, S2 dan S3. Saya ditugaskan untuk membuat proposal pndirian S2 bidang pengelolaan sumber daya energi dan lingkungan yang nantinya direncanakan mahasiswanya dari berbagi disiplin ilmu? sesuai dengan penjelasan bapak yang menyatakan bahwa S2 adalah spesifikasi dari ilmu S1, maka saya mau mengajukan pertanyaan: apakah boleh kalau S2 prodi yang akan kami dirikan ini? prodi ini belum ada di Indonesia akan memadukan bebnerapa ilmu (ekionomi, politik /kebijakan pemerintah/dan teknologi ) untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi di bidang pengelolaan sumber daya energi yang sustainable sejalan dengan kebijakan pemerintah di bidang energi. Mohon pencerahan.

    • rinaldimunir berkata:

      Boleh, tapi tentu harus disetujui oleh Dikti. Di ITB sendiri ada S2 Pengelolaan Sumber Daya Air di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.

    • Nove Hendri berkata:

      Sebenarnya ibu Mahreni, prodi pengelolaan sumber daya energi dan lingkungan tidak aneh/baru di Indonesia. Tempo dulu saja ketika saya akan UMPTN tahun 1995 prodi yang berbasis Manajemen/pengelolaan sumber daya (energi) dan Ilmu Lingkungan itu saja sudah ada di ITB dan kampus lainnya di Indonesia. Justru saat ini saya jadi heran, kenapa prodi Hidrologi (Ilmu Air) dan prodi Komunikasi Pertanian di Fakultas Pertanian/Teknik Pertanian jadi hilang/sirna. Saat itu saja disatupadukan calon mahasiswanya dengan prodi Agrobisnis. Soal nomenklatur prodi itu masing2 petinggi Fakultas di kampus tsb yang tah, bagaimana prosfeksnya ke depan. Tapi menghidupkan kajian itu saat ini juga sangat relevan.
      Sedangkan prodi pengelolaan sumber daya energi dan lingkungan yang akan ibu buka adalah gabungan dari dua/tiga prodi S2 yang ada menjadi satu prodi S2 menurut ibu. Prodi S2 penyatuan (kurikulum gado-gado) ini justru menjadikan alumni S2 ibu serba tanggung kemampuannya kecuali ibu betul-betul memiliki calin mahasiswa yang menguasai salah satu ilmu murni dari dua/tiga prodi S1-nya. Kalau input prodi S2 ibu juga lari dari ilmu murni itu hancurlah kualitas mereka (menurut saya!). Karena ibu mempunyai ide akan memadukan beberapa ilmu (ekonomi, politik /kebijakan pemerintah dan teknologi) atas kajian tersebut. Mudah2an pendapat saya ini salah dan memfatalkan bagi ide ibu. Terima kasih.

  133. fiqih berkata:

    Selamat malam Pak Rinaldi, maaf bolehkah saya minta masukan pak rinaldi?

    Saya lulusan S1 farmasi UNSOED kemudian menlanjutkan dual degree apoteker dan s2 farmasi pada tahun yang bersamaan. Saya s2 mendapatkan Beasiswa Unggulan Calon Dosen yang nantinya harus menyelesaikan pengabdian N+1. 2 tahun 3 bulan saya menyelesaikan s2 karena melakukan penelitian tentang gen yang merupakan penelitian yang jarang dilakukan dan bahkan penelitian saya setara dengan penelitian s3 kedokteran UGM. Penelitian saya menghabiskan dana lebih dari 60juta karena tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi.50 juta sudah saya lunasi dengan menyambi kerja di STIKES dan di Universitas Swasta di sekitar Lab penelitian saya.
    Saya awalnya berharap dari penelitian saya ini bisa mendapatkan rekomendasi untuk bisa homebase di farmasi UNSOED karena saya ingin mengajar disana dan bisa melakukan penelitian gen. Disana juga belum ada penelitian tentang gen, tetapi ternyata pihak farmasi UNSOED menolak saya dengan alasan menerimanya hanya lewat CPNS. Saya mendengar itu sungguh sangat kecewa. Yang saya cari hanya homebase saja. Saya di bayar berapapun juga saya terima asalkan saya bisa disana. karena saya juga bisa mencari sesuap nasi dengan gelar apoteker saya. Alasan saya ingin homebase di sana adalah karena di UNSOED ada alat yang saya butuhkan untuk penelitian saya selanjutnya dan dekat dengan tempat tinggal saya, Karena april 2015 ini saya wisuda dan harus segera lapor diri ke DIKTI untuk penempatan yang pasti di luar jawa jika tidak punya homebase menjadikan saya kalut.
    Saya juga ada tawaran dari STIKES Swasta yang mau mendirikan prodi farmasi. Mereka menawarkan 15jt dengan setengahnya dibayar diawal
    dan setengahnya di bayar di akhir untuk membantu pendirian prodi farmasi tersebut. Tapi disini saya galau pak. apakah saya memilih homebasenya di STIKES dengan mengabdi N+1 atau bekerja di luar jawa sesuai penetapan DIKTI. Saya hanya punya seorang ibu saja yang usianya 65 dan saya merupakan anak tunggal. jadi saya kasihan kalo meninggalkan ibu saya dan saya ga tega kalo mengajak ibu saya.
    Selain itu saya juga punya cita2 ingin melanjutkan s3 pak. Cita2 saya adalah pengen kuliah di jepang. Salah satu tujuan saya adalah todai karena terbaik di jepang. Tapi setelah saya coba cari2 profesor disana saya tertarik dengan salah satu profesor di Karolinska institute di swedia,
    Menurut bapak apakah saya langsung melanjutkan S3 atau di STIKES selama N+1 atau di luar jawa sesuai penempatan DIKTI?
    kalau ibu saya sih berharapnya agar saya jadi PNS.
    Almarhum bapak saya juga bercita2 agar saya jadi dosen di farmasi UNSOED. dan itu permintaan bapak saya sebelum meninggal.

    mohon pencerahannya pak

    terimakasih

    • fiqih berkata:

      saya kecewa dengan kampus s1 saya pak. karena mereka malah menerima lulusan s2 yang penelitiannya kayak anak s1 bahkan mungkin d3.
      sedangkan penelitian yang berbobot malah di tolak.
      Susah pak mengandalkan penelitian berbobot untuk melamar kerja di indonesia,
      Saya suka meneliti. tp kayak ga di hargai di indonesia.

    • rinaldimunir berkata:

      Mas Fiqih
      Hmmm… rumit juga permasalahanmu ya. Saat ini penerimaan dosen memang hanya melalui jalur PNS, meskipun demikian setiap PT memiliki kewenangan mengangkat dosen/asisten dengan status honorer/dosen luar biasa.
      Saya tidak memiliki kewenangan untuk mengomentari kebijakan di UNSOED yang menolak keingananmu untuk membuat homebase di sana. Namun, apakah kamu sudah melakukan pendekatan dengan dosen pembimbing atau Ketua Lab, apakah kamu sudah meyakinkan pihak di sana bahwa risetmu termasuk langka dan mempunyai potensi untuk mengharumkan nama UNSOED? Jika ternyata segala upaya untuk meyakinkan UNSOED tidak berhasil, berarti jalan hidupmu bukan di sana, rezekimu bukan di UNSOED, tetapi di tempat lain.

      Jika kamu mengambil S3, berarti kamu akan meninggalkan ibumu juga bukan? Sama saja dengan kemungkinan kamu akan ditempatkan di luar jawa.
      Kalau ibumu merestuimu pergi S3 ke Swedia atau Tokodai Jepang, maka sebaiknya kamu mengambil S3 saja dulu. Setelah selesai S3, kamu bisa melamar menjadi dosen PNS di banyak perguruan tinggi, termasuk di UNSOED. Peluang menjadi dosen setelah S3 lebih besar dan menjadi nilai tambah. Kamu juga bisa melamar ke Sekolah Farmasi ITB, ada teman saya di sana yang menjadi Dekannya (Prof. Daryono).

  134. Tipliya San berkata:

    maaf pak saya mau tanya,saya ini seorang mahasiswi semester 8 jurusan managemen bisnis di sebuah stie swasta tetapi saya sangat tertarik di dunia pekerjaan yang berbau teknik industri dan untuk mendapatkan kesempatan bergabung di perusahaan tersebut juga harus seorang lulusan teknik mesin sedangkan saya cuma lulusan ekonomi. menurut bapak solusi untuk permasalahan saya ini bagaimana ya? Apa harus lanjut ke s2 teknik? terima kasih sebelumnya.

  135. michael berkata:

    Bedanya S1, S2 dan S3 bagi saya jelas banget.

    S0(kuliah), pakai angkot
    S1, pakai Honda Supra Fit.
    S2, pakai Avanza.
    S3, pakai Pajero Sport.

  136. aji berkata:

    saya ikut bertanya, adakah indonesia memiliki pemetaan pendidikan yang jelas dari pra sekolah, sd, smp, sma, smk, D1 s.d D4, S1 s,d S3, politeknik, akademi, institut, universitas, Sekolah luar biasa, inklusi, akademi komunitas, dan hubungannya dengan umur, keterkaitan satu sama lain, penyetaraan dll.. mohon pencerahannya ya… terima kasih

  137. Meghan berkata:

    Selamat malam pak.. terima kasih atas sharingnya..
    saya sebenarnya hanya anak yang baru saja lulus dari SMA, jadi mungkin pertanyaan saya bahkan mungkin tidak nyambung dan cukup banyak.

    saya hanya bertanya-tanya, saya kurang mengerti dengan pengertian S3. apakah bapak bisa menjelaskan maksudnya menghasilkan metode baru? misalnya seperti apa?
    lalu, seandainya jika yang diambil di S1 jurusan Teknik Kimia, lalu di S2 ambil jurusan Bisnis, biasanya apa yang akan diambil untuk S3 jika alurnya demikian?
    lalu, biasanya jika sudah mengambil S3, rata-rata umurnya berapa ya?

    maafkan pertanyaan bodoh saya, tapi saya akan sangat senang jika bapak berkenan membalas pertanyaan aneh saya..

    salam,
    Meghan

  138. Asih berkata:

    Selamat malam Pak…
    Pembahasan blog Bapak tentang perbedaan S1, S2 dan S3 sangat super sekali. Jika Bapak berkenan boleh saya minta masukan juga untuk saya yang sedang gundah gulana.
    Saya S1 Ekonomi Akuntansi, setelah lulus bekerja sebagai Customer Service di Bank tetapi sudah resign 5 bulan lalu bersamaan dengan kelulusan S2 Pendidikan konsentrasi Paud. Tujuan saya kuliah S2 untuk menjadi dosen di PGPaud di salah satu PTN, tetapi ketika saya mengikuti perkuliahan baru saya tau informasi syarat linier untuk menjadi dosen. Saya kecewa tapi saya komit menyelesaikan S2 saya karena sudah bayar toh. Menurut Bapak apakah saya masih punya kualifikasi untuk jadi dosen pts meski belum ada pengalaman mengajar?Apakah saya bisa melamar jadi dosen ekonomi/akuntansi/perbankan juga?Satu lagi ya Pak, jika saya lanjut ke S3 Manajemen Pendidikan apakah itu bisa menjadikan jurusan saya linier?Terima kasih atas perhatian Bapak.

  139. Imam Ma'ruf berkata:

    Assalamu’alaikum pak.. mau tanya apakah S 1 pendidikan matematika boleh menempuh S2 pendidikan fisika

  140. erk berkata:

    salam pak rinaldi muni yg baik hati sharing.
    sy s-1 teknik informarika, s2 pendidikan teknik elektronika dan informatika.
    sy mau ambil s3 teknik elektro dan informatika itb. apakah itu linier? apakah bisa ngajar informatika di PTN? saya berencana jadi pengajar dan peneliti di PTN? terimakasih sblmx

  141. yanuar R berkata:

    maaf sebelumnya saya mau bertanya apakah lulusan pendidikan akuntansi s1 ke s2 akuntansi murni sama2 negri bisa nggak yaa

  142. amin berkata:

    S1 Tek Fisika kerja 10th bidang IT
    tapi minat saya lebih ke arah robotika
    Kira2 menurut Bapak baiknya ambil S2 TE atau TI?
    Terimakasih

  143. adyapaka apatya berkata:

    Pak, salam kenal, saya Adyapaka. Pak saya berasal dari S1 Teknik Elektro dan berniat melanjutkan ke S2 T Mesin konsentrasi Mekatronika sesuai dengan pekerjaan saat ini. Melihat dari rumpun keilmuan masih sama akan tetapi jika dirunut dalam sub rumpun berbeda, Apakah masih bisa disebut linier pak?Mohon pencerahannya pak. Terimakasih sebelumnya.

  144. petrus widodo berkata:

    Maaf pak, mau tanya.s1 saya pendidikan b.inggris dan s2 manajemen pe didikan. Apakah linier pak?

      • Sthohirin berkata:

        Kalau S.1 PGSD dan S.2 Manajemen Pendidikan, linier atau tidak pak ?

      • Nove Hendri berkata:

        Bapak Petrus Widodo, Tentang Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris dengan S2 Manajemen Pendidikan adalah tidak linear, memang betul. Jangankan itu, S1 Manajemen (umum) saja masih dianggap tidak linear dengan S2 Manajemen Pendidikan sedangkan saat ini ada Program Magister Manajemen konsentrasi Manajemen Pendidikan dengan gelar MM.Pd yang berkembang praktis karena calon mahasiswanya adalah orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan praktis (guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan serta sarjana pendidikan). Berarti prodi S1 Manajemen Pendidikan (pecahan dari prodi S1 Administrasi Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan/FIP di PTN LPTK dulu) memang sangat berbeda kurikulumnya dengan S1 Manajemen (murni) yang berbasis kajian perusahaan/bisnis semata sehingga menyatukan banyak prodi S1 berbasis Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi akan menjadi S1 Pendidikan Ekonomi (konsentrasi Pendidikan Tata Niaga bukan Pendidikan Manajemen) juga terjadi “paradoks” yang besar. Harusnya Manajemen Pendidikan juga ada di Fakultas Ekonomi PTN LPTK yang ada sebagaimana Magister Manajemen yang bergelar MM.Pd. itu. Begitulah lika-liku pengelolaan prodi Manajemen Pendidikan dan Pendidikan Ekonomi di kampus PTN LPTK yang sama. Terima kasih.

  145. aini berkata:

    malam pak maaf saya mau bertanya sedikit, kalau lulusan s1 biologi murni lanjut s2 nya bio manajemen di SITH ITB apakah sejalan? lalu apakah bidang yang relevan untuk bio manajemen ini di dunia kerja? apakah unsur manajemen ips banyak igunakan? terima kasih pak

  146. kusmadi berkata:

    mohon maaf pak saya mau nanya. dari Lulusan S1 Manajemen seandainya ada jodoh ngambil S2 bisakah ambil S2nya jurusan akuntansi. Terimakasih sebelumnya

  147. adi berkata:

    terima kasih pak,, sangat membantu. tugas s1 adalah menyelesaikan masalah yang ada dengan metode yang sudah ada. tugas s2 adalah mengembangkan suatu metode yang sudah ada, tugas s3 adalah melakukan riset dari pengujian hipotesis yang ada untuk menghasilkan suatu metode yang baru.
    bila pemahaman saya masi kurang tepat , tolong komentarnya!

  148. ASNAHWATI berkata:

    Assalamualaikum wr wb. Pak, saya kagum sama Bapak yg telah luas ilmunya. Bagaimana caranya mencari Bea Siswa S3 Manajemen untuk dalam negeri saja atau Malaysia (soalnya kekurangan saya bhs inggris) ? Saya mengharapkan jawaban Bapak. Trm ksh.

  149. Kelipaulina berkata:

    Assalamualaikum wr wb. Pak, saya mau nanya, apakah s2 dapat ditempuh dalam waktu 17 bualn? untuk martikulasi dilaksanakan Mei 2014 dan apakah oktober 2015 sudah dapat diwisuda apabila september sudah dinyatakan lulus Tesis? Mohon petunjuk dan jawabannya. Terimakasih

  150. Maya berkata:

    selamat malam pak, saya baru lulus sma dari program ipa. saya mendaftr kuliah di PTS tpi bingung mau ambil jurusan apa. kalau saya ambil jurusan ilmu pemerintahan. prospek kerjanya gimna ya pak? atau saya ambil jurusan yang lain ?

  151. apina berkata:

    Pak saya mau bertanya, di univ saya sudah ada kebijakan non skrip untuk mahasiswa s1. Saya kebetulan minat pada nonskrip. Setelah bertanya2 tidak ada perbedaan antara non skrip dan skripsi dalam masalah lanjut ke s2. Namun ternyata setelah membaca artikel banyak yg meragukan jalur non skrip. Karena dirasa kurang mampu dalam meneliti. Apakah benar s2 harus skripsi? Kemudian apakah ada pembedaan? Karena jalur non skrip juga ada penelitian dan membuat jurnal yang harus lolos uji publikasi tidak semata2 lulus. Saya takut pak dengan kebijakan ini. Apakah saya bisa lanjut s2 meskipun saya mengambil univ yang grade nya lebih rendah dari tempat s1 dengan non skrip? Mohon pencerahannya pak

  152. yumna berkata:

    Assalamualaikum pak..

    saya kelas 12 (jurusan IPA)yg abis lulus bakal kuliah. dari awal masuk sma sebenarnya saya udah nargetin STEI ITB karena penasaran aja, tapi waktu kelas 11 saya coba mempelajari materi Informatika sampai akhirnya rasa penasaran saya sama program komputer udah terpenuhi (saya cuma penasaran kenapa komputer bisa menjalankan software). selanjutnya, saya jadi ngerasa bosen banget buat belajar tentang informatika lagi.

    Saya jadi kehilangan motivasi dan nilai saya pun jeblok. terus pas libur naik kelas 12, saya ikut pelatihan bisnis (iseng aja) dan saya tertarik banget. Saya pikir, mungkin saya masuk Managemen aja dan nanti bikin bisnis. tapi ayah saya bilang, lebih baik s1 ambil teknik biar punya bekal keahlian untuk menjalankan bisnis.

    Jadi saya putusin ambil teknik di S1 dan Managemen di S2.

    Pertanyaannya, bisa nggak kalo ambil jurusan S2 yg ganyambung sama S1 kayak gitu?

    • rinaldimunir berkata:

      Oh bisa sekali. Banyak alumni teknik yang S2 tidak mengambil teknik lagi, dengan alasan ingin mendalami bidang baru. Banyak yang memilih S2 Manajemen juga. Jadi, anda tidak usah khawatir.

  153. syafiq muhammad aziz berkata:

    Maaf pak mau nanya jika S1 oseanografi trus lanjut S2 teknik sipil apakah bisa disemua perguruan tinggi swasta maupun negeri? Mohon jawabannya pak trimakasih

  154. Reres berkata:

    Maaf pak, saya mahasiswa S1 yang tahun depan insyaallah lulus dari FISIP UT dan ada rencana mau langsung lanjut S2 ke PTN UNPAD FISIP juga.
    apa tidak masalah atau tidak akan bisa karena saya dari UT? mohon dijawab

    • Nove Hendri berkata:

      Bapak/Ibu Reres, saya coba menanggapi Anda karena saya juga salah seorang alumnus UT di Padang. Kalau S2 Fisip Unpad itu, segala prosedurnya dapat Anda lalui terutama sekali nilai IPK Anda sesuai yang diminta Fisip Unpad tsb. dan lulus persyaratan lainnya berarti Anda yang notebenenya Sarjana Fisip UT layak/patut kuliah di kampus tsb. UT adalah PTN, mahasiswanya lulus dengan kerja keras yang berbeda dibandingkan dengan mahasiswa/Sarjana kampus konvensional. Berusahalah Anda untuk lulus pada tes penerimaan prodi S2 Fisip Unpad tsb. Semoga berhasil, Amiiin, YRA.

  155. BEKTI NUR JANAH berkata:

    assalamu’alaikum pak.. maaf pak sebelum nya saya mau bertanya pak.. saya dari s1 teknik sipil.. setelah saya selesai dengan pendidikan s1 saya di teknik sipil saya berkeinginan ingin melanjutkan s2 saya tapi di psikologi bagaimana ya pak sebaik nya?

    • rinaldimunir berkata:

      Kalau untuk jadi dosen kelak jelas tidak linier dan tidak diterima, namun kalau tujuannya untuk berganti bidang peminatan, atau untuk menekuni suatu bidang baru, tidak ada salahnya dicoba. Teman saya S1 S2 Elektro, namun dia mengambil S2 lagi di Jurusan Hukum, karena dia ingin tidak buta hukum.

  156. putu doni berkata:

    Selama pagi pak rinaldi.
    Maaf pak, saya mau bertanya. Tapi sebelumnya terlebih dahulu, saya bercerita latar belakang saya secara singkat.
    Pendidikan S1 dulu saya mengambil prodi teknik informatika (konsentrasi jaringan) di univ. brawijaya.
    Setelah lulus, saya sempat bekerja selama setahun di suatu provider multinasional di Jakarta, pada bagian IT monitoring.
    Setelah itu, saya kembali ke kampus dengan menjadi mahasiswa pascasarjana pada prodi S2 Teknik Elektro UGM dan dasar saya melanjutkan studi saya pada jenjang S2 ini ialah lebih cenderung menggunakan pengalaman kerja saya sebelumnya dan kontribusi bidang ilmu S1 tidak banyak (mungkin “perbandingan kasar”-nya: 70% pengalaman kerja sebelumnya dan 30% kompetensi bidang ilmu S1).
    Pertanyaan saya:
    1. Apakah untuk menjadi seorang dosen dibutuhkan pengalaman kerja yang “jam terbang”-nya panjang (lama) atau cukup dengan kualifikasi pendidikan minimal S2?
    2. Berapakah syarat usia maksimal untuk menjadi dosen pada umumnya dan pada khususnya dosen PNS?

    terimakasih bapak.
    salam.

    • rinaldimunir berkata:

      1. Tidak selalu, bergantung perguruan tinggi yang anda lamar, tetapi di dalam tes wawancara pengalaman kerja tersebut adalah nilai plus. Tteapi kualifikasi S2 adalah keharusan.

      2. Maksimal 35 tahun

  157. Talu berkata:

    Selamat Pagi Pak.. Saya mau bertanya, ketika selesai mengambil S1 saya melanjutkan mengambil pendidikan profesi untuk lebih mendalami jurusan saya yg sebelumnya.. Nah yang mau ingin saya tanyakan adalah, ketika melamar pekerjaan pendidikan terakhir saya itu termasuk dalam kalsifikasi apa? Karena jika dalam segi gaji jika dalam perusahaan/pemerintahan gaji tingkat SMA/SMK, Strata 1, Profesi, Strata 2/ 3 itu berbeda. Jika saya harus mengisi lamaran, Higest Qualification saya apa? Strata 1? Walau saya sudah menempuh Profesi? Dan jika harus mencantumkan IPK, IPK strata 1 atau profesi? Karna jika diminta pendidikan terakhir ya profesi itu. Terima Kasih ya pak.. Maaf sedikit panjang dan mungkin sedikit menjelimet..

    • rinaldimunir berkata:

      Yang dilihat adalah pendidikan formal terakhir. Pendidikan profesi adalah opsional, jadi mungkin tidak terdapat di dalam kualifikasi yang dilamar. Namun jika ada kolom isian yang meminta pendidikan lain yang ditempuh, anda bisa memasukkan pendidikan profesi tersbut.

      • septi berkata:

        salam pak rinaldi, saya ingin bertanya
        pada saat ini saya sedang menempuh pddkn s1 jurusan kehutanan, ttp saya mengambil konsentrasi teknologi hasil hutan yg berhubungan dgn kimia organik, kimia bahan alam, bahkan mengenai pengembangan bioenergi dimana semua itu berbasis pemanfaatan hasil hutan secara biologi dan kimia.
        saya berencana utk mengambil studi s2 dgn jurusan kimia. apakah itu masih linier?

  158. septi berkata:

    salam pak rinaldi, saya ingin
    bertanya
    pada saat ini saya sedang
    menempuh pddkn s1 jurusan
    kehutanan, ttp saya
    mengambil konsentrasi
    teknologi hasil hutan yg
    berhubungan dgn kimia
    organik, kimia bahan alam,
    bahkan mengenai
    pengembangan bioenergi
    dimana semua itu berbasis
    pemanfaatan hasil hutan
    secara biologi dan kimia.
    saya berencana utk
    mengambil studi s2 dgn
    jurusan kimia. apakah itu
    masih linier?
    *
    *

    • Andi Andre Pratama Putra berkata:

      Assalamualaikum pak Rinaldi

      saat ini saya sedang galau, bahkan jika bapak memperhatikan wktu saya post ini jam 5 am, di karenakan saya tak bisa tidur.

      Latar belakang pendidikan S1 saya adalah S1 Pendidikan Teknik Bangunan dengan konsentrasi arsitektur (S.Pd). saat ini saya telah di terima di program Magister Teknik Arsitektur dengan melalui jalur beasiswa dengan harapan kelak menjadi Dosen. awalnya saya berfikir klw S2 saya ini akan bergelar M.T tetapi ternyata bergelar M.Si karena dibidang riset.

      pertanyaan saya :
      1. apakah S1 saya termasuk linear atau tidak??
      2. Jika tidak linear, apakah saya tetap bisa menjadi dosen??
      3. Agar linear, saya berencana mengambil program ekstensi agar meraih gelar ST. langkah apa yang harus saya ambil??

      • rinaldimunir berkata:

        1. Linier kalau melamar dosen bidang pendidikan arsitektur/teknik bangunan, tapi tidak linier jika melamar dosen arsitektur (bukan pendidikan).
        2. Bisa
        3. Ambil ekstensi Teknik Arsitektur juga

  159. rinaldimunir berkata:

    @Septi: Tidak linier kalau mau jadi dosen, tapi kalau ingin mempelajari bidang baru dan bukan jadi dosen silakan saja

  160. Cha berkata:

    Pak, sy mau tanya. Sy mempunyai background S1 Kimia dan ingin mempelajari tentang :
    (1) bagaimana seluk beluk tentan pendidikan dan mempelajari bagaimana mengajar yang baik. Oleh karena itu, sy ingin melanjutkan S2 PENDIDIKAN KIMIA. Saat ini, sy bekerja di suatu akademi yang berhubungan dengan farmasi. Appakah pendidikan sy masih linier?

    (2) Tetapi di lain pihak, sy juga ingin memperluas pengetahuan Kimia sy dan mendalami penelitian / riset ilmiah, sehingga sy juga ingin S2 Kimia.

    Kalau menurut anda, sebaiknya bagaimana? apakah seorang dosen perlu mempelajari bagaimana teknik mengajar yang baik sehingga harus kuliah di pendidikan?

    terima kasih

    • Nove Hendri berkata:

      Bpk/Ibu Cha, maaf saya coba menjelaskannya: Sebaiknya kalau bapak/Ibu ada waktu dan kesempatan hingga biaya yang cukup memadai maka ambil sajalah S2 Pendidikan Kimia dan juga S2 Kimia (murni) sehingga daya serap pemahaman Anda akan maksimal akan kedua hal tersebut. Saya rasa kalau untuk pendidikan, Anda juga dapat mengambil S1 Pendidikan Kimia dengan cara mentransfer S1 Kimia Anda pada UT yang hanya menempuh +/- 60 SKS saja untuk mencapai gelar S.Pd.Kim itu. Soalnya: saya mengalami itu dan saya sudah menamatkan S.Pd.Ek saya sejak tahun 2013 yang lalu pada UPBJJ UT Padang dan sebelumnya saya juga berbekal S1 Akuntansi melanjutkan studi pada S2 Pendidikan Ekonomi PTN di kota saya. Carilah informasi UPBJJ UT itu pada kota domisili Anda/kota terdekat/ibukota provinsi Anda bermukim dan/atau webset UT ini. Semoga sukses misi Anda. Amiiin, YRA.

  161. heri p berkata:

    Siang Pak, saya heri… saya lulusan s1 pendidikan matematika dg gelar akademik “S.Pd.Si” krn dibawah naungan fakultas sains dan teknologi bukan fakultas pendidikan. Jika saya ambil s2 matematika dg gelar akdmk “M.Si/ M.Sc” apakah linear jika ingin jadi dosen? Terima kasih.

  162. mikhael berkata:

    Slamat sore pak rinaldi, mohon pencerahannya pak, saya mikhael lulusan salah satu pts di jogja, sya lulusan S1 informatika, jurusan konsentrasinya ke jaringan komputer, skarang sya pengen melnjutan study S2 di ITB, yg mau sya tanyakan, kalau konstentrasi ke jaringan komputer di S2 ITB adanya di program study mana ya pak?
    Saya bingung antara magister informatika atau elektro, yang ada konsentrasi mengenai jaringan komputer.
    Terimah kasih.

  163. Sabrina berkata:

    Assalamualaikum pak, saya ingin bertanya, sekarang saya masih kuliah S-1 jurusan teknik Pak, tetapi saya ingin melanjutkan kuliah S-2 dengan jurusan yang bisa dibilang 360 derajat melenceng dari jurusan saya di S-1, apakah bisa Pak ya? Karena saya pernah bertanya pada bagian akademik di kampus, dan beliau mengatakan bahwa skrg sudah tidak begitu diakui kalau S-1 dan S-2 nya itu tidak ada keterkaitan, begitu Pak. Terima kasih.

    • rinaldimunir berkata:

      Mengambil S2 meskipun sangat berbeda dengan S1 itu adalah bagian dari hak asasi. Minat setiap orang tidak selalu sama. Tidak ada larangan soal ikni. Namun, jika nanti anda hendak menjadi dosen, tentu jadi masalah: ditolak karena tidak linier. Jadi, masing-masing ada konsekuensinya.

  164. wini berkata:

    Selamat pagi Pak, saya ingin bertanya. Kalau kita ingin melanjutkan s2 dengan/tidak dengan beasiswa, apakah bisa kalau hasil tugas akhir s1 dalam bentuk laporan magang? atau lebih berpeluang kalau hasil tugas akhir s1 -nya berbentuk skripsi? Kebetulan di kampus saya diperbolehkan memilih 2 bentuk karya akhir tsb. Mhn pencerahannya Pak. Terima kasih.

    • rinaldimunir berkata:

      Kalau akan melanjutkan S2 tidak ditanya lagi apakah kamu mengerjakan skripsi atau magang. Yang dilihat adalah kamu punya ijazah S1 atau bukan. Kalau iya, maka akan dilakukan seleksi administrasi, lalu selanjutnya seleksi tertulis plus wwancara (opsional).

  165. Aditya berkata:

    Ass pak rinaldi, slmat malam,..
    Saya lulusan S1 FKIP Olahrga tapi sekarang saya kerja di kementrian PU. yg saya mau tanya pak, kalau saya mau lanjut S2 nya bagusnya saya ambil jursan kemna?? Ap saya harus ambil S2 nya sama dgn S1 saya tpi tidak sesuai dengan pekerjaan saya atau saya ambil S2 nya sesuai pekerjaannya saya?? Mohon saranya Pak, terima kasih

  166. Misi pak, mau bertanya. saya mahasiswa T. listrik
    Menurut pandangan bapak, seorang pekerja lulusan S1 lebih baik belajar otodidak atau mengambil S2 untuk memperdalam ilmunya untuk diterapkan pada pekerjaanya?

    terima kasih

  167. M Ghofar Ismail berkata:

    Sebenarnya Seberapa penting PPG ,, apakah melanjutkan s2 ,Yang mana sekarang lulusan s1 seumpama saya yang ambil Pendidikan Agama Islam ini mau jadi guru diwajibkan mengikuti PPG , dan untuk lanjut S2 ,, benarkah menjadi minimal 4 tahun dan bukan 2 tahun lagi ? , dan itu berlaku sejak kapan , terimakasih ,, @mahasiswa IAIN Surakarta Pendidikan Agama ISlam

    • rinaldimunir berkata:

      Maaf, PPG itu apa?
      S2 masih tetap 2 tahun, bukan 4 tahun.

      • Nove Hendri berkata:

        Bapak, PPG itu Program Profesi Guru, pengganti Akta Mengajar IV untuk S1 Prodi Pendidikan Tertentu misalnya S1 PAI (Pendidikan Agama Islam). Ada sekitar 70 sks pula menyelesaikannya (minimal 1 tahun). Masukan PPG boleh S1-Sarjana Non Pendidikan sehingga nantinya mereka bisa sama-sama berkarir pada bidang Pendidikan khususnya menjadi Guru PNS. PPG ini sangat digadang-gadangkan oleh PTN berbasis Ilmu Pendidikan (LPTK-Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) itu saat ini, sedangkan S1 PAI berada di bawah PTAIN/S Kementerian Agama RI yang juga menyesuakan dengan PPG tersebut pada Lembaga Ketarbiyahan yang mereka rintis. Seberapa penting itu memang menjadi pertanyaan mendasar bagi Sarjana PAI tsb karena Akta Mengajar IV juga sudah dilucuti di PTAIN/S tsb karena ikut2an PTN LPTK tsb.
        Isue bahwa S2 sekarang berkembang 4 tahun karena SKS program Magister di dalam negeri sekarang konon mau ditambah menjadi minimal 72 SKS (hampir 2x lipat dari lulusan Magister terdahulu). Isue ini sangat santer beredar bagi calon Sarjana, karena itulah mereka bertanya kian kemari saat ini atas isue “brengsek” tersebut.
        Hal itu juga didukung oleh pemahaman tentang KKNI bahwa S2/Spesialis2 memiliki level pada KKNI 8 dimana dipaksakan prodi yang S2 akademik juga memiliki S2 profesinya (yang praktis!). Contoh: S2 MKN (Magister Kenotarisan), Spesialisnya Notaris. Prodi S2 Ilmu Hukum juga beredar dengan gelar MH (dulu M.Hum) tapi buka Ilmu Kenotarisan dan tidak bisa menjadi Notaris karena bukan S2 MKN. Kalau begitu S2 MH, spesialisnya apa? Haruskah untuk menjadi Pengacara/Advokat itu ikut Magister Hukum juga? Baru aktif di Program Profesi Pengacara (PPP) atau PPP di Magister Ilmu Pengacara saja?
        Itu contoh akal-akal Pendidikan Profesi Tertentu (PPT) yang dipaksakan menjadi program Magister! Bagaimana kalau Ilmu tertentu yang menciptakan Prodi S2 Akademik dan Linear-nya saja susah “dipaksakan” pula Magister Keperofesiannya jadi S2 pula. Untunglah varian S2 (Akademik dan Profesi) Ilmu Akuntansi sudah ada dan mereka TIDAK MAU MENJADI S2 AKADEMIK JUGA MENJADI 72 SKS! Ke depan kalau Dirjen DIKTI memaksakan sangat sulit bagi prodi S1 yang baru berkembang S2 untuk mencapai prodi S2 (gabungan mata kuliah Akademik dan Profesi) menjadi 72 SKS itu kecuali mengulang2 dengan identik matakuliah pokok/utama/penting S1 menjadi 72 SKS lagi! Sekian, terima kasih…

  168. Tina siswoyo berkata:

    Mau tannya bapak,1.saya sebagai ibuk sangatlah sedih,karena dengan sangat susah payah saya membiayai anak untuk bisa kuliah,,namun setelah lulus dari S1 nyari pekerjaan sangatlah sulit….setelah dapat…gajinya setara dengan SMA”UMR”….llha kalau s1 akuntansi s2 management…sekarang jadi dosen di pts….mohon saran…sebaiknya mau kuliah lagi ambil s2 akuntansi atau s3 apa ya…trm ksh atas sarannya ….mohon di balas.

    • Najib berkata:

      mohon ijin untuk berpendapat, tentang pertanyaan yang ibu ajukan.
      menurut saya kuliah itu bukan cuma megang gelar untuk mencari pekerjaan dengan gaji yang setinggi-tingginya, tapi ilmu yang kita dapatkan yang menjadi esensinya. percuma kita kerja tapi ilmu kita tidak terpakai, mending kita tidak usah kuliah kalo pekerjaan yang kita kerjakan seperti itu. dan saya pernah dapat kuliah umum dari seorang GM lulusan itb, yang kemudian mengambil s2 manajemen, kalo seorang karyawan itu harus memiliki jiwa kepemimpinan jika ingin maju, itu merupakan jawaban kenapa orang teknik selalu dipimpin oleh lulusan manajemen di suatu perusahaan.
      thx

      • Bedok berkata:

        Pak bagaimna cara nya agar bisa mempublikasikan hasil penelitian disebuah jurnal internasional yang kredibel semisal Jurnal Internasional Tier 1?Seandainya sang penulis adalah seorang autodidak / self taught dan tanpa pendidikan formal. Wassalam. Bedok

      • rinaldimunir berkata:

        @Bedok: Dikirim saja mas, biasanya via website (online). Setiap jurnal punya format makalah, nah mas bedok tinggal menyesuaikan saja. Setelah dikirim, tunggu hasil reviewnya. Biasanya hasil review diperoleh cukup lama.

  169. dudihgustianudih berkata:

    saya seorang dosen PTS di sukabumi, S1 saya teknik informatika, S2 ilmu komputer dengan konsentrasi SIM tetapi tesis saya bidang softcomputing. apakah di ITB ada prodi S3 yang nantinya linier untuk kajian ilmu saya, dengan kajian ilmu yang saya sukai ialah softcomputing/data mining … jika ada kira2 siapa pembimbing yang relevan untuk bidang saya itu ….terima kasih

  170. Gilang Bintang berkata:

    Assalamualaikum. Langsung saja Pak
    1. S1 saya pendidikan matematika (S.Pd.), apa kah memenuhi prasyarat jurusan, semisal melanjutkan di S2 TI ITB?
    2. Saya tertarik utk mendalami media pembelajaran pendidikan, apakah menurut Pak Rinaldi, semisal saya mengambil kuliah S2 TI ITB konsentrasi Teknologi Media dan Piranti Bergerak, produk kuliahnya relevan jika diterapkan di kelas (sekolah) sebagai media pembelajaran, Pak?
    3. Maaf pak, mgkn pertanyaan yg membosankan. Apakah masih linier dan berpeluang jadi dosen misal S1 saya S.Pd. matematika dan S2 Teknik Informatika M.T. Sebagai catatan Skripsi S1 saya juga menerapkan multimedia dalam pembelajaran.
    Terima kasih Pak Rinaldi šŸ™‚

  171. soepra neldi berkata:

    salam pendidikan.
    yang ingin saya tanyakan, saya s1 ekonomi trus mau lanjut ke s2 peternakan apa bisa dan apa myambung ekonomi ke peternakan?
    dan saya mohon saran nya sebaiknya kemana atau pilih yang mana?

  172. pioncat berkata:

    Assalamualaikum.. Sy fifi, dari depok… Bapak, berarti s2 di ITB bisa tidak linear dengan s1 ya pak? Saya sedang mencari informasi s2 di ITB, pak, tapi belum tahu apakah s2 di ITB jurusannya harus linear dengan s1

    • rinaldimunir berkata:

      Biasanya ada persyaratan lulusan program studi apa saja yang dapat mendaftar S2. Tidak semuanya harus linier. Contoh, mau mengambil S2 Matematika, bisa dari lulusan Informatika, Fisika, dll.

  173. adnan berkata:

    pak saya mau bertanya

    jika saya lulusan S1 Teknik Kimia, lalu berniat melanjutkan S2 Kimia MIPA/Murni, apakah msh termasuk linier dan bisa utk mendaftar jd dosen?

  174. vered solomon berkata:

    Assalamuallaikum wr wb.

    Saya ingin bertanya pak,

    1. kalau untuk sidang s3 apa selalu harus sidang terbuka ya?.

    2. yang saya ingin tanyakan juga, apa perbedaan yang paling signifikan dari skripsi dan tesis?.

    3. kira2 bagaimana caranya kita bisa memastikan bahwa seorang doktor itu memang benar2 menghasilkan metode yang baru?.

    Trims pak,

  175. lendistanu berkata:

    Aslm. Pak saya S1 Teknik Kelautan, lalu karena wawasan dan pengalaman saat berkarir sekarang melanjutkan S2 di Teknik Material dengan rencana konsentrasi antara pengelasan atau korosi. Apakah masih linear jika ingin menjadi dosen di Teknik Material? Tks

    • rinaldimunir berkata:

      Susah juga saya menjawabnya. Di ITB misalnya, ada dosen yang S1-nya Prodi A, S2-nya Prodi B, tapi bisa jadi dosen di Prodi B. Linier apa tidak sifatnya bergantung kebutuhan.

      • Nove Hendri berkata:

        Bapak, kata kunci “bergantung kebutuhan” itu tidak ampuh digunakan bila kita berhadapan dengan orang2 yang bekerja di Kopertis! Mereka tidak tahu kebutuhan PTS karena tolok ukur perbandingan mereka adalah dosen-dosen prodi PTN. katanya, di PTN saja dosen-dosennya betul-betul memiliki prodi yang linear pada S1-S2 nya, apalagi di PTS yang harus bekerja secara profesional juga (supaya dosen PTN tak dipandang enteng/sebelah mata dibanding dosen yang mengajar di PTN, kira2 begitu keinginan mereka yang “dipaksakan” itu pak. Terima kasih.

  176. NURUL berkata:

    Salam pak Rinaldi yang bijak, saya mau bertanya saya lulusan sastra inggris, kalau ambil s2 pendidikan bahasa inggris masih linier tidak ya?
    terima kasih pak…

      • Nove Hendri berkata:

        Tapi Bapak Rinaldi Munir Yth., saya yang dulu S1-Akuntansi mengambil S2 Ekonomi Islam kajian Akuntansi Islam tidak dianggap linear oleh Kopertis Wilayah X di Padang. Saya sangat kecewa untuk itu, bahkan saya juga memiliki S2 Pendidikan Ekonomi konsentrasi Pendidikan Akuntansi juga dianggap tidak linear! Parah sekarang pemahaman mereka atas setiap prodi yang berkembang di PTU/PTAI di Indonesia ini. Padahal semua prodi S1 dan S2 saya itu, saya dapatkan pada PTN di Kota Padang.

  177. Afiati Rofi'ah berkata:

    malam pak , saya ingin bertanya hal yang menjadi keresahan sya ,
    saat ini saya adalah mahasiswa semester 7 Teknik informatika, sebuah PTS. sya ingin melanjutkan S2 tapi saya tertarik kebisnis , karena pingin berwira usaha , menurut bpk prodi apa yang cocok , lalu kampus mana yang harus saya tuju untuk daerah jawa tengah .
    terimaksih

  178. abd. kadir berkata:

    Salam pak, saya lulusan S1 PGSD dari sebuah pts di sul-sel. Rencana saya ingin kembali melanjutkan studi saya ke jenjang S2, namun saya bingung mau ambil konsentrasi apa, namun saya melihat senior saya rata-rata mengambil konsentrasi pendidikan dasar. Apakah bidang tersebut linier dengan jurusan S1 saya pak.? Dan bisa saya gunakn intuk mendaftar jadi dosen/pengajar.? Barangkali bapak bisa memberikan masukan kepada saya. Terima kasih.

    • Nove Hendri berkata:

      Ibu Abd. Kadir, maaf saya juga menyela/memberikan masukan. S1 PGSD&PGPAUD/PGTK juga bisa mengambil S2 Pendidikan Dasar (Pendas) yang ada di UT (setahu saya S2 Pendidikan Dasar/Pendas itu prodi yang ada di UT). Kurikulumnya memang sangat prinsipil ada utk Pendas tsb. Untuk info lebih hubungi/kunjungi UPBJJ UT di Kota Makasar itu atau akses saja UT di webset ini. Terima kasih.

      • Nove Hendri berkata:

        Maaf, Bapak Abd. Kadir, tertulis ibu. Dengan ini, kesalahan itu sudah diralat/diperbaiki.

  179. Pak, maaf saya numpang sharing.dengan segala kekurangan saya.saya menyimak dari penjelasn bapa jelas, Bahwa S1, S2 , dan S3..(Mempelajari, Mengembangkan, Menghasilkan).

    Realitasnya, banyak kok hasil dan pengembangan itu kopi paste atas perubahan Kalimat aja,
    GElar Sepertinya Hanya tuntutan pekerjaan dan Pengembangan Karir.

    Pertanyaannya, Bagaimana Agar Mewujudkan Niat dan Tekad agar bisa mencapai S2 dan S3 yg berkualitas.

    • rinaldimunir berkata:

      Harus punya niat dan motivasi mengambil S2 atau S3 bukan sekedar jenjang karir, tetapi untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Selanjutnya, banyak membaca paper di jurnal dan prosiding, menulis makalah ilmiah hasil penelitian dan dikirim ke berbagai konferensi/jurnal

  180. Akhy Ginanjar berkata:

    Salam Pak, saya mahasiswa akhir Teknologi Pendidikan UPI Bandung, saya berencana melanjutkan studi saya di ITB dengan pilihan prodi Teknologi Media & Piranti Bergerak. Soalnya skripsi saya tentang Media Pembelajaran, mungkin ada saran yang prodi apa yang cocok atau masih satu rumpun di ITB.

    Terima Kasih Pak.

  181. Zfh berkata:

    Salam Pak.
    Saya salah satu mahasiswa tingkat akhir S1 program studi pendidikan matematika. Saya ingin bertanya, untuk melanjutkan program magister yg sesuai dgn prodi S1 saya apa ya Pak? Apakah ada bidang khusus matematika? Contohnya seperti kimia yg bisa mengambil biokimia. Atau saya hanya bisa mengambil prodi pendidikan / matematika murni saja? Apakah saya bisa mengambil prodi yg nonlinear? Jika bisa, kira-kira apa ya Pak?
    Terimakasih Pak

    • rinaldimunir berkata:

      Banyak pilihannya. Kalau di ITB bisa mengambil S2:
      – Matematika
      – Aktuaria
      – Sains Komputasi

      Kalau di UPI tentu S2 Pendidikan Matematika, S2 Ilmu Komputer (sudah ada?)

      Kalau S2 boleh mengambil program sudi yang non linear, bebas-bebas saja. Hanya kalau mau jadi dosen tentu ada pertimbangan linieritas

  182. erwin susanto berkata:

    sebenarnya saya berminat sekali mengambil s2,,tapi karna saya mendengar cerita dari dosen saya katanya ngambil s2 itu ujiannya di bentak2 jadinya saya ngag bersemangat melanjutkan s2,#traumah di pendidikan s1

  183. kevin berkata:

    saya kevin baru lulus s1 jurusan q komunikas rencananya aku mau lanjutin s2 sesuai dengan jurusan ku ini, yg q mau tanya kira2 peluang kerja buat q kedepannya gmn..?

    • rinaldimunir berkata:

      Wah, saya nggak bisa memprediksi peluang kerja seseorang. Peluang kerja bergantung kesempatan, minat, ketersediaan, motivasi, dll. Untuk bidang komunikasi lapangan pekerjaannya cukup banyak, misalnya Humas, media massa, dll

  184. Lisa Sudarsono berkata:

    Saya lisa, saya mau bertanya pak. Saya s1 pendidikan bahasa inggris, kalau untuk s2 bisa tidak masuk ke jurusan yang bukan linearnya?
    tapi saya ingin kuliah di daerah jakarta.
    terima kasih

    • rinaldimunir berkata:

      Bebas2 saja mengambil S2 yang tidak linier sekalipun, tidak ada larangan dll, bergantung minat, kesukaan, tujuan mengambil S2, dll. Mau di Jakarta atau di tempat lain juga tergantung pilihan hidup.

  185. Leny berkata:

    Siang Pak, saya Leny. Saya S1 Pendidikan Bahasa Jerman, kalau S2 saya mengambil Linguistik Bahasa Inggris, apakah masih linear?

    Terima kasih

  186. Rianti berkata:

    penjelasannya mudah dimengerti pak

    saya masih rancu antara istilah “mengembangkan” di S2 dan “menemukan” di S3

    sejauh apa sesuatu yg dikerjakan di S2 itu disebut “mengembangkan”

  187. Indry berkata:

    Ass…
    Met pagi …
    Saya indry dr NTB..mw mintak solusi na pak…
    Sya lukusan S1 PPB/BK ..sya diwisuda sejak thn 2014 …ya udh bekerja disebuah yayasan … saya merasa S1 tdk ada apa2 na …ilmu na sngat kurang krna mmng sya blm merasa puas…sya mau lanjut S2..tp sy gk tw hrus ambil jurusn ap di S2 na yg sesuai dg jurusn sya di S1..
    Kl misalkan sy mw ambil jurusn non PPB/BK apakh bisa pak ?.

  188. wulan triana berkata:

    mba mu nanya klo misalnya dari D3 mu lanjut ke s1 itu berapa lama yg harus di tempuh

  189. Dangote Company berkata:

    Tuan Nyonya
    Terutama di seluruh dunia, Anda perlu pinjaman uang antar individu untuk mengatasi kesulitan keuangan akhirnya memecahkan kebuntuan diprovokasi oleh bank, oleh penolakan file aplikasi pinjaman Anda. Kami adalah jaringan ahli keuangan swasta mampu membuat pinjaman untuk jumlah yang Anda butuhkan dan dengan kondisi yang membuat hidup Anda lebih mudah. Kami dapat membantu Anda dalam bidang berikut:
    Keuangan *
    * Home Loan
    * Investasi Pinjaman
    * Auto Pinjaman
    * Konsolidasi hutang
    * Line of Credit
    * Kedua Mortgage
    * Akuisisi kredit
    * Personal Loan
    Anda terjebak, Bank dilarang dan Anda tidak mendapatkan manfaat dari bank atau Anda lebih baik memiliki sebuah proyek dan membutuhkan pembiayaan, kredit buruk atau membutuhkan uang untuk membayar tagihan, uang untuk berinvestasi pada bisnis. Sementara kami siap melayani anda untuk aplikasi pinjaman pribadi Anda dari ā‚¬ 500 sampai ā‚¬ 10 juta untuk masing-masing tertentu dapat membayar tingkat bunga 1,5%. Kami berada dalam posisi untuk memenuhi peminjam kami dalam waktu 12 jam sejak diterimanya permohonan mereka.
    Silahkan hubungi kami untuk lebih jelasnya;
    dangotegrouploandepartment@gmail.com

  190. Anto berkata:

    Perkenalkan saya Anto.
    Saya sangat senang membaca tulisan bapak. Saya seorang dosen vokasi yang tahun kemarin telah menyelesaikan jenjang pendidikan S2 di salah satu PTN . Sebenarnya selama saya menempuh dan selesai pendidikan S2, saya merasa gelar ini tidak menambah kompetensi saya sebagai pengajar d sekolah vokasi malah menjauhkan saya dari roh pendidikan vokasi itu sendiri, karena dunia akademik dan vokasi sangat berbeda nuansanya.
    Menurut bapak, apakah salah jika seorang dosen vokasi melanjutkan S2 ato S3 di universitas yang lebih bersifat akademik? Karena S2 dan S3 terapan masih sangat jarang di Indonesia, padahal aturan pemerintah menyamakan syarat kenaikan pangkat seluruh dosen tanpa melihat latar belakang tempatnya mengabdi. Terimakasih sebelumnya atas tanggapan bapak.

  191. Assalamu alaikum pak, perkenalkan saya fira. sekarang sy masih menempuh pendidikan S1 sebagai mahasiswi pendidikan bahasa inggris di salah satu PTN di Makassar, klu sy ambil S2 jurusan ekonomi, apakah lapangan kerja kedepannya memadai?atau bisa jadi dosen? mohon di jawab yah pak , trima kasih šŸ™‚

    • rinaldimunir berkata:

      Tidak linier untuk jadi dosen, karena berbeda bidangnya. Jika untuk lapangan kerja saya pikir tidak bisa diprediksi, karena banyak orang yang tidak berkerja sesuai bidangnya. Wirausaha adalah alternatif lain jika tidak dapat masuk ke sektor pekerjaan formal.

  192. Pendra berkata:

    Assalamualakum, pak… saya mau bertanya.. saya lulusan S1 pend.kimia tetapi saya berencana untuk melanjutkan S2 matematka murni… apakah itu masih bisa dikatakan linier? Terimakasih sebelumnya..

  193. Odi berkata:

    Assalamualakum Pak,
    terima kasih atas tulisannya, saya belum sampai setengah membaca komentar2 diatas karena ingin langsung bertanya kpd bapak.
    berharap mendapatkan pencerahan dari bapak. saat ini saya baru lulus S1 jurusan teknik perminyakan dan berencana langsung mengambil S2 ekonomi atau manajemen yang tentunya tidak linier dengan jurusan saya sebelumnya. saya melihat di beberapa universitas menyediakan S2 ilmu ekonomi dan manajemen bergelar Msi (master of science). berarti dengan begitu saya lulus saya akan dapat gelar Msc/Msi sama halnya saya dengan S2 teknik?
    saya pun juga berharap untuk meluaskan ilmu S1 ke aspek ekonomi dan juga ingin menjadi dosen pada akhirnya, apakah menurut bapak ini pilihan yang benar?

    Terima kasih sebelumnya.

    • Rinaldi Munir berkata:

      Mau jadi dosen apa? Dosen Teknik Perminyakan? Kalau iya, maka tidak linier untuk menjadi dosen mas, namun kalau tidak untuk menjadi dosen silakan saja mengambil S2 apapaun meskipun yang tidak sebidang dengan S1.

      Kalau ingin menjadi dosen Ekonomi, ada beberapa PTS yang mungkin tidak mempersoalkan linieritas ini.

  194. Kumala berkata:

    Assalamualaikum Pak, sebelumnya saya ucapkan terimakasih sekali, artikelnya sangat berguna šŸ˜€
    Begini pak, saya lulusan D4 dari salah satu Politeknik Negeri di Surabaya, jurusan Teknik Informatika. Sebenarnya saya kurang begitu passion dengan bidang IT terutama programmingnya pak, saya lemah di bidang tersebut. Sejujurnya saya lebih suka dengan desain seperti DKV, akhirnya saat tugas akhir kemarin saya memutuskan untuk membuat proyek akhir game yang masih satu linier dengan kuliah saya (karena masih membutuhkan pemrograman) dan juga mengandung unsur desain yang saya sukai.
    Sekarang setelah lulus saya ingin menjadi dosen, mengajar di Teknologi Game, dan tentunya saya harus S2 dahulu sebelum saya mulai mengajar. Saya ingin mengambil S2 Jaringan Cerdas Multimedia dengan spesialisasi Game Technology. Namun saya masih bingung saat diminta mengajukan penelitian.
    Yang saya bingungkan adalah, penelitian pada S2 apakah hanya sekedar penelitian? Maksud saya, ketika skripsi D4 dulu saya harus membuat sebuah aplikasi (ada wujudnya), sedangkan saat S2 berupa penelitian, apa artinya tidak membangun sebuah aplikasi? Lalu bagaimana dengan penelitiannya? Apakah mengusung hal yang sudah ada kemudian kita teliti lebih dalam? Jika seperti itu, Uniqueness dari penelitian pada S2 itu seperti apa? Apakah metode penelitian yang kita usung tersebutlah yg membedakan dengan yang lain? Misal, ada kasus-1, kasus-1 tersebut telah diteliti oleh si A dengan metode ABC. Maka jika saya ingin meneliti kasus-1 tersebut maka saya harus menggunakan metode yg berbeda. Apakah begitu pak?
    Atau saya harus meneliti sesuatu yang baru yang belum pernah diteliti sebelumnya?

    Mohon jawabannya pak… terimakasih banyak

    • rinaldimunir berkata:

      Nanti di S2 (di bidang Informatika) mau tak mau anda tetap harus membuat sendiri program dari penelitian yang anda buat, kalau tidak demikian bagaimana anda dapat mengukur performansi dari metode yang anda kerjakan?

      Kalau tidak ingin membuat program, mungkin bisa mengambil S2 Informatika opsi yang lebih ke arah manajemen, seperti CIO.

      Penelitian di S2 merupakan pengembangan dari suatu metode yang sudah ada, bukan menemukan metode baru.

  195. Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatu
    Salam kenal pak. Saya Fahriani šŸ™‚
    Pak kalau S1 Pendidikan Kimia kemuadian mau lanjut S2 Psikologi Pendidikan, itu termasuk Linear atau tidak yah pak?
    Terima kasih pak šŸ™‚

    • piyu berkata:

      Menurut saya, S1 Pendidikan Kimia itu masuk kelompok Ilmu Pendidikan, sedangkan S2 Psikologi Pendidikan itu masuk kelompok Ilmu Psikologi. Sebenarnya berbeda fakultas, tapi karena Ilmu Pendidikan itu sebenarnya terapan dari Ilmu Psikologi mungkin seperti S1 Teknik Elektro yang melanjutkan ke S2 Fisika. Mungkin bisa dianggap linier, meski gak linier banget.

  196. Rahmad Effendi berkata:

    Assalamualaikum Pak šŸ™‚
    Saya mau nanyak pak, dlu saya sekolah smk jurusan teknik otomotif dan lalu kuliah lari jurusan ambil S1 jurusan Teknik Informatika karena ikut teman, maklum pak masih polos dlu”nya tak tau apa”. dan saya pengen mau lanjut S2 tapi beda jurusan pak. mau ambil jurusan Teknik Mesin memperdalam lagi, itu kira” gimana bisa pak ?

  197. Rifa'ih berkata:

    Assalamualaikum Pak.
    Saya mau nanyak, Saya dulu SMA jurusan IPS dipaksa Masuk sama keluarga Jurusan Teknik Arsitektur (S1). sekarang alhamdulillah sudah lulus dan tertarik melanjutkan S2 . S1 saya Teknik Arsitektur sedangkan saya tertarik melanjutkan S2 Teknik Sipil. apakah bisa? dan apakah itu bisa dikatakan linear???

  198. rudekon bisra maruf berkata:

    Pak rinaldi maaf saya ingin bertanya , saya bingung mau kuliah jurusan apa. Setelah saya berkonsultasi dgn kakak saya dan akhirnya saya disarankan untuk masuk PJKR. Namun saya bingung dgn prospek kerjanya nanti. Seperti apa prospek nya kedepan untuk pjkr nanti ya pak? Lantas jurusan apa yg sejalan dgn saya jika nanti saya meneruskan S2 ?

    Mohon jawabannya pak, terimakasih

  199. Made Wira berkata:

    Halo selamat malam, Pak. Saya mahasiswa Teknik Elektro dari Bandung. Saya ingin bertanya pa, kira kira untuk melanjutkan S2, bidang apa yang linear? saya berencana mengambil jurusan Teknik Nuklir untuk S2.

    Mohon pencerahannya pak. Terimakasih.

  200. claudius andika berkata:

    Maaf, pak. Misalkan S1 yg saya dalami skrng adalah teknik, dan ketika lulus nanti saya ingin belajar psikologi/ filsafat, apakah saya sebaiknya mengambil 2 prodi sewaktu S1 sejak skrng, atau setelah lulus nnt saya bisa langsung melanjutkan studi S2 di bidang yg berbeda? Terima kasih sebelumnya.

  201. Yohanes berkata:

    Selamat pagi Pak,

    Saya lulusan S1 computer engineering dari univ. swasta dan berencana melanjutkan S2 jurusan teknik elektro (kk. elektronika/mikroelektronika) dengan tujuan memperdalam ilmu dan menambah koneksi. Ketika saya S1 saya fokus mendalami bidang embedded system dan saat ini saya memiliki pengalaman kerja 1 tahun di bidang tsb.

    Yang ingin saya tanyakan:
    1. Apakah jurusan S2 yang akan saya ambil ini dapat dikatakan linier dengan S1 saya?
    2. Apakah ada beasiswa internal ITB bagi mahasiswa S2 yang S1 nya bukan dari ITB?

    Terima kasih sebelumnya..

  202. William berkata:

    Saya jurusan hukum di universitas kristen ..
    Yang saya tanyakan adalah bisakah saya melanjutkan jurusan yang berbeda dari S1..?

    • rinaldimunir berkata:

      Bisa dan sudah banyak yang melakukannya. Selama untuk tujuan menambah wawasan dan untuk mendukung karir, tidak masalah. Lain ceritanya kalau mau menjadi dosen, perlu linieritas.

  203. Adi berkata:

    Pak, saya mau tanya kenapa di Indonesia sering sekali terjadi perubahan nomenklatur gelar? khususnya bagi kami yang kuliah di universitas islam yg di bawah kementrian agama, sampai-sampai pernah diberlakukan gelar hanya satu angkatan saja, ini akan menyulitkan para alumninya ketika mencari kerja karena org atau perusahaan tidak mengenal nomeklatur gelar tersebut. sebenarnya apakah gelar yg sudah kita raih terdahulu bisa di up date ke gelar yang terbaru atau tidak ya pak?

  204. Renna Nurmaya berkata:

    Saya PNS…Anggap saja saya adalah korban undang-undang yg terus bergulir di tiap era perkembangan pemerintahan yg baru…kuliah D3 Seni Musik. karena aturan sertifikasi saya hrs ambil S1 (asal S1 krn jurusan seni musik tdk ada kelas jauhnya. Harus kembali ke PT masing2). Dan hal ini juga tdk bisa dilakukan krn berbagai kendala. Guru hrs meninggalkan muridnya. Bisa dibayangkan apa yg akan terjadi ? Sekarang mulai lagi ada peraturan terbaru…HARUS LINIER !! Semakin pusing kita dibuatnya. antara Undang – undang dan kenyataan sangat tdk sinkron. Di satu sisi keukeuh harus LINIER, di sisi lain pemerintah tdk memfasilirasi. Ini terjadi pada guru Seni dan Guru Olahraga lulusan sebelum tahun 1991 dst.
    Pertanyaan saya…dimana kelas jauh atau apalah istilahnya jika kami ingin memuluskan keinginan tsb utk kuliah lagi ke S1 Seni Musik (jurusan yg sama/LINIER dgn D3 nya baheula). dimana tempatnya ?. Di UPI tdk ada, di UNJ tidak ada…sok tah dimana cing ???? Hadeuhhh Pusing jadina teh…

  205. dennies arianto berkata:

    pak saya ingin bertanya apakah kita bisa mengerti pelajaran di s2 yang tidak linier dengan s1 sebagaimana kita ketahui bahwa pelajaran s2 lebih sulit dari s1 dan kita tidak memiliki dasar pengetahuan yang linier pada jenjang s1????

  206. Agung berkata:

    Saya PNS masa kerja 12 tahun, latar belakang ST & MM, yang saya pake saat ini untuk pekerjaan saya hanya ST. Pernah ada kesempatan mengambil MT saat bekerja. Namun pada akhirnya tidak terselesaikan karena saat menyelesaikan tesis dipanggil kembali ke kantor dan ada permasalahan (hukum) dengan pekerjaan kantor. Saat ini saya ingin menyelesaikan MT saya tapi sudah tidak ada prodi tersebut lagi PT di mana saya mengambil MT.
    Yang ingin saya tanyakan :
    1. Apakah sebaiknya saya mengambil MT lagi walaupun di PT yang berbeda?
    2. Apakah ada sistem transfer nilai antar PT?

  207. taufan berkata:

    Pak, kalau di ITB mahasiswa magister bolehkah mengambil mata kuliah sarjana? misal saya tertarik dengan mata kuliah A (di pasca sarjana) tetapi untuk mengambil mata kuliah tersebut prasyaratnya mata kuliah B dan C di program sarjana. apakah saya musti mengambil sks sarjana atau minta izin sebagai tamu? terimakasih pak.

    • rinaldimunir berkata:

      Secara formal tidak bisa, dalam arti mengambil SKS nya, tapi ikut kuliah sit-in di S1 bisa saja asal seizin dosen S1 ybs

      • taufan berkata:

        Terimakasih Pak infonya. Selain itu topik linieritas S1 dan S2 kayaknya banyak yg tertarik pembahasannya pak. mungkin kalau ada waktu bisa dibuat tulisan tentang ini. Misalnya dari S1 teknik mau S2 sains in the name of curiosity or passion. meski nggak tahu after that nya gimana.hehe. salam hormat.

  208. Makasih banyak pak :D.. Mau rencana lanjut, dan dapat banyak pencerahan dari bapak. Harus lakukan preliminary research dan cari research question nih šŸ˜€

  209. pt.yanda berkata:

    Selamat pagi pak Rinaldi ,saya mau nanyak saat ini saya masih smter 7 di prodi Agroteknologi pertanian dan rencananya slsai S1 mau lnjut ke S2 .pertanyaan saya 1. Biyar linier S2 apa yg sebaiknya saya ambil pak ? Soalnya nnti cita” saya mau jadi dosen.

    • rinaldimunir berkata:

      Yang linier dengan agrotyeknologi adalah:
      1. S2 Bioteknologi
      2. S2 Rekayasa Pertanian
      3. S2 Teknologi pangan dan Gizi

      • Dudi berkata:

        Mohon pencerahannya pak,
        Apa yg terjadi jika seorang lulusan s1 memaksakan diri melanjutkan pendidikan s2 nya padahal keilmuan atau pengetahuannya tentang gelar s1 nya sangat minim karena berbagai alasan, s1 kuliah jarak jauh salah satunya.
        Apakah akan berdampak buruk bagi dirinya atau baik ?
        Makasih…

  210. Faiz berkata:

    Info yang bernanfaat pak

  211. Iswanul berkata:

    Saya sedikit mengelami kesulitan dalam memahami metode penelitian, dan setiap bidang ilmu pasti memiliki ciri khas sendiri. Setelah mencari-cari, saya rasa sedikit sekali referensi tentang metode penelitian ilmu komputer/informatika.
    [1] Tolong pak jelaskan metode-metode yang sering yang digunakan dalam penelitian ilmu komputer terutama untuk S1!, dan berikan contohnya pak.
    [2] Apakah research & development itu masuk dalam metode penelitian ilmu komputer?
    [3] Berikan contoh pengembangan dan membuat metode pak, sedikit gambarannya saja!
    Terimakasih.

  212. Adi berkata:

    Pak saya S1 teknik informatika gelar ST dan mengambil S2 teknik mesin gelar MT apakah saya termasuk linier bila tidak bisakah saya ambil s1 teknik mesin lagi agar jadi linear saya ingin lanjut kuliah diitb s3 teknik elekrro dan informatika liniernya dengan yang mana dan diakuikah gelar saya kalo jadi dosen

    • Piyu berkata:

      Teknik Informatika tidak linier dengan Teknik Mesin. Coba ambil S3 konsentrasi Teknik Mekatronika yang menggabungkan Teknik Elektro dengan Teknik Mesin, mungkin bisa linier.

  213. mohammad Arif berkata:

    Assamualakum, pak, syukron artikelnya mencerahkan, saya ingin menanyakan tentang linieritas :
    1. S1 saya Teknik Pertambangan;
    2. S2 Saya mau ambil Arsitektur.
    Masalahnya kemudian, saya sudah membaca linieritas jurusan disitu jelas linieritas yang dekat atau level 3 adalah pada bidang sama, sedangkan linieritas terdekat selanjutnya adalah pada sub rumpun yang sama level 2; dan linieritas terdekat terakhir adalah bidang yang mempunyai rumpun yang sama.
    saya melihat arsitek berada pada rumpun yang samaa yaitu ilmu terapan/rekayasa/teknik cuma beda sub rumpun, bagaimana tanggapan bapak. Mohon pencerahannya pak.terimah masih banyak atas tanggapannya

    • nove hendri berkata:

      A bisa mengerti seseorang tanpa harus diberitau tentang orang tersebut B bisa memberikan solusi buat orang rang yang kesulitan AB bisa menghibur orang yang patah hati dan sedang sedih O bisa banget buat orang kembali percaya diri

  214. Anonim berkata:

    Saya S1 Jurusan Teknik Informatika, apabila saya ingin melanjutkan S2 Jurusan Manajemen Sistem Informasi apakah masih bisa dibilang selinier Pak?
    Terima kasih sebelumnya.

  215. republikreload berkata:

    tulisan ini sudah dibuat hampir 4 tahun lalu dan saya baru nemuin blog ini

    terus terang saya sangat ingin melanjutkan studi
    yang menjadi pertimbangan saya yaitu,
    1. waktu
    2. biaya
    3. manfaat dari S2 yang saya ambil (karena pekerjaan saya tidak terlalu memerhatikan gelar s2, lebih mengutamakan skill)

    dari pertimbangan di atas, saya memutuskan untuk akan mengambil s2, karena rasul bersabda

    “Barang siapa yang menghendaki kebahagiaan di dunia maka harus dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki kebahagiaan akhirat maka harus dengan ilmu. Dan barang siapa yang menghendaki kebahagiaan keduanya (dunia dan akhirat) maka harus dengan ilmu (H.R. Thabrani)”

    sekian komentar saya, terima kasih

  216. ronald berkata:

    bagi siapapun yang akan mengunjungi web pak Rinaldi, sekedar info tambahan saja.

    sekarang s1,s2,s3 bisa ditempuh secepat mungkin (standard orang sudah bisa s3 saat umur 27 dan ada yang bisa lebih cepat).

  217. marlina berkata:

    Saya ingin melanjutkan kuliah S2 Teknik Elektro di ITB option Teknik Telekomunikasi, apakah linear dengan S1 saya Sistem Komputer? Minta saran juga ya pak buat jurusan lain yang masih bisa linear dengan S1 Sistem Komputer

  218. rika berkata:

    Salam Sejahtera Pa,
    Saya mau bertanya, apabila S1 saya Teknik Elektro, S2 nya bisa bebas pilih jurusannya(Teknik Sipil, Teknik Industri dll), atau terbatas pa? terima kasih pa.

  219. Ann1412 berkata:

    Salam, Pak
    Saya ingin bertanya, S1 saya pendidikan fisika tetapi pekerjaan saya sehari-hari tidak ada hubungannya dengan ilmu S1 saya, dan kemungkinan besar saya tidak akan berganti profesi jadi saya berfikir untuk mengambil S2 yang berhubungan dengan pekerjaan saya. Setelah mencari jurusan-jurusan S2 yang ad di dalam dan luar negeri serta mempelajari kurikulum beberapa jurusan, saya berfikir untuk mengambil S2 Software engineering.
    Yang saya khawatirkan, apakah saya bisa mengikuti perkuliahan dengan baik kelak.
    1. Apakah saya harus mempersiapkan diri secara mandiri agar mempunyai pengetahuan seperti lulusan S1 dengan jurusan yang linier dengan Software Engineering?
    2. Apakah hubungan S1, S2 dan S3 itu seperti novel petualangan 3 bab yang saling berhubungan dan bersambungan, yang apabila tidak membaca bab 1 maka akan kesulitan memahami bab 2 (walau tentu saja masih bisa dipahami)?
    Mohon pencerahannya. Terima kasih

  220. Ria Nurbayani berkata:

    Assalamualaikum pa, saya mahasiswa tingkat akhir PGMI (pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah) atau kalau di univ umum PGSD (Pendidikan Guru SD). Kalau saya nanti mau s2 di pendidikan matematika, saya masih punya kesempatan untuk jadi dosen di PGMI ataupun di pendidikan matematika? Terimakasih

  221. nemmaney berkata:

    Assalamu’alaykum pa, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya ajukan,
    1. Jika sudah menyelesaikan S2 di suatu PT kemudian hendak mendaftar kembali S2 di ITB, ijazah manakah yang harus disertakan? apakah ijazah S1 atau S2?
    2. Apakah mahasiswa (yang mengambil S2 untuk keduakalinya seperti pada poin 1) diperbolehkan untuk mendaftar/memiliki peluang untuk mendapatkan beasiswa voucher ITB?
    Terima kasih sebelumnya pa.
    Wassalam.

  222. raihan berkata:

    mau tanya lagi pak rin, saya PNS dengan jabatan bukan dosen di PTN. jurusan S.1 Teknik Informatika dan S.2 T. Elektro Telekomunikasi, apakah s.1 dan s.2 saya linear untuk pindah ke dosen?
    terima kasih pak.

  223. silva sagala berkata:

    selamat siang pak, pak saya mau tanya, kalau tujuan saya ingin menjadi seorang dosen dengan s1 saya pendidikan matematika, untuk s2 apakah lebih baik saya mengambil s2 pendidikan matematika atau s2 pengajaran matematika?
    terima kasih pak

  224. miss dini berkata:

    Selamat siang pak, saya sangat kagum dengan artikel bapak ini,.. saya lulusan S2 program studi Manajemen Pendidikan Konst. PGSD di kalimantan timur, dan berencana akan melanjutkan S3 tapi belum tahu kapan pastinya, saya tidak puas dengan karil yang saya buat dan ingin mengembangkan metode sendiri, saya ingin meminta tips dari bapak mengingat saya yang masih banyak kekurangan dalam bidang akademis dan pengetahuan saya, trima kasih.

    • rinaldimunir berkata:

      Silakan cari dulu topik penelitian mbak, topik yang masih menjadi open problem dan belum banyak diteliti orang. Kalau bisa melakukan riset pendahuluan sebelum mencari promotor sehingga sudah punya modal awal.

  225. TOTOK HARYANTO,SE.,MM berkata:

    Artikel yang baik.

  226. Ping balik: Menyelesaikan S2 di ITB (Magister Teknik Fisika) • ikhwanuddin

  227. Ping balik: Menyelesaikan S2 di ITB (Magister Teknik Fisika) – Awardee Story

  228. Sylvia Lukman berkata:

    Selamat malam, pak..Saya mengenal bapak apabila tidak salah bapak seorang expert pada bidang teori graf yg cukup memberikan kontribusi banyak pada thesis saya di Teknik Fisika ITB , Pak. Saya berencana melanjutkan S3 di ITB pada bidang yang sama.Apakah Bapak kira kira mengetahui apa yang diujikan pada ujian saringan masuk fakultas. Terima Kasih Pak

  229. amel berkata:

    Saya mau bertanya pak,
    mohon segera di jelaskan,
    saya smt 4 di univ negeri di malang, yang jadi pertanyaan, apa sebenarnya perbedaan antara ilmu murni dan pendidikan, saya mengambil prodi ilmu keolahragaan, perbedaan dengan pendidikan jasmani itu pada dasarnya apa ?
    jikalau saya ingin menjadi pengajar, apa bisa ? dan yang mendasari perbedaan dengan lulusan ā€œS.Pdā€ itu apa ?

  230. ezwa berkata:

    Selamat malam pak, saya ada saudara jurusan Pendidikan jasmani dan rohani (keolahragaan) dan berkenan untuk lanjut S2 psikologi. kira2 apakah masih bisa?

  231. Irian berkata:

    Saya heran fakta nya baik di masyarakat maupun di lingkup pekerjaan / pemerintahan banyak kualifikasi output dari lulusan S2 yg tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikannya bahkan memalukan apalagi bila dilihat dari sisi kebermanfaatanya buat manusia lain.
    Akhirnya saya berkesimpulan mereka banyak pengetahuan tp dangkal ilmu karena ilmu adalah pengetahuan yg diamalkan yg didasari kejujuran dan keikhlasan serta kesungguhan untuk berbuat/beramal

  232. ressa berkata:

    selamat sore pak.. saya mau nanya,,, dan mohon pencerahan,,
    saya dari S1- Kimia,, saya inginmelanjutkan S-2 ke Kesehatan Masyarakat,, apakah ini linear?? atau terlalu jauh??? mohon pencerahannya

    terimakasih

  233. Tami Nurul berkata:

    saya mau bertanya pa saya s1 akutansi di UT dan saya ingin S2 diUI jurusan ilmu ekonomi apakah bisa ya pa ? soalnya akreditasi intsitusi saya masih dalam proses dan akre fakultas sudah B ,

  234. buldansubagja berkata:

    asssalamualaikum bapa saya dengan buldan … saya mau bertanya, saya lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi sekarang menempuh pendidikan magister jurusan teknologi pendidikan. Saya sekarang mengajar di SMK swasta di garut. yang ingin saya tanyakan kalo saya mau melanjutkan pendidikan doktor mengambil jurusan apa biar linier dengan pendidikan sebelumnya? terima kasih atas perhatianya.. wassalamualaikum wr wb

  235. TrevorM berkata:

    Selamat siang Pak. saya lulusan ilmu kelautan, rencananya mau coba daftar ke s2 ilmu komputer. saya mengerti pada dasarnya memang tidak linier, tapi setelah menelusuri minat dan bakat, saya merasa cocok. Apa saya berkesempatan untuk diterima? menurut Bapak bagaimana?

  236. Erkndy berkata:

    Selamat siang pak. Saya alumni Pendidikan IPA, rencananya saya ingin melanjutkan S2 tapi mengambil Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Apakah itu masih bisa disebut linear dan serumpun?

  237. Desie Ratuliu berkata:

    Alhamdulillah informasinya sangat membantu saya….

  238. simatupangword berkata:

    min mau nanya. kalau misalnya nih saya merupakan lulusan pendidikan teknik elektro yang gelarnya S.Pd dan kemudian ingin ke S2 untuk mendapatkan gelar M.T apakah saya harus melanjutkan studi untuk mendapatkan Gelar ST baru kita bisa mendapatkan Gelar MT jika melanjutkan ke S2 nya.
    Terima kasih.

  239. faras andika berkata:

    assalamualaikum pak, izin bertanya
    saya tamatan s1 teknik lingkungan ingin menyambung s2 kimia apakah bisa pak ?
    terimakasih pak

Tinggalkan Balasan ke rinaldimunir Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.