Kakek Pengamen dan Cucunya

Di kawasan perumahan yang saya tempati sering lewat seorang kakek pengamen yang membawa serta cucunya. Kadang-kadang dia membawa juga anak perempuannya yang menggendong bayi, jadi mereka empat orang berkeliling perumahan untuk menghibur dengan menyanyi. Sebuah gitar tua diselempangkan ke bahunya. Meskipun sudah tua tetapi dia terlihat masih kuat. Ada rasa iba juga melihat kakek itu berkeliling mengamen membawa keluarganya. Saya tidak mengesampingkan alasan kalau membawa-bawa keluarga untuk mengamen itu untuk memancing rasa iba, tapi saya rasa tidak ada salahnya.

Karena sering melihatnya berkeliling maka saya menjadi penasaran, akhirnya kakek itu saya panggil ke rumah untuk menyanyi. Dengan senang hati dia mengikuti saya ke rumah dan duduk di depan pagar. Mulailah dia memetik gitarnya itu. Wow, enak juga suara petikan gitarnya, pertanda dia bukan seniman amatiran.

Kakek pengamen dan cucunya bernyanyi

Kakek itu mulai menyanyikan lagu keroncong, lalu dia memberi kode kepada cucunya agar ikut menyanyi. Di pagi yang sepi itu suaranya terdengar hingga ke rumah-rumah tetangga. Dari logat suaranya saya bisa menebak beliau orang Jawa. Ternyata benar dia orang Jawa. Berikutnya dia menyanyikan lagu keroncong Bahagia. Saya terkesan dengan lagu ini.

Karena saya memang suka lagu keroncong, saya request lagu keroncong favorit saya, yaitu Solo di Waktu Malam. Diapun menyanyikan lagu itu.

Tatkala menyanyikan lagu “Solo di Waktu Malam”

Saya sempat merekam video kakek itu menyanyikan lagu Solo di Waktu Malam. Ini tautan videonya yang saya taruh di web saya (Unduh video berjudul “Kakek pengamen dan cucunya menyanyi”).

Setelah empat lagu keroncong dia nyanyikan, saya memberinya uang sepuluh ribu dan tidak lupa juga buat cucunya lima ribu. Sayang sekali saya lupa menanyakan namanya.

~~~~~~~~~~~~

Update: ternyata anak kecil itu bukan cucunya, tetapi anak kandungnya sendiri. Istrinya memang masih muda.

Pos ini dipublikasikan di Romantika kehidupan. Tandai permalink.

4 Balasan ke Kakek Pengamen dan Cucunya

  1. Hima berkata:

    wah, tak lekang oleh waktu. subhanallah… semoga sehat selalu pak

  2. Reisha berkata:

    Wah kalau videonya diupload di Youtube bisa langsung ditampilkan di blog tuh pak 😀

  3. Ping balik: Larangan Memberi Uang kepada Pengemis dan Kesempatan Bersedekah | Catatanku

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.