Terlalu Banyak Libur

Tanggal 17 Mei 2007 adalah hari libur nasional, bertepatan dengan Hari Kenaikan Yesus Kristus. Kebetulan tanggal merah tersebut jatuh pada Hari Kamis. Ini berarti keesokan harinya, Jumat 18 Mei 2007, dianggap “hari kejepit nasional” (harpitnas), sebab Sabtu adalah hari libur kerja pada sebagian besar instansi. Biasanya pada harpitnas, semangat kerja orang Indonesia sudah kendur dan banyak yang memilih bolos saja. Daripada banyak yang bolos, maka Pemerintah menetapkan harpitnas sebagai hari cuti bersama. Jadi, minggu ini orang Indonesia mendapat libur 4 hari, dimulai Kamis Jumat, Sabtu, dan Minggu. Istilahnya long-long weekend.

Tentu saja banyak orang yang menyambut gembira libur panjang 4 hari ini. Kesempatan buat mudik, rekreasi, dan acara jalan-jalan lainnya sudah terbayang di depan mata. Yang paling diuntungkan dengan cuti bersama ini adalah kalangan pariwisata. Tempat-tempat tujuan liburan sudah pasti bakal dipadati pengunjung. Tiket pesawat dan kereta api sudah jauh-jauh hari ludes. Pesanan kamar hotel sudah fully booked.

Di satu sisi hari libur yang lebih panjang memang menggerakan sektor pariwisata dan perekenomian yang terkait. Tetapi di sisi lain hal ini memprihatinkan. Kita sering diwacanakan dengan peningkatan produktifitas dan etos kerja, tetapi hari libur yang terlalu lama malah jadi kontraproduktif. Orang menjadi lebih senang santai-santai dan bermalas-malasan ketimbang bekerja. Memang begitulah karakter bangsa kita: malas bekerja keras, malas mikir, suka pada hal-hal yang berkaitan dengan kesenangan, suka yang ringan-ringan saja, dan sebagainya. Seorang mahasiswa asal Vietnam yang kuliah di ITB ketika acara wisuda menyatakan kesan-kesannya selama kuliah di ITB: terlalu sering libur, katanya. Ya, memang.

Hari libur yang panjang ini jelas saya tidak kemana-mana. Di rumah saja. Kenapa? Mau keluar pasti macet, cet, cet, cet. Sudah dapat diduga selama liburan panjang ini kota Bandung dibanjiri warga Jakarta yang gila belanja dan makan-makan enak. Jalanan pasti dipenuhi mpbil-mobil ber-plat B. Daripada terjebak kemacetan lebih baik di rumah saja. Biarlah selama libur 4 hari ini kota Bandung dimiliki warga Jakarta, sementara kita yang empunya kota menghabiskan hari di rumah saja. Mau jalan-jalan ke luar kota? Sama saja, pasti padat dan terutama … tidak punya uang. Untunglah saya punya alasan lain tidak ikutan liburan ke luar Bandung, anak-anak kan tetap sekolah di Hari Jumat dan Sabtu. Sekolah-sekolah memang tidak ikut-ikutan cuiti bersama. Yang libur itu kan pegawai, sementara murid-murid tetap masuk sekolah kecuali pada Hari Kamis yang memang tanggal merah, demikian kata Bu Guru anak saya di sekolah.

Okelah, bagi yang mau berleha-leha selama long-long weekend saya ucapkan selamat liburan ya. Bagi mahasiswa ITB, khususnya di Informatika, hari libur yang panjang ini tidak terlalu banyak berarti. Hari libur adalah hari menyelesaikan setumpuk tugas-tugas kuliah yang dikejar tenggat, dan sesudah long-long weekend sudah siap disambut dengan Ujian Akhir Semester (UAS) pula.

Pos ini dipublikasikan di Gado-gado. Tandai permalink.

5 Balasan ke Terlalu Banyak Libur

  1. riki berkata:

    Lumayan lah buat isi ulang jiwa raga 😀
    Cuman ya itu, tidak bisa menikmati kecuali di rumah saja. Di luar pasti cet macet. Paling2 beli buku/cari bacaan biar g bosen… atau ya cari ‘maklumat’ di internet :))
    Yang menikmati libur, selamat libur.. yang masih pusing saat libur, sabar ya…

  2. bram berkata:

    Di jepang juga sama aja kok. Lumayan banyak liburnya. Mungkin pemerintahnya takut warganya banyak yg stress karena terlalu banyak kerja. Ada 15 hari libur nasional sepanjang tahun di jepang, termasuk hari ulang tahunnya kaisar juga libur. Belum lagi ditambah hari libur informal, seperti beberapa hari di libur agama budha (odon), dan 8 hari libur natal dan tahun baru.

    Jadi, kesimpulannya semua manusia butuh libur … 🙂

  3. Adil Makmur berkata:

    Oiya ya… Aku baru nyadar kalau besok itu libur..

    2 hari bro… yes!!!!

    Thanks udah mengingatkan 🙂

  4. reiSHA berkata:

    Ga bisa libur euy, ada tugas OOP menanti, dan makalah StMik tentunya 🙂

  5. Ridwan IF99 berkata:

    Di jerman, ternyata libur juga banyak Pak. Sebulan ini aja udah libur lebih dari 3 kali. Tapi sayangnya bulan depan udah ga ada libur lagi ^^. Jerman juga mengakui libur untuk agama terbesar di sini yaitu katolik. Coba bayangkan kalau libur muslim juga diakui, wahahaha tambah banyak aja Pak liburan di jerman sini ^^

Tinggalkan Balasan ke reiSHA Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.