Sholat Dhuhur di Masjid Agung Trans Studio, Bandung

Hari Sabtu siang seusai melihat pameran Garuda Travel Fair di Trans Studio Mall (TSM), Bandung, saya melihat jam tangan ternyata sudah masuk waktu sholat Dhuhur. Sayup-sayup suara adzan berkumandang dari luar. Itu adalah suara adzan dari Masjid Agung Trans Studio yang terletak di sisi kanan mall terbesar di kota Bandung itu (dulu sebelum ada Trans Studio namanya Bandung Super Mall atau BSM).

13095739_1097745266960164_3787997577560306540_n

Tampak samping Trans Studio Mall (TSM). Di samping mall inilah berdiri Masjid Agung TSM

Saya bergegas untuk menunaikan sholat Dhuhur. Sholat berjamaah sudah usai, jadi saya sholat sendiri saja. Meskipun beberapa kali saya melewati masjid ini, namun saya belum pernah sholat di dalamnya. Masjid Agung Trans Studio adalah masjid yang megah dan indah. Dari luar kita merasakan aura seperti Masjid Nabawi di Madinah, hal ini karena eksterior berupa lengkungan yang berwarna hitam dan putih itu mengingatkan kita pada masjid Nabawi di Madinah (baca tulisan saya terdahulu: Kisah Perjalanan Umrah ke Tanah Suci (Bagian 3): Di dalam Masjid Nabawi).

13062330_1097745036960187_4472092016599818235_n

Tampak depan Masjid Agung Trans Studio Mall. Eksterior lengkungan yang berwarna hitam dan putih mengingatkan kita pada Masjid Nabawi di Madinah

Memasuki dalam masjid kita disambut hamparan karpet sajadah yang berwarna merah. Interior di dalam masjid terasa lapang dan sejuk. Dua buah kaligarfi besar berukuran raksasa yang bertuliskan Asmaul Husna terlihat di kedua dinding di samping mihrab. Lampu kristal yang besar menggantung dari atas kubah.

13062408_1097745126960178_2958961587852311813_n

Bagian depan masjid dengan dua kaligrafi bertuliskan Asmaul Husna dalam ukuran raksasa

13095757_1097745176960173_4834756554808668319_n

Pintu masjid di lihat dari depan mihrab

13076762_1098240933577264_2443244185032448835_n

Kaligrafi asmaul husna

Masjid ini terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar tempat berwudhu dan ruangan kantor. Lantai dua adalah lantai utama tempat saya sholat tadi, dan lantai tiga adalah tempat sholat untuk kaum perempuan.

13094204_1097745236960167_9117996121512773252_n

Lantai dua masjid

Berada di Masjid Agung Trans Studio bagaikan berada di tengah oase di pusat keramaian. Trans Studio Mall dikunjungi oleh puluhan ribu orang setiap hari, sedangkan pada akhir pekan bisa mencapai ratusan ribu orang. Kompleks TSM sangat luas, luasnya mungkin lebih dari luas dua buah RW. Di dalam kompleks ini ada mall atau pusat perbelanjaan dengan tenant-tenant ternama. Selain mall juga terdapat hotel berbintang enam yang megah yaitu Hotel Trans dan Hotel Ibis. Menyatu dengan mall, di sini juga terdapat pusat hiburan yang bernama yaitu Trans Studio. Ribuan orang setiap hari menikmati berbagai wahana permainan di dalam Trans Studio. Mereka datang tidak hanya dari seluruh Indonesia, tetapi juga dari mancanegara. Namun, saya sendiri sebagai warga Bandung belum pernah ke Trans Studio ini :-).

13087309_1097745333626824_5280364636200971450_n

Hotel Trans, satu-satunya hotel berbintang enam di Bandung

Nah, dengan puluhan ribu orang yang setiap harinya mengunjungi TSM, tentu dibutuhkan tempat sholat yang representatif. Bagi seorang muslim yang menjalankan kewajiban agamanya,  tempat sholat di mall adalah kebutuhan penting. Selama ini mall-mall hanya menyediakan mushola kecil di lantai parkir yang bising dan pengap. Di TSM sendiri sebenarnya sudah ada mushola yang representatif seperti yang pernah saya tulis dalam tulisan ini: Mushola di Trans Studio Mall (TSM) yang Bagus dan Bersih. Mushola itu terletak di lantai 3, dekat dengan bioskop Trans. Namun bagi Chairul Tanjung, mushola itu saja ternyata masih belum cukup. Ada hal yang lebih penting lagi yang dipikirkannya, yaitu kata-kata ibunya.

Menurut kisah yang saya baca, masjid Agung Trans Studio merupakan wujud janji Chairul Tanjung kepada ibunya. Chairul Tanjung adalah pengusaha pribumi yang besar dan sukses. Bisnisnya sudah berkembang menjadi konglomerasi. Dia telah memiliki stasiun Trans TV dan Trans 7, portal berita Detik.com, pusat hiburan Trans Studio di Makassar dan Bandung, pusat perbelanjaan Trans Studio Mall, Bank Mega, Bank Mega Syariah, hotel, supermarket Carefour dan TransMart. Dia sudah memiliki segalanya, hanya satu yang belum, yaitu membangun masjid yang megah. Ibunya pernah berkata, kalau Chairul Tanjung bisa membuat mall yang besar dan megah, kenapa tidak bisa membuat masjid yang megah dan indah? Kata-kata ibunya itu selalu terngijang-ngiang. Ibunya berpesan kepada Chairul Tanjung untuk membangun sebuah masjid yang megah, dan Chairul Tanjung berjanji mewujudkan permintaan ibunya itu. Dan ternyata, inilah masjid  yang besar dan indah yang dia janjikan itu. Dia tidak taruh masjid di bagian belakang mall, tapi dia bangun masjid itu di bagian depan sehingga terlihat bagi siapapun yang memasuki TSM.

Semoga niat ikhlas Chairul Tanjung itu mendapat balasan pahala dari Allah SWT dan menjadi amal jariyah yang bermanfaat bagi ummat Islam. Masjid Agung TSM terbuka untuk umum dan memiliki banyak kegiatan setiap pekan. Setiap hari Ahad ada pengajjian Dhuha di sana yang mengundang ustad-ustad ternama. Saya menemukan situs web masjid TSM sebagai informasi tambahan bagi anda. Jazakallah.

Pos ini dipublikasikan di Agama, Seputar Bandung. Tandai permalink.

4 Balasan ke Sholat Dhuhur di Masjid Agung Trans Studio, Bandung

  1. Wayahna berkata:

    Aamiin… ^^

  2. bhara berkata:

    klo saya gak salah, marga tanjung itu dari sumbar ya pak? jangan2 pak CT tetanggaan sm bapak waktu di sumbar, hehe.. orang sumbar emang terkenal religius, gak smua sih, tp kebanyakan yg saya lihat emang gitu.., setidaknya klo dibandingkan dgn daerah2 lain. pengaruh islam begitu kental dan kuat di ranah minang sejak dulu, tidak heran klo sumbar banyak melahirkan ulama dan tokoh2 terkemuka lainnya, salah satunya adalah buya hamka, saya sangat mengagumi beliau dari dulu.. klo bisa tolong dong bpk posting tentang profil lengkap dan riwayat hidup beliau serta kisah2 berkesan beliau semasa hidup dan kata2 mutiara yg pernah beliau ungkapkan.. ini request khusus lho pak.. hehe.. terima kasih semoga bpk berkenan..

    • rinaldimunir berkata:

      Suku Minangkabau tidak mengenal marga. Marga Tanjung itu dari Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Memang ada orang Minang yang namanya pakai kata Tanjung di belakangnya, tapi kata Tanjung itu menyatakan sub-sukunya. Suku Minang itu punya beberpa sub-suku yang lebih kecil, antara lain Melayu, Koto, Tanjung, Sikumbang, Guci, dan lain-lain.

      Tulisan tentang Buya Hamka sudah banyak di Internet, kalau saya tulis lagi belum ketemu alasannya apa. Nanti saya pikirkan sisi lain tentang Buya Hamka.

  3. Adi berkata:

    Mudah-mudahan CT juga sadar kalau selama ini acara-acara TVnya banyak yang meracuni generasi muda Indonesia. Semoga Ibunya juga menasehati agar CT tidak rakus keuntungan iklan TV dan melupakan kerusakan generasi karena acara TV. Salam.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.