Ribuan orang memadati stadion Siliwangi Bandung guna menyaksikan pertandingan Persib dengan tim lawan. Penonton sudah masuk ke dalam stadion sejak siang hari. Biasanya pertandingan selesai sekitar pukul 18.00, saat adzan Maghrib telah berkumandang. Ribuan penonton sebanyak itu kapan shalat Asharnya ya? Shalat Ashar berlalu, shalat Maghrib pun mungkin terlewati karena merayakan kemenangan terlebih dahulu (jika Persib menang).
Hal yang sama juga terjadi pada konser musik yang berlangsung dari sore hingga malam hari. Ribuan penonton hanyut terlena oleh lagu dan aksi panggung penyanyi atau band pujaan. Mereka pun rela hujan-hujanan dan tidak bergeming sedikitpun meninggalkan panggung. Sayang rasanya meninggalkan momen pentas musik itu, namun banyak yang tidak merasa sayang meninggalkan shalat Ashar dan Maghrib.
Pentas idola di TV juga berlangsung dari sore hingga malam hari, para penonton yang rata-rata keluarga dan kerabat artis dadakan tidak beranjak dari bangku penonton. Ashar dan Maghrib pun mungkin terlewati. Diantara calon artis pun mungkin ada yang mengurungkan niat shalatnya karena khawatir make-up nya berantakan setelah berwudhu.
Yang menunaikan shalat diantara penonton itu pasti ada, tetapi jumlahnya saya yakin tidak banyak. Minoritas. Mayoritas melalaikan shalatnya. Mungkin diantara penonton sepakbola itu ada yang ingin sholat Ashar sebentar, tetapi dia mengurungkan niatnya kembali karena khawatir setelah balik dari musholla tempat duduknya diisi orang lain. Mungkin juga diantara penonton pentas idola di stasiun TV ingin shalat tetapi perasaan enggan muncul bilamana melihat semua orang tetap asyik dengan penampilan calon artis di atas panggung yang lagi seru-serunya.
Astaghfirullah, betapa merugi nanti di akhirat orang-orang yang melalaikan shalatnya. Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang yang melalaikan shalat. Meninggalkan shalat fardhu lebih besar dosanya daripada dosa besar lainnya. Dikutip dari sini: “Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, ”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” (Ash Sholah, hal. 7)”
Begitulah Islam dijajah saat ini, dengan cara 3F: Fun, Food, dan Fashion.
kalau meninggalkan shalat karena lagi ada kuliah gimana, Pak?
kan ada keringanan (jama’ dan atau qashar).
Apapun alasannya, meninggalkan sholat itu dosa yg sangat besar.
Demi kesenangan sesaat banyak banget yang nggak shalat fardhu, kalau mereka meninggal dalam keadaan seperti itu, seperti kejadian di stadion Bung Karno kemarin pasti membawa dosa amat besar..
beruntunglah orang-orang yang kalau bepergian selalu pusing memikirkan akan sholat dimana
terlalu sering kejadian seperti itu di negeri yang mayoritas muslim seperti Indonesia.
Terima kasih atas konten dan info yg menarik dan menginspirasi….thk u
kalau dulu pulang kampung naik kereta pas lebaran, biasanya sekitar 14 – 20 jam…. Nah di gerbong yang saya tumpangi, jarang sekali melihat yang sholat….. padahal kan pulang lebaran…. berarti muslim kebanyakannya.
Islam tidak mempersulit umatnya. selama perjalanan jauh kan bisa di jama’ dan qashor.
iya bisa jama qashar tapi liat dulu itukann 14-20 jam gimana jamanya? seandainya ia berangkat jam 12 sampai jam 2 malam kaoan shalat dzuhur asharnya?
benar, tidak sulit. kalaupun tidak memungkinkan untuk jama’ atau qoshor, kita tetap bisa shalat di atas kendaraan, meskipun dalam keadaan duduk.
jadi, tidak ada alasan bagi seseorang untuk meninggalkan shalat, selagi masih dikenai syarat wajib shalat (Islam, baligh, dan berakal). jika seseorang tidak Islam, belum baligh, dan tidak berakal, maka tidak wajib baginya utk shalat.
Itu namanyah orang yg tdk mau masuk surga
Kalaw kita shalat berarti kita beriman kepada allah swt
“Mereka pun rela hujan-hujanan dan tidak bergeming sedikitpun meninggalkan panggung”
Harusnya bergeming Pak… Menurut KBBI, bergeming itu artinya tidak bergerak sedikit juga, sehingga tidak bergeming justru akan berarti bergerak…
Tidak bermaksud sombong, namun sejak kuliah di IT Telkom, saya sudah beberapa kali nonton lagnsung di Stadion Siliwangi, baik sore maupun malam hari. Semuanya memang berpulang kepada individu masing-masing, saya dan beberapa teman saya bisa kok izin untuk sholat (di dekat stadion ada mushola), dengan bermodalkan potongan tiket masuk, kami bis akembali lagi untuk melanjutkan nonton babak berikutnya, namun perlu force yang lebih karena harus menembus ramenya tribun penonton…. 😀