Pada tulisan yang kedua ini, saya menampilkan beberapa foto ketika saya tinggal di Rumah C. Wajah saya masih tampak culun saat itu, he..he. Kebanyakan foto saya di sana ketika saya ikut wisuda sarjana di ITB (April 1992).
Nah, yang di bawah ini foto bersama di depan asrama ketika kami baru pulang menghadiri pernikahan alumni Rumah C. Beberapa teman naik kuda, sebagian lagi bergaya.
Di bawah ini beberapa foto wisuda di depan Rumah C. Saya berdiri bersama (alm) ibu saya. Ayah saya tidak ikut serta karena ia sedang mempersiapkan manasik haji di Padang. Wisuda ITB dulu masih di GSG, jadi dari asrama saya cukup berjalan kaki ke dalam kampus terus ke belakang ke gedung GSG.
Saya berfoto bersama teman-teman sebelum berangkat menuju GSG.
Tradisi di asrama adalah perayaan syukuran wisuda. Pada tradisi ini kami mengundang hanya mahasiswi asrama putri saja. Entah kenapa, pada zaman saya di sana hubungan yang erat justru dengan asrama mahasiswi putri Kalimantan Barat dan asrama mahasiswi asal Garut (Kamaga). Hubungan dengan Asrama Putri ITB malah tidak terlalu dekat, mungkin karena satu ITB kali ya, sudah biasa.
Seringkali pada malam minggu kami beramai-ramai date ke asrama putri. Karena erat dengan asrama putri asal Kalimantan, maka beberapa kali kami main ke sana. Ini salah satu fotonya:
Lagi-lagi pikiran saya melayang membayangkan kehidupan mahasiswa ITB era 80-90an. hehe
Unik sekali pak, tradisi setipa perayaan wisuda mengundang Asrama Mahasiswi Putri Kalimantan dan Garut yang belum tentu sebagai mahasiswa ITB. Pasti saat itu jaringan seperti itu bisa untuk menambah teman. hehe
Juga, nge-date bareng ke asrama putri juga tak kalah seru tuh kelihatannya. Sekarang saya tak melihat tradisi itu pak.
Oya, bagaimana soal arak-arakan wisudaan di kampus pak? apakah tradisi itu sudah sejak tahun80-90an juga?
Cat, setiap asrama putra punya “kecengan” dan jalinan erat dengan asrama puteri di Bandung. Kebetulan asrama saya (Rumah C) kala itu punya sejarah dengan asrama Kalbar dan Garut.
Kalau Asrama Puteri ITB yang di Jalan Gelapnyawang itu dekatnya dengan asrama Barrac (Rumah D), mungkin karena yang di Barrac lebih macho kali, he..he (bercanda)
Da.. itu Nawa Suwedi ya.. aku masih ingat…trus disamping kanan dia Zulkifli kan??…Trus sebelah kamu selang satu itu aku ingat wajahnya tapi lupa namanya… 🙂
Tepat sekali Siti. Dari kiri ke kanan Abdullah Zulkifli (IF’90), sekarang jadi diplomat di Srilanka, lalu Nawa Suwedi (Geofisika ’86), sekarang di BPPT, lalu Safrudin (TK’88), Djarot Widagdo (Penerbangan ’89) sekarang dosen di PN ITB, Sarkoro Aji (GD’90) adiknya Printis Subagyo (IF’88), Marsu (Geologi ’91), dan saya sendiri.
ini ibu Siti? apa kabar bu?
mau tahu nama fb rumah c apa ya….? n tahu nmr tlpx bang hamid…trims saiful alumni c
Mas saiful, setahu saya tidak ada, namun barsuan saya buat grup di Fesbuk bernama “Alumni Rumah C – Asrama ITB”. Sila lihat di http://www.facebook.com/groups/219275398188030/
saya suka, banyak foto yang bikin kenangan indah. – nawa –
Ping balik: Dari Asrama Mahasiswa ITB ke Hotel Bumi Sawunggaling | Catatanku