Jalan-Jalan ke Pulau Langkawi, Malaysia

Akhir bulan November kemarin saya ada acara konferensi ICCEI 2017 di Pulau Langkawi, Malaysia. Langkawi adalah sebuah pulau wisata di sebelah barat Semenanjung Malaka. Dari Bandung tidak ada penerbangan langsung ke Langkawi, kita harus transit dulu di bandara Kuala Lumpur (KLIA), lalu melanjutkan penerbangan ke Pulau Langkawi. Saya dan teman-teman naik Malindo Air dari Bandung ke Kuala Lumpur (KL) dan dari KL ke Langkawi. Dua jam penerbangan dari Bandung ke KL dan 50 menit penerbangan dari KL ke Langkawi. Menurut saya pesawat Malindo Air cukup nyaman juga, ruang buat kakinya lapang dan nyaman, ada hiburan di dalam pesawat (inflight entertainment) dan mendapat light meal (pizza dan kue serta minuman). Secara umum sama dengan Batik Air. Anda harus bawa earphone sendiri kalau mau mendengarkan audio inflight entertainment-nya ya.

Tempat duduk yang lapang di Malindo Air

Light meal di Malindo Air

Oke, kembali ke cerita Langkawi. Setelah menempuh perjalanan total 3 jam plus beberapa jam transit di KL, kami pun sampai di bandra udara Langkawi International Airport. Bandaranya kecil saja, mirip dengan bandara Husein Sastranegara di Bandung. Tidak ada garbarata, jadi kita dari pesawat turun ke landasan dan berjalan kaki memasuki ruang terminal.

Bandara Langkawi

Langkawi merupakan pulau andalan wisata selain Pulau Penang di Malaysia. Pulau Langkawi terletak di negara bagian Kedah, lebih dekat dengan perbatasan Thailand. Kepulauan Langkawi terdiri dari sebuah pulau utama (Pulau Langkawi) dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Di sini terdapat geopark yang sudah terdaftar di UNESCO. Kata “Langkawi” berasal dari elang dan kawi. Elang adalah nama burung dan kawi artinya batu. Jadi, Langkawi secara harafiah artinya batu elang atau batu tempat burung elang bertengger. Landamark pulau Langkawi adalah burung elang yang hinggap di batu.

Letak Pulau Langkawi

(Gambar di atas diambil dari sini)

Sebagai pulau wisata, di Langkawi terdapat sejumlah obyek wisata. Di bawah ini saya tampilkan peta wisata di Pulau Langkawi (Sumber dari sini).

Peta wisata Pulau Langkawi

Penduduk pulau Langkawi sedikit saja, hanya 100 ribu orang, tetapi pulau ini dikunjungi banyak turis asing. Kami menginap di sebuah hotel di pinggir pantai, namanya Hotel Resort World. Hotelnya bergaya arsitektur klasik dengan bangunan yang mamanjang sepanjang pantai.

Salah satu sudut hote Resort World

Sudut lain hotel Resort World

Berada di pinggir hotel ini kita serasa berada di pinggir danau, karena lautnya tenang tiada ombak. Ya, kita sebenarnya berada di sebuah laguna. Pulau-pulau kecil di depan hotel membuat laut di sini sangat tenang. Tapi, menurut cerita orang Malaysia, ketika terjadi tsunami pada tahun 2004 yang lalu, pulau ini terkena tsunami setinggi 4 meter, termasuk hotel ini juga terkena gelombang tusnami. Ada puluhan orang di Langkawi yang hilang atau meninggal akibat tsunami.

Karena waktu kami sangat sempit, kami mencuri-curi waktu mengunjungi satu tempat wisata terkenal di Pulau Langkawi, yaitu menaiki cable car yang katanya tertinggi di dunia (800 meter). Oh iya, transportasi tidak sulit di Langkawi. Selain taksi konvensional, kita juga bisa naik Grab. Dari hotel ke tempat cable  car hanya 29 ringgit saja (1 ringgit = Rp3300). Memang sebaiknya kita perlu memasang aplikasi transporatsi online seperti Grab dan Uber selama berada di luar negeri, karena terbukti bermanfaat untuk pergi ke mana-mana dengan harga yang murah.

Naik cable car yang tertinggi di dunia, terlihatlah lanskap alam pulau-pulau di sekitar Langkawi. Sayangnya hari hujan sehingga fotonya kurang jelas

Saya hanya merekam beberapa foto saja yang sayangnya kurang jelas karena faktor cuaca (maklum pakai kamera ponsel). Di bawah ini foto-foto yang lebih jelas yang saya ambil dari akun Facebook teman saya, Pak Arry Armand, yang juga ikut dalam rombongan ke Langkawi.

Cable car (Photo by Arry Armand)

Untuk naik cable car ini (isinya max 6 orang) kita harus membayar 55 ringgit. Bentangan cable car ini cukup panjang, sekitar 2 km. Ada dua titik perhentian di puncak bukit. Kita bisa berhenti dulu pada setiap perhentian ini untuk berfoto-foto sambil menikmati pemandangan yang spektakuler, Di bawah sana jurang yang dalam, di ujung sana tampak pulau-pulau.

Di titik perhentian terakhir kita bisa turun lagi dan kalau berani kita menyusuri jembatan gantung yang sebagian dasarnya terbuat dari kaca. Ngeri banget melihat ke bawah. Untuk naik jembatan gantung ini kita harus membayar 10 ringgit.

Jembatan gantung (Photo by Arry Armand)

Jembatan gantung (Photo by Arry Armand)

Kalau ingin menyusuri Pulau Langkawi lebih lengkap setidaknya dibutuhkan dua hari lagi agar semua obyek wisata bisa dikunjungi. Tapi berhubung jatah kami hanya dua hari saja di sana, maka hanya satu obyek wisata saja yang dapat kami kunjungi.

 

Pos ini dipublikasikan di Cerita perjalanan. Tandai permalink.

6 Balasan ke Jalan-Jalan ke Pulau Langkawi, Malaysia

  1. Lintang_fajar berkata:

    Itu roti apa ya bang ? hehehe
    Kalo di Indonesia ada yang setara itu gak ya fasilitas wisatanya ??? Asli keren dah

  2. Zainum berkata:

    Insya Allah ada kelapangan kunjungi lagi Langkawi.. Banyak tempat menarik dan berkaitan sejarah melayu dan nusantara lama..

  3. Harry chaiyanda berkata:

    Bang, kalau yg sky bridge itu cable carnya 55rm per orang sekali jalan atau pp?

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.