Menanti Panggilan Kerja

Setiap pagi para pekerja serabutan duduk menanti di Jalan Indramayu, Antapani, Bandung. Mereka adalah buruh-buruh kuli yang umumnya berasal dari kampung yang sama di Majalengka, sebuah kabupaten di bagian timur Jawa Barat. Mereka datang ke Bandung jika di kampung tidak ada orderan menggarap sawah, karena mereka umumnya tidak memiliki sawah.

kuli
Saat musim panen dan awal musim tanam di kampung, mereka pulang kembali ke kampungnya menggarap sawah milik juragan. Setelah itu mereka balik lagi ke Bandung mencari penghasilan sebagai buruh serabutan.  Di Bandung buruh-buruh tersebut menginap di saung-saung, emperen kantor pos, atau mengontrak kamar ramai-ramai.

Sekali sebulan atau dua bulan sekali mereka pulang ke kampungnya mengantarkan hasil jerih payah untuk belanja anak dan istrinya. Hasil menguras tenaga selama menjadi kuli serabutan di Bandung diserahkan kepada istrinya. Pada umumnya mereka adalah para suami yang setia.

Modal kerja mereka hanyalah cangkul, parang, dan pikulan beban. Tiap pagi buruh-buruh ini menunggu panggilan warga yang membutuhkan tenaganya untuk membersihkan kebun, taman, halaman rumah, angkut-angkut bahan bangunan, angkut barang, angkut galian, dll. Jika tidak ada panggilan kerja, mereka berkeliling kompleks perumahan, berharap siapa tahu ada warga yang memerlukan tenaganya.

kuli2Tidak ada tarif yang pasti berapa bayaran untuk buruh kuli ini, tergantung kesepakatan pemberi kerja dengan mereka. Yang jelas kita harus dapat mengukur berapa volume kerjanya dan apa saja yang harus dikerjakan sehingga kita dapat memperkirakan ongkosnya.

Saya sendiri sering menggunakan buruh kuli ini untuk membersihkan halaman rumah dan kebun/taman di seberang rumah. Yah hitung-hitung membantu mereka dengan memberi kerjaan. Tidak hanya saya beri uang jasa, tetapi juga makan. Alangkah senangnya mereka mendapat kerjaan.

Mereka yang duduk-duduk pada pagi hari itu mungkin juga sedang menunggu orang-orang yang ingin memberi sedekah sarapan . Hampir setiap hari hari, khususnya pada hari Jumat, ada saja orang baik yang mendrop nasi bungkus buat mereka.

Semoga mendapat rezeki yang barokah untuk keluarganya.

Pos ini dipublikasikan di Romantika kehidupan. Tandai permalink.

Satu Balasan ke Menanti Panggilan Kerja

  1. katabusri berkata:

    Sebuah realita yang hadir menyergap di kota2 besar, bayangan kemudahan mendapatkan pekerjaan menambah syaratnya beban kota besar, di satu sisi mrk harus memenuhi kebutuhannya namun di sisi lain mrk juga menambah beban kota besar, andai di desa disediakan pencaharian yg bisa memenuhi disaat menunggu panen setelah bertanam maka tentu mrk tdk perlu keluar dr desanya krn semua kebutuhannya terpenuhi.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.